Video Nina Agustina Marah-Marah ke Warga Hingga Ngaku Anak Eks Kapolri Da'i Bachtiar, Lucky Hakim Langsung Blak-blakan
Calon Bupati (Cabup) Pilkada Indramayu 2024 nomor urut 03, Nina Agustina naik darah ketika melintas di salah satu jalanan desa di Kecamatan Sukra.
Calon Bupati (Cabup) Pilkada Indramayu 2024 nomor urut 03, Nina Agustina naik darah ketika melintas di salah satu jalanan desa di Kecamatan Sukra, Jumat (1/11) lalu.
Dia emosi bahkan mengaku anak eks Kapolri saat melihat pendukung Paslon nomor urut 02 mengacungkan dua jari. Menurut Nina, dia secara sengaja dicegat oleh pendukung dari Paslon 02 hingga mengakibatkan perjalannya terhambat.
Menanggapi perseturuan demikian, Paslon 02 memberi reaksi secara terang-terangan. Berikut ulasan selengkapnya.
Rombongan Nina Agustina Berhenti Mendadak
Suasana jalanan di salah satu desa di Kecamatan Sukra, Jumat lalu seketika memanas. Rombongan Paslon 03, Nina Agustina yang juga merupakan Bupati Petahana melintas dengan pengawalan ketat dari sejumlah aparat dalam mobil patwal.
Situasi memanas tatkala pendukung Paslon 02 Lucky Hakim secara tiba-tiba mengacungkan dua jari saat Nina melintas.
"Awal kejadian, terlihat pendukung Cabup 02 bersiap-siap acungkan dua jari saat Cabup 03 akan melintas," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @majeliskopi.
Merasa dirinya dan rombongan dicegat, Nina langsung menghentikan laju kendaraan dan turun mencari warga yang mengacungkan dua jari di hadapannya. Dia bersama sejumlah pendukung langsung mengelilingi seorang pria bertopi krem.
"Rombongan mobil yang dikendarai Cabup 03 Nina Agustina berhenti dan berselisih dengan pendukung 02," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @majeliskopi.
Nina Agustina Bentak Warga
Saat berhadapan langsung dengan warga tersebut, Nina langsung mengungkapkan rasa kekesalan dengan nada meninggi. Dia bahkan menyinggung tentang pekerjaannya sebagai Bupati Indramayu yang bakal bertanggung jawab jika warga tersebut merasa kesulitan.
"Kalau Anda merasa susah sama saya sebagai Bupati, saya tanggung jawab," ungkapnya.
"Siap, ibu," balas warga di lokasi.
Tanpa basa-basi, Nina yang berpasangan dengan Tobroni dalam Pilkada Indramayu 2024 itu sesumbar jika dia bakal melaporkan aksi warga tersebut ke aparat. Nina menyebut jika pendukung Lucky Hakim dengan sengaja menyegat dirinya dan rombongan.
"Anda warga saya ya, Pak Wakapolres, Pak Kapolres saya telepon, saya dicegat sama orangnya Lucky Hakim," terangnya.
"Bukan dicegat," tanggap warga.
Sebut Nama Eks Kapolri
Tak cukup mendapati Nina yang naik darah, warga tersebut juga dibentak rombongan. Dalam situasi yang kian memanas, Nina langsung mengaku jika dia merupakan anak eks Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Da'i Bachtiar.
"Yang lain mundur, saya saja. KTP kamu mana? Saya anaknya Da'i Bachtiar. Kenapa kamu menyegat saya seperti ini?" kata Nina.
"Bukan menyegat, enggak ada," ungkap warga.
Nina menegaskan, warga tersebut bakal berurusan dengan hukum. Bahkan, dia meminta agar yang bersangkutan dapat diamankan di malam harinya.
"Tadi tangannya dua begitu ngapain? Ngapain, saya tanya. Saya minta (dia) ditangkap malam ini. saya tunggu semuanya," tegasnya.
Tanggapan Lucky Hakim
Melihat sejumlah video viral mengenai aksi warga yang merupakan pendukungnya sendiri, Cabup nomor urut 02 Lucky Hakim angkat bicara.
Dia merasa harus memberi tanggapan lantaran namanya sendiri telah disebut Nina Agustina lebih dari tiga kali.
Lucky pun juga mengaku jika ungkapan Nina mengenai penyegatan warga bukan suatu hal yang bisa dibenarkan.
"Assalamualaikum, saya sepertinya memang harus menanggapi video yang lagi viral. Kenapa saya menanggapi? Karena nama saya disebut lebih dari 3 kali oleh Nina Agustina. Dia menyebut orang saya menyegat, menurut saya itu enggak mungkin. Karena mobil bupati itu dikawal oleh patwal polisi, jadi enggak mungkin. Dan ada videonya juga," katanya, demikian dikutip dari keterangan unggahan Lucky Hakim dalam akun Instagram @luckyhakimofficial.
Lucky mengungkap, hal itu terjadi semata-mata karena keluguan warga yang belum bisa membedakan kendaraan rombongan dari Paslon 02 dan 03. Sebab, dua kendaraan yang menjadi tumpangan Lucky dan Nina hampir memiliki kemiripan.
"Saya melihat bahwa ini adalah keluguan masyarakat yang tidak terlalu bisa membedakan antara mobil pajero sama fortuner. Rombongan saya, dikawal oleh polisi keliling Indramayu pakai mobil fortuner warna hitam. Nah mobilnya Bu Nina ini pajero warna hitam juga. Jadi mungkin mereka mengira bahwa itu mobil saya dan langsung mengacungkan dua jari," terangnya.
Menutup tanggapan, Lucky turut menegaskan jika perundungan yang dialami warga tersebut tak seharusnya terjadi.
"Masyarakat dibentak-bentak, dikerumuni banyak orang, mau dilaporkan polisi, menurut saya itu berlebihan ya. Itu hanya bentuk keluguan masyarakat saja," terangnya.