Survei: Pendukung Anies, Prabowo dan Ganjar Terbelah Soal Putusan Hasil Pemilu hingga MK
52,2 persen publik tidak tahu KPU sudah memutukan hasil Pemilu 2024.
Survei: Pendukung Anies, Prabowo dan Ganjar Terbelah Soal Putusan Hasil Pemilu hingga MK
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkat kepercayaan publik terhadap keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas hasil Pemilu 2024. Sebanyak 73,3 persen masyarakat percaya atas putusan lembaga penyelenggara pemilu itu.
- Survei: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024, Bagaimana dengan Pendukung Anies dan Ganjar?
- VIDEO: Survei Indikator: Putaran Kedua, Anies Berpeluang Lawan Prabowo Dibanding Ganjar
- VIDEO: Survei Indikator: Prabowo 51,8%, Anies 24,1% & Ganjar 19,6%, Satu Putaran Menguat
- Membandingkan 2 Hasil Survei Pilpres Jelang Debat Capres: Ini Elektabilitas Anies, Prabowo dan Ganjar
Sedangkan 52,2 persen publik tidak tahu KPU sudah memutukan hasil Pemilu 2024.
"KPU sudah mengeluarkan pernyataan mengenai hasil Pemilu. Ternyata yang tahu hanya 47,8 persen dan tidak tahu 52,2 persen," tutur Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei terkait persepsi publik atas penegakan hukum, sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), dan isu terkini pasca Pilpres 2024, Minggu (21/4).
Dari temuan tersebut, lanjut Burhanuddin, pihaknya menanyakan ke responden yang mengetahui saja dan ke seluruh responden, apakah mereka percaya atau tidak terkait putusan KPU yang menyatakan Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres dan PDIP teratas di Pileg.
"Ternyata kalau mereka tahu putusan KPU terkait dengan hasil pemilu, itu tingkat kepercayaannya lebih tinggi dari semua responden. Jadi kalau ditanya kepada semua responden tingkat kepercayaannya 73,3 persen, tetapi kalau kita tanya khusus di kalangan mereka yang tahu saja, tingkat trust terhadap keputusan KPU berkaitan hasil pemilu itu 81,6 persen," jelas dia.
Berdasarkan basis pemilih, Indikator Politik Indonesia menemukan bahwa mayoritas percaya terhadap keputusan KPU tentang hasil Pemilu 2024 lebih banyak di basis pendukung Prabowo-Gibran dengan 87,7 persen, menyusul Ganjar-Mahfud 49 persen dan Anies-Muhaimin 35,1 persen.
Sementara yang tidak percaya mayoritas ada di basis pendukung Anies-Muhaimin dengan 58,9 persen, Ganjar-Mahfud 44,5 persen, dan Prabowo-Gibran 8,3 persen.
"Mayoritas basis Prabowo-Gibran percaya. Basis Ganjar-Mahfud terbelah kurang lebih imbang. Sementara basis Anies-Muhaimin mayoritas tidak percaya dengan keputusan KPU terkait hasil Pemilu 2024," Burhanuddin menandaskan.
Sementara itu, tingkat kepercayaan publik terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam mengadili sidang sengketa Pemilu 2024, hasilnya 71,8 persen responden meyakini MK akan mengeluarkan keputusan adil.
"Awareness sidang PHPU Pilpres 2024, ini 52,6 persen tahu dan 47,4 persen tidak tahu. Kemudian kita tanya, apakah mereka percaya atau tidak percaya MK akan mengeluarkan putusan yang adil. Adil yang dimaksud kita kembalikan kepada responden, biarkan responden yang menafsirkan adil itu apa," ucap Burhanuddin.
"Kita menemukan dari semua responden 71,8 persen responden percaya MK akan mengambil keputusan yang adil terkait putusan PHPU, sementara 21,2 persen tidak percaya," sambungnya.
Mengukur dari basis pendukung Pilpres 2024, tingkat kepercayaan terhadap putusan adil MK dari basis kubu Ganjar-Mahfud justru terbilang sangat tinggi.
"Konstituen Mas Ganjar jauh lebih besar lagi percaya MK akan mengeluarkan keputusan yang adil. Apakah itu positive thinking atau ekspektasi yang timbul dari hati yang terdalam wallahualam, kami hanya menyajikan berdasarkan hasil wawancara saja," jelas dia.
Secara rinci, tingkat kepercayaan terhadap putusan adil MK berdasarkan basis pendukung yakni Anies-Muhaimin 47,7 persen, Prabowo-Gibran 77,2 persen, dan Ganjar-Mahfud 70,8 persen.
Sementara yang tidak percaya yakni basis pendukung Anies-Muhaimin 47,3 persen, Prabowo-Gibran 16 persen, dan Ganjar-Mahfud 18,8 persen.
"Mungkin kalau ternyata petitum yang diajukan Mas Anies atau Mas Ganjar disetujui, mungkin akan percaya. Namun saat ini tingkat kepercayaannya masih rendah di pendukung Mas Anies," Burhanuddin menandaskan.
Survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 4 April sampai dengan 5 April 2024 dengan target populasi adalah WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD), yaitu proses pembangkitan nomor telepon secara acak dan mendapatkan sebanyak 1201 responden.
Adapun margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling.