Survei internal Gerindra: Anies tempel ketat Ahok, Agus cuma 9 %
Survei internal Gerindra: Anies tempel ketat Ahok, Agus 9 persen. Gerindra merasa yakin jagonya di Pilgub DKI 2017, Anies Baswedan - Sandiaga Uno bisa memenangkan pertarungan. Gerindra bahkan memprediksi elektabilitas petahana Ahok dan Djarot, akan kalah dengan Anies-Sandiaga dalam waktu dekat.
Gerindra merasa yakin jagonya di Pilgub DKI 2017, Anies Baswedan - Sandiaga Uno bisa memenangkan pertarungan. Gerindra bahkan memprediksi elektabilitas petahana Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, akan kalah dengan Anies-Sandiaga dalam waktu dekat ini.
"Insya Allah minggu depan mulai unggul melewati pasangan incumbent. Pasangan Anies - Sandi trennya terus naik dan incumbent terus turun," kata Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade dalam pesan singkat, Senin (3/10).
Andre akui dari survei internal Gerindra, Ahok-Djarot masih unggul. Namun dia menegaskan, hal itu tidak akan bertahan lama. Apalagi, Anies-Sandiaga memepet ketat incumbent.
Tercatat posisi Ahok - Djarot sebesar 37 persen, pasangan Anies - Sandi sebesar 36 persen dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni sebesar 9 persen. Sisanya belum menentukan pilihan. Menariknya, sebagian besar pemilih Anies - Sandi merupakan pemilih Jokowi - Ahok pada Pilkada DKI 2012 lalu.
"Sebagian pemilih besar Jokowi banyak yang berpindah dan memilih Anies - Sandi. Masyarakat simpati dengan pada pasangan calon yang diusung Gerindra-PKS dan Pak Prabowo yang ikhlas dan berjiwa negarawan mengusung Anies," terang Andre.
Untuk nama Agus diakui mampu mencuri perhatian masyarakat, namun pasangan Agus-Sylvi kenaikannya masih di bawah 10 persen.
Masih menurut survei internal, masyarakat cenderung menilai pencalonan Agus Harimurti tidak lebih dari rivalitas Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Selain itu, masyarakat Jakarta juga hanya melihat sisi ketampanan Agus dibandingkan calon lainnya.
"Masyarakat tidak melihat program dan apa yang ditawarkan Agus ke masyarakat. Dengan kata lain ada semacam jual mimpi dan tampang atau ganteng saja, cara pencitraannya persis SBY pada 2004 dan 2009 dan citra wong cilik Jokowi pada 2014," kata Andre.
Ditambahkan, masyarakat Jakarta sekarang lebih cerdas dan realistis dalam menyikapi calon pemimpinnya ke depan. Masyarakat belajar banyak dari pengalaman SBY pada 2004 dan 2009, pengalaman Jokowi di Jakarta 2012 dan Pilpres 2014.
Dimana pada tahun-tahun itu konsultan pencitraan memoles SBY dan Jokowi sedemikian rupa agar mendapatkan tempat di hati masyarakat. Akan tetapi, setelah terpilih kinerjanya justru berbeda dengan polesan citra yang dibangunnya.
"Masyarakat sekarang lebih cerdas, realistis, sudah belajar banyak dari pengalaman SBY 2004 dan 2009 dan zaman Jokowi 2014 yang begitu penuh polesan citra. sehingga kenyataannya berbeda setelah mereka berkuasa," jelasnya.
"Sekali lagi, Pilkada Gubernur DKI sebagai festival adu ide, program, dan gagasan, bukan Pemilihan Model yang pemilihannya berdasarkan tampang ganteng sebagai tolak ukur pemilihan," pungkasnya.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Bagaimana cara PKB memutuskan apakah akan mendukung Anies di Pilgub Jakarta? Ya kita lihat nanti, pendaftaran tgl berapa ya? 27 agustus, kita lihat perkembangannya kayak apa," ujarnya.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Kenapa Golkar mempertanyakan kemungkinan Anies maju di Pilkada DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta. Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta. Sebab, faktor dukungan partai politik sangat penting untuk maju di Pilkada.
Baca juga:
NasDem sebut pengkritik Ahok soal penggusuran sebar black campaign
Prasetio tak akan ikuti jejak Boy Sadikin, bikin relawan Ahok-Djarot
PDIP sebut cara terbaik serang elektabilitas Ahok lewat penggusuran
Marah dibilang sombong, Ahok tegaskan sering turun sapa warga
Demokrat tak akan dominasi tim pemenangan Agus-Sylviana
Petinggi Demokrat: Agus tidak cuma tampan, tapi berprestasi