TKN Minta Tak Diseret Dalam Kasus Peretasan Data Ferdinand Hutahaean dan Imelda
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak asal menuduh dan melakukan playing victim terkait kasus peretasan akun media sosial Ferdinand Hutahaean dan Imelda Sari.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak asal menuduh dan melakukan playing victim terkait kasus peretasan akun media sosial Ferdinand Hutahaean dan Imelda Sari.
"Lagi musim juga playing victim. Jadi kita tahan diri dulu, kita dorong untuk diusut tuntas," kata Direktur komunikasi politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong dalam diskusi Polemik MNC Trijaya berjudul "Musim Retas Jelang Pemilu" di D'Consulate Resto, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
Menurut Usman, kasus peretasan akun media sosial tidak sekadar merugikan kubu BPN, tetapi bisa juga merugikan kubu TKN. Lewat asumsi dibangun, seolah TKN menjadi pihak yang meretas tanpa fakta valid.
"Kita dirugikan karena mendapat tuduhan. Padahal dipastikan tidak dari kita. Apalagi kalau menuduh tanpa bukti, itu merugikan demokrasi," tutur Usman.
TKN mendorong BPN agar percaya kepada pihak kepolisian yang segera mengusut tuntas kasus peretasan.
"Saya mendorong kasus ini diusut secara hukum. Jadi kasus ini bisa menimpa siapa saja ya baik TKN maupun BPN. Jadi kita dorong untuk diusut tuntas," ujar Usman.
Sebelumnya, tuduhan dimaksud Usman diutarakan oleh Anggota BPN Prabowo-Sandi, Indra. Dia mengatakan ada pihak yang kalap dan memiliki motif politik di balik peretasan akun media sosial milik dua politisi Demokrat.
"Kami menduga ada pihak yang kalap, saya menduga hacker yang meretas akun medsos anggota BPN memiliki motif politik yang kuat. Itu terlihat dari kontennya," kata Indra dalam kesempatan sama.
Reporter: Muhammad Radityo
Baca juga:
Roy Suryo Juga Mengaku Nomor WhatsAppnya Diretas
Data Imelda dan Ferdinand Hutahean Diretas, AHY Yakin Koalisi Tetap Solid
Data Imelda & Ferdinand Hutahaean Diretas, Demokrat Minta Lawan Tak Serang Pribadi
WhatsApp Imelda Demokrat Dihack, Kirim Gambar Porno ke Grup BPN Prabowo
Pemilu Tinggal 2 Pekan, AHY Pesan ke Kader 'Jelaskan Apa yang Dibawa Demokrat'
AHY Ingatkan Jaga Perdamaian dan Kerukunan di Tahun Politik