Survei Polmatrix: Demokrat Masuk Tiga Besar, Elektabilitas PSI Naik
Melonjaknya dukungan publik terhadap Demokrat juga disertai dengan anjloknya elektabilitas PDIP, yang untuk pertama kalinya kurang dari 20 persen, tepatnya 16,2 persen. Meskipun demikian PDIP tetap unggul, disusul oleh Gerindra dengan elektabilitas 13,1 persen.
Partai Demokrat kembali membuat gebrakan, dengan menyodok ke posisi tiga besar elektabilitas. Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Demokrat tembus ke dua digit, yaitu sebesar 11,3 persen.
Di papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan raihan elektabilitas 5,2 persen. Yang mengejutkan, partai politik baru Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) mencatatkan elektabilitas 1,3 persen, melampaui Perindo, Hanura, dan Berkarya.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu 2024? Pemilu merupakan wadah bagi rakyat untuk menjalankan demokrasi demi mempertahankan kedaulatan negara.
“Demokrat berhasil menembus peringkat tiga besar, sementara PSI mengalami kenaikan, dan Gelora membuat kejutan,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada Jumat (13/8).
Menurut Dendik, kenaikan pesat elektabilitas Demokrat mencerminkan kemampuan partai oposisi tersebut memanfaatkan suara-suara kritis terhadap kebijakan pemerintah, terutama dampak dari gelombang kedua Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat atau level 3-4.
Melonjaknya dukungan publik terhadap Demokrat juga disertai dengan anjloknya elektabilitas PDIP, yang untuk pertama kalinya kurang dari 20 persen, tepatnya 16,2 persen. Meskipun demikian PDIP tetap unggul, disusul oleh Gerindra dengan elektabilitas 13,1 persen.
Demokrat juga berhasil menyalip PKB (8,3 persen) dan Golkar (8,0 persen), yang notabene adalah partai-partai koalisi pemerintah. “Untuk pertama kalinya Golkar turun dari posisi tiga besar, setelah tergeser oleh Demokrat,” tandas Dendik.
Di papan tengah lainnya ada PKS (5,0 persen), Nasdem (3,9 persen), PPP (2,8 persen), Ummat (1,8 persen), dan PAN (1,4 persen). “Kemunculan Gelora turut menggerus basis dukungan terhadap PKS, demikian pula antara Ummat dan PAN,” lanjut Dendik.
Pada papan bawah terdapat Perindo (0,8 persen), Hanura (0,6 persen), Berkarya (0,4 persen), dan PBB (0,2 persen). Lalu PKPI dan Garuda masing-masing 0,1 persen, sedangkan Masyumi Reborn nihil dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 19,5 persen.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 25 Juli-5 Agustus 2021 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Charta Politika: PSI Salip PAN
Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) menempati posisi pertama dalam survei Charta Politika Indonesia. Sebanyak 20,7 persen masyarakat akan memilih partai berlambang banteng moncong putih itu.
Metode survei yang digunakan metode sampling pengacakan sistematis sebanyak 1.200 responden. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 20-24 Maret 2021. Responden merupakan warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun.
"Seandainya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh partai politik di bawah ini, partai apa yang anda pilih? PDIP 20,7 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Minggu (28/3).
Posisi kedua, ada Gerindra dengan 14,2 persen. Di posisi ketiga ada PKB dengan 9,7 persen. Setelah itu, ada PKS yang membuntuti dengan 8,2 persen. Sementara itu, Golkar menempati posisi kelima dengan 7,8 persen. Kemudian Partai Nasdem 5,4 persen, Partai Demokrat 4,2 persen, PPP 2,2 persen, PSI 1,8 persen dan PAN 1 persen.
Yang menarik adalah partai baru PSI yang berhasil menyodok ke atas mengalahkan PAN. Sementara partai lain meraih persentase di bawah 1 persen.
Metode survei yang digunakan metode sampling pengacakan sistematis sebanyak 1.200 responden. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 20-24 Maret 2021. Responden merupakan warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun.
Baca juga:
Elektabilitas Turun, Golkar Sebut Dampak Penurunan Kepercayaan Publik Pada Presiden
DPR Soal Model Surat Suara: Efisien yang Dijadikan Satu dengan Menulis Nomor Urut
Bawaslu Sebut Partisipasi Publik Nyawa dalam Mencegah Pelanggaran Pemilu
PKB: Target Kita Dua Besar, Geser Gerindra di Pemilu 2024
Bawaslu Sebut Partisipasi Publik Penting Cegah Kecurangan Pemilu
Fokus Pileg, PPP Tak Mau Ikut-ikutan Promosi Figur Lewat Baliho