Setahun kinerja baru selesaikan 3 UU, DPR salahkan pemerintah
Tapi DPR berdalih, yang terpenting bukan jumlah UU yang dihasilkan, tapi produk UU itu sendiri.
Dalam setahun masa kerja, DPR hanya mampu menyelesaikan UU. Padahal harusnya, 39 RUU bisa dirampungkan sebelum masa reses saat ini.
Ketua DPR, Setya Novanto, menyebut lambatnya DPR dalam mengesahkan RUU karena kurangnya kepedulian pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah juga kurang mengapresiasi kinerja legislasi.
"Belajar dari dinamika pelaksanaan fungsi legislasi selama ini, proses pembentukan undang-undang sangat membutuhkan sinergi antara DPR dengan pemerintah. Namun, dalam kenyataannya, tidak mudah membangun sinergi tersebut dan berdampak pada melambatnya kinerja legislasi. Keseriusan kinerja legislasi belum ditanggapi serius oleh pemerintah. Akan tetapi ekses negatif dari semua DPR yang menanggung," kata Setya saat berpidato di Rapat Paripurna di Jakarta, Jumat (30/10).
Salah satu bentuk ketidakpedulian pemerintah, lanjutnya, saat meminta persetujuan atas RUU DPR. Selain itu, katanya, dia juga meminta partisipasi elemen masyarakat untuk memberikan masukan.
"Selain itu, DPR juga mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penyusunan RUU. Keterlibatan masyarakat tersebut dapat langsung disalurkan melalui fraksi-fraksi atau Alat Kelengkapan Dewan," jelas Setya.
Meskipun begitu, politisi Golkar menilai jumlah UU yang dihasilkan DPR bukan targetan utama legislasi. Hal yang paling penting adalah, menghasilkan UU yang secara langsung memberikan solusi bagi permasalahan rakyat.
"Permasalahan rakyat baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan kesejahteraan masyarakat secara umum. DPR ingin melahirkan karakter hukum yang responsif bukan sekadar produk hukum yang bersifat otonom apalagi represif," pungkasnya.
Seperti diketahui, tiga UU yang sudah dihasilkan DPR masing-masing adalah Undang-undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan PERPPU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali kota, dan Undang- undang Pemerintah Daerah.
Baca juga:
Nyanyi Indonesia Raya di paripurna, pimpinan DPR tetap pakai masker
Peduli kabut asap, pimpinan DPR pakai masker saat rapat paripurna
Gerindra nilai target penerimaan perpajakan 2016 tak realistis
Alokasi dana PMN besar, Fraksi Gerindra tolak Rancangan APBN 2016
NasDem minta seluruh fraksi di DPR serius tuntaskan RAPBN 2016
Komisi IV desak pemerintah cabut izin korporasi pembakar hutan
Mal Alam Sutera dibom 2 kali, BIN & Polri diminta koordinasi
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.