Viral Cabup Indramayu Nina Agustina Omeli Warga & Bawa-Bawa Anak Jenderal, Pengamat Politik: Harusnya Jaga Perilaku dan Perkataan
Dalam video yang beredar Nina bahkan menegaskan dirinya adalah bupati periode 2021-2024 dan anak mantan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar.
Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi kasus Calon Bupati (Cabup) Nina Agustina yang viral di media sosial ketika memarahi seorang warga, meminta KTP dan menyebut akan melaporkan kepada pihak kepolisian.
Dalam video yang beredar Nina bahkan menegaskan dirinya adalah bupati periode 2021-2024 dan anak mantan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar.
- Profil Nina Agustina, Cabup Indramayu yang Viral karena Aksi Emosional di Kampanye
- Video Ngamuk ke Warga Viral, Anak Jenderal Nina Agustina Nyalon di Indramayu Punya Harta Rp34,6 M
- Video Nina Agustina Marah-Marah ke Warga Hingga Ngaku Anak Eks Kapolri Da'i Bachtiar, Lucky Hakim Langsung Blak-blakan
- Puan Maharani Beri Sinyal Kuat Dua Kader PDIP Bakal Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
"Kalau Anda merasa susah sama saya sebagai bupati, saya yang tanggung jawab. Saya akan telepon kapolres saya dicegat sama orangnya Lucky Hakim. Kamu KTP-nya mana? Saya anaknya Da'i Bachtiar. Saya bawa Anda ke Polsek, kita bicara soal hukum," kata Nina dalam video yang beredar.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Adi Prayitno menyebut sebagai calon kepala daerah Nina seharusnya bisa menjaga perilakunya.
"Saya kira calon-calon kepala daerah itu mestinya harus menjaga perilaku dan perkataan politiknya sehingga tidak menimbulkan blunder dan menimbulkan ketidaksukaan dari kalangan pemilih," kata Adi saat dihubungi merdeka.com pada Rabu (6/11).
Adi menjelaskan seorang pemimpin akan diuji soal kematangan dan jiwa besar yang dimiliki.
Dia mengatakan meski memiliki masalah yang dihadapi sebisa mungkin calon pemimpin harus bisa menahan diri.
"Jika ada yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah demokrasi, tapi sekali lagi sebagai bahasa komunikasi politik, mestinya calon itu harus mampu menahan diri," ujarnya.
Kemudian dia menyebut bahkan jika terdapat hal-hal yang tidak sejalan seharusnya yang bergerak langsung adalah tim sukses dari calon tersebut sehingga tidak mempengaruhi kualitas calon di mata masyarakat.
"Kalaupun ada yang mau marah-marah, bereaksi, protes keras, mestinya tim sukses, jangan sang calon langsung. Karena dalam pilkada itu yang dilihat adalah bagaimana performa calon baik dari segi komunikasi, cara bicara, dan menghadapi masalah-masalah yang dihadapi," ucap Adi.
Sebagai informasi Nina Agustina dan Lucky Hakim adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu. Namun di Pilkada ini, mereka berdua menjadi rival. Nina merupakan calon nomor urut 3, sedangkan Lucky Hakim calon nomor urut 2.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin