Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
mayoritas koresponden yang menyatakan tidak setuju berasal dari basis pendukung Prabowo.
- Pemilih Didominasi Kaum Milenial, Survei Terbaru Sebut Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- Survei Indikator Sepekan Jelang Pencoblosan: Masih Ada 10,5 Persen yang Bisa Ubah Pilihan Capres
- Survei Populi: Prabowo-Gibran 52,2 Persen, Anies-Muhaimin 22,1 Persen dan Ganjar-Mahfud 16,9 Persen
- Survei Indikator Simulasi 2 Paslon Pilpres: Prabowo-Gibran Unggul dari Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, memaparkan sebanyak 68,6 persen koresponden tak setuju jika pilpres 2024 diulang tanpa pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui, pemohon pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meminta agar Pilpres diulang tanpa pasangan Prabowo-Gibran. Hal itu tertuang dalam permohonan yang diajukan kepada Mahkamah Konstitusi (MK).
"Tapi kalau ditanya, 68,6 kurang setuju atau tidak setuju sama sekali total hampir 69 persen lebih tinggi lagi yang tidak setuju," kata Burhanudin, dalam paparannya secara daring, Minggu (21/4).
Dia menjelaskan, mayoritas koresponden yang menyatakan tidak setuju berasal dari basis pendukung Prabowo. Sementara yang setuju mayoritas dari basis pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebesar 24,3 persen.
"Tidak setuju rata-rata dari basis Prabowo yang setuju terhadap permintaan itu dari basis Mas Anies dan Mas Ganjar," paparnya.
merdeka.com
Namun, dia mengungkapkan, ada hal menarik dalam temuannya di lapangan, yakni basis pendukung PDIP tak setuju jika Pilpres 2024 diulang tanpa Prabowo-Gibran. Padahal, kata Burhanudin, permohonan tersebut, diajukan oleh kuasa hukum paslon 03 yang diusung oleh PDIP.
"Berrdasarkan partai, ini menarik gugatan itu diajukan oleh kuasa paslon 03 tapi basis PDIP (55,1 persen) mayoritas tidak setuju," jelas dia.
"Jadi ini ada diskoneksi dari aspirasi elit dengan basis masa, mungkin basis PDIP merasa sudah saatnya untuk move on," imbuhnya.
Sebagai informasi, target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahu ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon sekitar 83% dari populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digital Dialing (RDD) sebanyak 121 respondenm RDD adalah proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2% pada tingkat kepercayaan 95% asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.