Soeharto Dihina, Berkarya Masukkan Nama Sekjen PSI Dalam Daftar yang Akan Dipolisikan
Raja Juli bakal masuk daftar yang akan dipolisikan, bersama Wasekjen PDIP Ahmad Basarah. Terkait ucapan Raja Juli yang menyebut Soeharto disebut sebagai simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Partai Berkarya kembali terusik setelah nama Presiden kedua RI Soeharto disangkutpautkan dengan korupsi. Penguasa Orde Baru itu disebut sebagai simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) oleh Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.
Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan Raja Juli bakal masuk daftar yang akan dipolisikan, bersama Wasekjen PDIP Ahmad Basarah. Wakil Ketua MPR itu lebih dulu menyebut Soeharto sebagai guru korupsi.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Bagaimana Soeharto mendekati keluarga dalam politik? “Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,” kata Djarot.
-
Kenapa Soeharto diawasi ketat setelah Peristiwa G30S/PKI? Angkatan Darat tak mau Soeharto diculik oleh kekuatan PKi yang masih tersisa.
-
Siapa yang pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto? Kisah Presiden Soeharto Tak Mau Diistimewakan di Jalan, Rela Mengalah Agar Tak Macet Kebiasaan penguasa Orde Baru ini diceritakan mantan ajudan presiden.
"Biar bertambah daftar yang akan dilaporkan. Mereka tidak takut dosa. Agamanya apa ya? Jangan-jangan ideologinya sama dengan PKI. Kok mantan presiden kita dihina begitu," kata Andi ketika dikonfirmasi, Jumat (30/11).
Partai Berkarya punya hubungan kuat dengan Keluarga Cendana. Partai itu dipimpin oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Putri Soeharto, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan. Soeharto dan Orde Baru kerap menjadi jualan kampanye Pemilu 2019 ini.
Andi mengklaim masih banyak yang mengidolakan Soeharto. Dia tidak menampik bahwa KKN menjadi alasan Soeharto diturunkan. Namun bukan jadi alasan untuk menyudutkan Soeharto.
"Pak Harto memang diturunkan salah satunya karena KKN mau dikurangi, tapi sami mawon (sama saja) juga sampai kini. Toh KKN merajalela di mana-mana. Jangan terlalu suka menyudutkan dan mencap Pak Harto dengan berbagai istilah yang tidak senonoh," ujarnya.
Dia membantah ucapan Raja Juli bahwa Soeharto adalah simbol KKN. Andi menuding orang yang antitesis dengan Soeharto adalah PKI.
"Bisa jadi yang antitesis dari itu yang menyatakannya yang suka korup dan pemuja ideologi PKI," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni tidak yakin dengan komitmen pemberantasan korupsi Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Karena Prabowo tak bisa dipisahkan dari rezim Orde Baru. Mengingat Prabowo adalah mantan menantu Soeharto.
Antoni tak segan menyebut Presiden kedua RI itu sebagai simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ini membuat aktivis melengserkan Soeharto dan kroninya pada zaman itu.
"98 kita turun ke jalan menurunkan rezim Soeharto dengan tiga alasan itu KKN, Korupsi Kolusi Nepotisme, dan ini secara politik terang benderang bahwa simbol KKN itu Pak Harto. Dan Pak Prabowo ada di sana mempertahankan Pak Harto," ujar Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (30/11).
Baca juga:
Tommy Minta Laskar Berkarya Tuntut Basarah Soal Ucapan Soeharto Guru Korupsi
Sekjen PSI: Pak Harto Simbol KKN dan Pak Prabowo Ada di Sana
Gerindra Gerah Prabowo Hanya Dikaitkan Soeharto, Dulu Jadi Cawapres Megawati
Golkar Serba Salah, Lebih Untung Bela Soeharto atau PDIP?
Polemik Soeharto, Fahri Sarankan Tim Jokowi Belajar Identifikasi Korupsi