Survei: Pemilih Muda Nilai Perhatian Partai atas Isu Krisis Iklim Masih Rendah
"Persepsi pemilih muda atas tingkat perhatian partai-partai di Indonesia dalam mengatasi krisis iklim masih rendah, tidak ada partai politik yang dominan dipersepsi pemilih pemula memberikan perhatian yang cukup sejauh ini terkait isu krisis iklim atau pelestarian lingkungan,"
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyatakan, belum ada satu partai politik yang dipersepsi pemilih muda memberikan perhatian terhadap isu krisis iklim atau pelestarian lingkungan. Hal itu terungkap dari hasil survei persepsi pemilih pemula dan muda (Gen-Z dan Milenial) atas permasalahan krisis iklim di Indonesia.
Pertanyaan yang diajukan adalah 'seberapa besar perhatian partai politik berikut dalam menghentikan atau mengatasi perubahan iklim?'.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
"Persepsi pemilih muda atas tingkat perhatian partai-partai di Indonesia dalam mengatasi krisis iklim masih rendah, tidak ada partai politik yang dominan dipersepsi pemilih pemula memberikan perhatian yang cukup sejauh ini terkait isu krisis iklim atau pelestarian lingkungan," kata Burhanuddin dalam paparan surveinya, Rabu, (27/10).
Dalam survei itu, ada Demokrat yang sangat perhatian terkait isu krisis iklim atau pelestarian lingkungan hanya sebanyak 4 persen, cukup perhatian 29 persen, kurang perhatian 20 persen, tidak perhatian sama sekali 15 persen.
Gerindra sangat perhatian 3 persen, cukup perhatian 29 persen, kurang perhatian 22 persen, tidak perhatian sama sekali 15 persen. PDIP sangat perhatian 5 persen, cukup perhatian 26 persen, kurang perhatian 22 persen, tidak perhatian sama sekali 16 persen.
Golkar sangat perhatian 3 persen, cukup perhatian 27 persen, kurang perhatian 23 persen, tidak perhatian sama sekali 15 persen. NasDem sangat perhatian 3 persen, cukup perhatian 25 persen, kurang perhatian 23 persen, tidak perhatian sama sekali 16 persen.
Berikutnya, PKB sangat perhatian 2 persen, cukup perhatian 25 persen, kurang perhatian 25 persen, tidak perhatian sama sekali 15 persen. PKS sangat perhatian 2 persen, cukup perhatian 24 persen, kurang perhatian 54 persen, tidak perhatian sama sekali 16 persen.
PPP sangat perhatian 2 persen, cukup perhatian 24 persen, kurang perhatian 24 persen, tidak perhatian sama sekali 16 persen. PAN sangat perhatian 2 persen, cukup perhatian 24 persen, kurang perhatian 24 persen, tidak perhatian sama sekali 17 persen. PSI sangat perhatian 1 persen, cukup perhatian 21 persen, kurang perhatian 25 persen, tidak perhatian sama sekali 18 persen.
Burhanuddin mengatakan, ini peluang strategis bagi partai-partai untuk mulai melibatkan berbagai stakeholders masyarakat sipil dalam penyusunan agenda strategis krisis iklim ke dalam platform partai guna menarik perhatian.
"Dan fokus dari blok strategis pemilih muda dan pemula kalangan Gen-Z dan minelial yang mencapai sekitar 80 juta atau 40 persen dari populasi pemilih di pemilu 2024," ungkap Burhanuddin.
Populasi survei seluruh warga Indonesia berumur 17 hingga 35 tahun. Survei dilakukan pada tanggal 9-16 September 2021.
Penarikan sampel menggunakan metode statified multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 4020 responden yang terdiri atas 3216 usia 17-26, san 804 responden usia 27-35 tahun. Margin of error sekitar - + 2.7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Survei BRI: 80 Persen UMKM Tetap Beroperasi Selama Pandemi Covid-19
Hanta Yuda: Capres 2024 akan Muncul dari Tiga Jalur Ini
Poltracking: 67,4% Responden Puas dengan Kinerja Jokowi, Penegakan Hukum Rendah
Survei Poltracking: Mayoritas Publik Inginkan Jokowi Ganti Beberapa Menteri
Litbang Kompas: Elektabilitas PDIP, Gerindra, Golkar Teratas, Tapi Terjadi Penurunan