Membedah Kekuatan Lucky Hakim vs Putri Mantan Kapolri di Pilkada Indramayu
Pertarungan Pilkada Indramayu 2024 kini kian memanas usai Calon Bupati (Cabup) Nina Agustina ‘perang terbuka’ dengan rivalnya Lucky Hakim.
Pertarungan Pilkada Indramayu 2024 kini kian memanas usai Calon Bupati (Cabup) Nina Agustina ‘perang terbuka’ dengan rivalnya Lucky Hakim. Perang terbuka ini berawal dari video Nina yang memarahi warga viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Nina merasa diadang saat melintas di desa Kecamatan Sukra. Dia juga diduga tersinggung karena beberapa warga mengacungkan dua jari yang merupakan nomor urut Lucky Hakim.
"Saya lewat baik-baik, kenapa kamu mencegat saya? Semuanya tadi mengacungkan jari angka dua, ngapain?" ujar Nina berdasarkan rekaman video.
"Kalau Anda merasa susah sama saya sebagai bupati, saya yang tanggung jawab. Saya akan telepon kapolres saya dicegat sama orangnya Lucky Hakim" ujar Nina.
Nina kemudian meminta KTP warga dan mengancam melaporkan kepada pihak kepolisian. Nina juga mengaku anak mantan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar.
"Kamu KTP-nya mana? Saya anaknya Da'i Bachtiar. Saya bawa Anda ke Polsek, kita bicara soal hukum," tegas Nina lagi terdengar dalam video.
Setelah video itu viral, Lucky Hakim memberikan tanggapan. Lucky Hakim merasa tak yakin pendukungnya mencegat Nina. Sebab, Nina selalu dikawal Patroli dan Pengawal (Patwal) polisi.
“Jadi tidak mungkin dicegat oleh warga,” ucap Lucky Hakim.
Menurut Lucky Hakim, Nina seharusnya tidak bersikap kasar pada rakyat. Dia lalu menyinggung gaji yang diterima Nina sebagai kepala daerah berasal dari kantong rakyat.
"Ingat, pejabat itu dibayar oleh keringatnya rakyat. Bupati itukan digaji oleh rakyat, jadi orang yang sedang dimarah-marahi itu adalah orang yang menggaji bupati tersebut," pungkas Lucky.
Kekuatan Suara Partai Pendukung
Jika dilihat dari suara sah partai pengusung, maka pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim-Syaefudin bisa mengantongi 144.812 suara sah.
Suara ini merupakan akumulasi dari 7 partai pengusung dengan rincian NasDem 46.522 suara, PKS 56.312 suara, Partai Buruh 5.843 suara, PKN 1.648 suara, PBB 1.112 suara, Gelora 18.454 suara, dan Hanura 14.921 suara.
Sementara itu, pasangan Nina Agustina-Tobroni bisa mengantongi lebih banyak yakni 455.984 suara. Jumlah tersebut bisa diperoleh dari 9 partai pengusung dengan rincian PDI P 168.880 suara, PKB 179.567 suara, Demokrat 49.811 suara, Perindo 30.387 suara, PPP 13.103 suara, PSI 12.290 suara, Partai Ummat 1.947 suara, Partai Prima 0 suara, Garuda 0 suara.
Berdasarkan suara sah dari partai pengusung maka pasangan Nina Agustina dan Tobroni unggul dibanding pasangan Lucky-Syaefudin dengan jumlah suara masing-masing adalah 144.812 suara dan 455.984 suara.
Selain dua paslon itu, ada pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari yang diusung Partai Golkar dan Gerindra. Bambang Hermanto merupakan seorang politisi Partai Golkar yang pernah duduk sebagai anggota DPR-RI periode sebelumnya.
Sedangkan Kasan Basari, kader Partai Gerindra, seorang pengusaha yang aktif di dunia politik, pernah tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Indramayu maupun Provinsi Jawa Barat.
Hasil Survei Sementara
Hasil survei sementara menunjukkan, Lucky Hakim unggul dari Nina Agustina. Kondisi ini berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 1 sampai 6 Juli 2024. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 800 responden. Sampel ditarik secara acak di seluruh wilayah Kecamatan Kabupaten Indramayu.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menjelaskan, saat responden ditanya terkait siapa bakal calon bupati yang mereka pilih jika pilkada digelar hari ini, Lucky Hakim memperoleh 54,7 persen, sementara Nina Agustina 31,8.
Selain itu, pada simulasi 3 pasangan calon, Lucky Hakim unggul ketika dipasangkan dengan beberapa tokoh. Jika Lucky Hakim berpasangan dengan Syaefudin maka unggul 54,0 persen dibanding pasangan Nina Agustina – Tarkani 30,8 persen.
Lalu bila head to head antara Lucky Hakim dengan Nina Agustina, muncul hasil 58,4 persen untuk Lucky Hakim dan 32,5 persen untuk Nina Agustina selaku Bupati petahana dan 9,1 persen yang tidak tahu/jawab.
Sebagai informasi survei dilakukan terhadap warga berusia sama atau lebih dari 17 tahun yang telah memiliki hak pilih, dengan Margin of Error sebesar lebih kurang 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen; dengan kendali mutu sebesar 20%.Reporter Magang : Maria Hermina Kristin