Sindir Neno Warisman, TKN Ingatkan Doa Untuk Kepentingan yang Baik
Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding menilai, yang diucapkan Neno Warisman dalam acara Munajat 212 tak pantas disebut doa, melainkan orasi politik pragmatis.
Acara Munajat 212 di Monas mendapat sorotan lantaran dinilai disusupi agenda politik terkait dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Selain itu beredar video doa Neno Warisman yang dinilai tak pantas. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan seharusnya doa adalah untuk kepentingan yang baik dan memuliakan Tuhan.
"Sejak kecil kami diajarkan doa. Doa itu memuliakan Tuhan Yang Maha Kuasa. Doa itu juga memuliakan para leluhur. Doa itu untuk kepentingan yang baik. Enggak ada kami diajarkan doa itu paksa memaksa," jelasnya usai menghadiri deklarasi dukungan Paguyuban Rama Sinta di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/2).
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
-
Bagaimana reaksi mahasiswa, dosen, dan alumni FK Undip terhadap pemberhentian Yan Wisnu Prajoko? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko. Para simpatisan yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni menunjukkan tulisan “We Stand with dr Yan Wisnu” dengan mengenakan pakaian serba hitam dan pita hitam di bagian dada sebagai tanda simpati terhadap terjadinya premanisme birokrasi.
-
Apa yang dilakukan Mayjen Kunto Arief Wibowo saat ngopi? Ada momen unik saat Kunto Arief justru meminum kopi bukan dengan gelas namun dengan potongan botol air mineral. "Kau mentingin gelasnya apa kopinya?" "Rasa kopi plastik kan ide baru katanya. Ori kopi bening. Ini enak banget cobain," kata Kunto Arief.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
-
Siapa saja narasumber yang hadir dalam MA Goes To Campus Bali? Mulai Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum, dan Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Bapak I Nyoman Wiguna, S.H., M.H.
Sementara itu, anggota TKN Habib Sholeh Al Muhdar menyampaikan doa seharusnya berasal dari hati yang bersih. Menangis dengan berdoa di hadapan manusia tapi hati penuh kebencian, dinilai tidak patut.
"Surga tidak gratis. Jadi jangan menangis di hadapan manusia, tapi hatinya dengki, hasud. Semua manusia itu (berdoa) dari hati. Jadi jangan munafik seolah olah mereka lebih Islam dari kita, lebih mulia dari kita di hadapan Allah, itu belum," jelasnya.
Surga hanya bisa dicapai dengan kelakuan dan amal baik, bukan dengan bermunajat di Monas. "Surga kita dengan kelakuan kita, amal kita, bukan karena munajat di Monas itu bisa masuk surga. Walaupun tiap hari munajat di Monas belum tentu masuk surga," ucapnya.
Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding menilai, yang diucapkan Neno Warisman dalam acara Munajat 212 tak pantas disebut doa, melainkan orasi politik pragmatis.
"Pilihan diksi dalam ucapannya tampak sekali dibuat untuk menggiring opini publik. Seolah-olah hanya merekalah kelompok yang menyembah Allah. Sedangkan kelompok lain yang berseberangan bukan penyembah Allah. Pertanyaan saya dari mana Neno bisa mengambil kesimpulan itu? Apa ukurannya sampai ia bisa mengatakan jika pihaknya kalah maka tak akan ada lagi yang meyembah Allah?" kata Karding melalui rilisnya.
Menurutnya, Neno Warisman contoh paling gamblang bagaimana agama dijadikan kedok untuk tujuan politik. "Dia menafikan kenyataan bahwa Pak Jokowi-Ma'ruf didukung oleh begitu banyak kiai, santri pondok pesantren, umat Islam yang juga menjalankan salat, zakat, haji, dan berbagai kelompok lintas agama. Apa Neno merasa cuma dia dan kelompoknya yang menjalankan ibadah?" jelasnya.
Karding mengatakan memahami umat beragama tidak bisa melepaskan ketentuan yang telah diatur Tuhan dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk saat berpolitik. Namun menjadikan nama Tuhan untuk tujuan politik dan menggiring opini seolah lawan politiknya tidak menyembah Tuhan menurutnya sangat menggelikan.
"Apa Neno mengira bahwa surga dan Tuhan hanya utk kelompok mereka?" kata Karding.
Dia juga mengatakan sosok Neno Warisman bukanlah orang yang fanatik dalam beragama. Karena penganut fanatik agama sangat mengerti nilai- nilai esensial yang diajarkan agama, seperti menghargai, menghormati, dan menjaga perasaan sesama manusia. Bukan mengklaim kelompoknya yang paling benar dan yang lain salah.
"Bagi saya Neno sedang terjerat dalam fanatisme politik. Ucapannya bukan saja mendiskreditkan kelompok yang berlainan politik dengannya tapi bahkan juga berani mendikte dan mengancam Tuhan," ucapnya.
Sebelumnya, Bawaslu menerima laporan terkait dugaan pelanggaran kampanye dalam acara Malam Munajat 212 di Monas pada Kamis (21/2). Laporan tersebut kini tengah dibahas oleh Bawaslu DKI.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, Ahmad Muzani mempersilakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyelidiki lebih lanjut kasus dugaan pelanggaran kampanye di aksi munajat 212, Kamis (21/2). Sebab, kata dia memang wewenang Bawaslu untuk menilai adanya pelanggaran atau tidak.
"Apakah itu ada unsur atau tidak, biar Bawaslu. Selalu saja kalau ada selisih paham dua belah pihak selalu merujuknya ke Bawaslu karena Bawaslu itu adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk menentukan apakah ini salah jalur atau tepat jalur," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2).
Baca juga:
Erick Thohir Sebut TKN Siap Melaporkan Jika Terjadi Pelanggaran di Munajat 212
Wapres Jusuf Kalla Sebut Doa Neno Warisman Kampanye yang Keliru
TKN Kumpulkan Bukti Dugaan Pelanggaran Pemilu di Acara Munajat 212
Wartawan Media Online Lapor Polisi Dugaan Persekusi Saat Liput Munajat 212
TKN Kecewa Anies Baswedan Berikan Izin Munajat 212
BPN Serahkan Dugaan Pelanggaran Kampanye di Munajat 212 ke Bawaslu