Survei Pilkada Kota Depok: Elektabilitas Imam Budi Hartono 62,8 Persen, Elly Farida 54,2 Persen
Dari segi popularitas dan elektabilitas, Imam Budi Hartono menduduki urutan tertinggi.
Survei Pilkada Kota Depok: Elektabilitas Imam Budi Hartono 62,8 Persen, Elly Farida 54,2 Persen
Sejumlah nama mulai bermunculan di bursa Pilkada Kota Depok, Jawa Barat. Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia melakukan survei untuk mengetahui elektabilitas masing-masing bakal calon wali kota dan wakil wali kota.
- Survei Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Dardak Tembus 61,2%, Risma-Gus Hans 26%, Luluk-Lukmanul 2,2%
- Makin Lantang Suara Petugas Damkar Jawab Wakil Wali Kota Depok, Sentil Pembisik 'Marmut Berkepala Naga'
- Imam Budi Hartono Cari Pendamping Usai Terima SK dari PKS Maju Pilkada Depok, Ini Bocoran Sosoknya
- PKS Tetapkan Imam Budi Hartono sebagai Calon Wali Kota Depok pada Pilkada 2024
Hasilnya, dari segi popularitas dan elektabilitas, Imam Budi Hartono menduduki urutan tertinggi.
"Survei Indikator Politik Indonesia menemukan ada delapan nama yang telah memiliki popularitas di atas 30 persen. Imam Budi Hartono memperoleh 62,8 persen," kata peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro di Depok, Senin (1/7). Dikutip dari Antara.
Selain itu nama lainnya Elly Farida istri Wali Kota Depok Mohammad Idris 54,2 persen, Pradi Supriatna 47,5 persen, Babai Suhaimi 44,6 persen, Ririn Farabi A Rafiq 37,1 persen, Farabi El Fouz 36,3 persen, Nuroji 34,0 persen, dan Supian Suri 31,6 persen.
Bawono mengatakan, popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral karena tidak mungkin bakal calon dipilih apabila tidak dikenal.
Namun popularitas juga belum tentu dipilih jika ada bakal calon lain lebih disukai.
"Oleh karena itu, popularitas saja tidak cukup tetapi bakal calon juga disukai," beber Bawono.
Bawono mengatakan, dalam simulasi 11 nama bakal calon, Imam Budi Hartono masih unggul dengan elektabilitas 21,6 persen.
Disusul secara berturut-turut oleh Elly Farida 16,5 persen, Farabi El Fouz 9,3 persen, Pradi Supriatna 8,9 persen, Babai Suhaimi 7,0 persen, Supian Suri 6,0 persen, Hasbullah Rahmad 4,9 persen, Ririn Farabi A Rafiq 4,8 persen, Khairulloh 2,3 persen, Hafid Nasir 1,4 persen, dan Nuroji 1,4 persen.
Lalu kemudian dalam simulasi lima nama bakal calon wali kota Depok, elektabilitas Imam Budi Hartono tetap unggul di posisi pertama 26,2 persen.
Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Elly Farida 17,3 persen, Farabi El Fouz 11,5 persen, Supian Suri 10,1 persen, Ririn Farabi A Rafiq 7,0 persen.
Apabila dilakukan simulasi head to head antara Imam Budi Hartono dan Farabi El Fouz, keunggulan elektabilitas juga masih dimiliki oleh Imam Budi Hartono.
"Dukungan terhadap wakil wali kota petahana tersebut dalam simulasi head to head ini mencapai 43,2 persen. Sedangkan dukungan terhadap Farabi El Fouz 18,5 persen," ungkap Bawono.
Survei ini juga menguji beberapa simulasi pasangan calon. Di mana simulasi pertama melibatkan tiga pasangan calon, yaitu Imam Budi Hartono-Elly Farida, Farabi El Fouz-Pradi Supriatna dan Supian Suri-Babai Suhaimi.
Dalam simulasi ini diperoleh temuan pasangan calon Imam Budi Hartono-Elly Farida memperoleh dukungan tertinggi 45,6 persen.
Disusul secara berturut-turut oleh pasangan calon Farabi El Fouz-Pradi Supriatna 21,2 persen dan pasangan calon Supian Suri-Babai Suhaimi 9,9 persen.
"Kami melakukan survei pada periode 14-22 Mei 2024, bertujuan untuk memotret peluang para bakal calon wali kota yang mulai menjadi perbincangan hangat di Kota Depok menjelang Pilkada tahun 2024 mendatang," kata Bawono.
Bawono menyebutkan pelaksanaan survei mengarah ke warga kota Depok yang telah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang telah menikah ketika survei dilakukan.
Survei ini mengambil sampel 400 orang responden, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
"Dengan asumsi metode sample random sampling, ukuran sampel basis 400 orang responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih," ujarnya.