SBY: Ada Akal-akalan Moeldoko Ubah AD/ART versi KLB Deli Serdang
"KSP Moeldoko salah besar. Berarti KSP Moeldoko tidak memahami Undang-Undang partai politik yang berlaku dan juga tidak memahami AD/ART Partai Demokrat."
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut adanya akal-akalan yang dilakukan pihak Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko serta sejumlah pihak kudeta mengubah AD/ART Partai Demokrat.
Hal itu untuk memuluskan langkah Moeldoko menduduki Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa tugas khusus yang diberikan Prabowo kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
"Saya dengan ada akal-akalan dari pihak KSP Moeldoko dan para pelaku kudeta," tegas SBY dalam jumpa pers di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (5/3).
"Bahwa sebelum mengangkat KSP Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat ilegal, ada AD/ART yang sah diubah. Dan diganti dengan AD/ART versi KLB Deli Serdang," tuturnya.
"Sehingga penobatan KSP Moeldoko dianggap sah. pertanyaannya apa bisa begitu. Mari kita lihat bersama," sambungnya.
Ia menegaskan untuk mengubah AD/ART partai harus dalam forum yang sah. Baik kongres atau Kongres Luar Biasa (KLB).
"Untuk mengubah AD/ART forumnya harus sah. Baik kongres atau Kongres Luar Biasa (KLB) yang hendak mengubah AD/ART juga harus sah. Forum KLB Deli Serdang jelas tidak sah dan ilegal. Sehingga AD/ART KLB Deli Serdang tidak sah," tegasnya.
Presiden ke-6 RI menjabarkan AD/ART yang sah pun harus mendapatkan pengesahan dari negara, pemerintah melalui KemenkumHAM.
"Jadi kalau KSP Moeldoko melalui telepon menanyakan keabsahan AD/ART dan merasa cukup puas atau mengira bahwa AD/ART KLB Deli Serdang itu sah."
"KSP Moeldoko salah besar. Berarti KSP Moeldoko tidak memahami Undang-Undang partai politik yang berlaku dan juga tidak memahami AD/ART Partai Demokrat."
"Lagi-lagi makin kuat dan nyata bahwa KLB Deli Serdang benar-benar tidak sah adanya," tegas SBY.
Baca juga:
SBY Malu dan Menyesal Pernah Angkat Moeldoko Sebagai Panglima TNI
Dukung AHY, DPD Demokrat Banten Tolak Hasil KLB Deli Serdang
Ekspresi AHY Tanggapi KLB yang Pilih Moeldoko Jadi Ketum Demokrat
SBY: KSP Moeldoko Bersekongkol dengan Orang Dalam Tega Mengkudeta
SBY: Hari Ini Bangsa Indonesia Berkabung Karena Akal Sehat Telah Mati