Sastrow Ngatawi: Gus Dur dibuang PKB, tapi foto dipakai kampanye
"Secara rasional memang tak cocok, habis dibuang kok fotonya dipakai," kata Sastro.
Mantan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berwasiat fotonya tak boleh dipakai oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk kepentingan kampanye. Demikian kata mantan ajudan Gus Dur, Sastrow Ngatawi.
"Gus Dur memang pendiri PKB, tapi Gus Dur dibuang oleh PKB. Secara rasional memang tak cocok, habis dibuang kok fotonya dipakai lagi untuk kampanye," kata Sastro dalam siaran pers, Senin (7/4).
Sebaliknya, kata dia, Gus Dur justru mempersilakan pihak manapun yang sealiran dengan dirinya untuk memakai gambarnya. "Tapi tidak untuk PKB," kata Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) itu.
Keluarga Gus Dur melaporkan PKB ke Badan Pengawas Pemilu di Jakarta, Kamis pekan lalu, terkait dugaan pelanggaran kampanye pemilu memanfaatkan popularitas Gus Dur untuk kepentingan parpol.
Kuasa hukum keluarga Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk, menjelaskan pihak keluarga merasa keberatan dengan penggunaan gambar mantan presiden RI tersebut sebagai alat peraga kampanye oleh PKB di seluruh penjuru Tanah Air.
Pasang Haro menyatakan pihak keluarga keberatan dengan penggunaan gambar dan nama Gus Dur sebagai alat kampanye karena sudah ada surat wasiat untuk tidak menggunakan itu demi kepentingan pribadi maupun partai.
Sementara itu, dalam acara haul Gus Dur yang digelar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, hadir Sinta Nuriyah, istri Gus Dur.
Kehadiran keluarga Gus Dur itu disambut dengan meriah oleh keluarga besar DPP PPP yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Suryadharma Ali yang didampingi Sekjen M Romahurmuziy dan petinggi PPP lainnya.
Dalam acara itu, keluarga Gus Dur menyerahkan kopiah dan surban Gus Dur kepada PPP.
Baca juga:
Ini hinaan Malaysia kepada presiden Indonesia
Kecintaan warga Papua terhadap Gus Dur dituangkan dalam buku
Kisah Gus Dur pakai celana pendek & Sisi Lain Istana
PKB Sulsel tunjuk Ahmad Dhani jadi juru kampanye
PPP Jakarta imbau calegnya pasang gambar Gus Dur di baliho
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Mengapa Gus Kikin ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? "Untuk mengisi jabatan yang kosong agar organisasi ini bisa berjalan," paparnya.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur