CSIS: Ahok lawan Risma bakal lebih ramai di pilgub DKI 2017
Cyrus Network menyatakan Ridwan dan Risma memiliki ciri, kemampuan, dan basis suara mumpuni.
Lembaga survei Cyrus Network telah melakukan kajian terhadap sosok-sosok pesaing dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2017. Dari jajak pendapat dilakukan 23-27 April 2015, keluar dua nama sebagai pesaing kuat Ahok, yakni Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Menurut pengamat politik CSIS, Philip Vermonte, sebagai wali kota berpengalaman, Risma adalah lawan terkuat bagi Ahok jika maju dalam pilgub 2017. Risma, kata Philip, pada dasarnya mempunyai karakter sama dengan mantan Bupati Belitung Timur itu.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
"Yang lebih ramai lawan Ahok adalah Risma. Dia sudah hadapi aspek politik dan tata kota. Dia mungkin karena berpengalaman," kata Philip di dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (7/5).
Philip melanjutkan, konsep kota cerdas diusung Ahok sebenarnya sudah lebih dulu dilaksanakan Risma di Surabaya, selain gebrakan menggusur lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara, Dolly.
"Apa yang dibangun di masing-masing itu menjadi ukuran. Konsep smart city itu lebih maju Surabaya, Jakarta belum banyak yang ikut selain gebrakan politiknya selama ini," papar Philip.
Lain Risma, lain pula Ridwan Kamil. Menurut Philip, jika seandainya Ahok dan Ridwan bertarung dalam pilgub nanti, keduanya juga bakal mendapat dukungan. Menariknya, kata Philip, Ridwan mempunyai peluang menggalang dukungan dari kaum muslim konservatif, sedangkan dukungan kaum muda menjadi persaingan ketat.
"Ahok lawan RK itu rame. RK lebih mudah ambil pemilih islam konservatif, tapi lebih kompetitif di pemilih kaum muda. Mungkin bisa perang di media," ujar Philip.
Ketika disinggung siapa bakal menjadi tandingan kuat Ahok, Philip mengaku lebih memilih Risma. Dia mendasarkan pilihannya karena Risma memiliki dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan rekam jejaknya selama ini.
"Perlawanan RK itu media sosial untuk menggalang dukungan, tapi Risma itu soal pencapaian. Saya lebih pilih Risma karena faktor dukungan PDIP dan track recordnya. Tapi kalau RK belum terlihat," tandas Philip.
(mdk/ary)