Viral Gus Miftah Bagi-Bagi Duit, PKB: Bawaslu Tuntaskan Masalah ini agar Pemilu Jujur dan Bermartabat
Anggota DPR Fraksi PKB Luqman Hakim meminta Bawaslu memprioritaskan viral video Gus Miftah bagi-bagi uang di Madura.
Jika terbukti politik uang, Luqman menilai masalah tersebut merupakan pelanggaran berat kampanye Pilpres 2024.
Viral Gus Miftah Bagi-Bagi Duit, PKB: Bawaslu Tuntaskan Masalah ini agar Pemilu Jujur dan Bermartabat
Anggota DPR Fraksi PKB Luqman Hakim meminta Bawaslu memprioritaskan viral video Gus Miftah bagi-bagi uang di Madura. Sebab, pembagian uang tersebut bernuansa politik karena di belakang Gus Miftah ada orang mengangkat baju bergambar Prabowo.
- Viral Video Gus Miftah Bagi-Bagi Uang, Ganjar Minta Bawaslu Mengecek
- Cak Imin Komentari Video Viral Gus Miftah Bagi-Bagi Duit: Kalau Benar Kita Laporkan
- Penjelasan Lengkap Gus Miftah Soal Bagi-Bagi Uang di Pamekasan dan Ada Warga Pamer Kaus Prabowo
- Viral Video Gus Miftah Bagi Uang dan Ada Warga Pamer Kaos Prabowo, Ini Penjelasan TKN
"Saya juga meminta Bawaslu RI tidak perlu takut mengusut masalah ini, meskipun harus memanggil dan memeriksa figur publik Penceramah Agama Miftah Maulana Habiburrahman itu,"
kata Luqman dalam keterangan resminya, Selasa (2/1).
merdeka.com
Menurut Luqman, pengusutan kejadian ini bisa menjadi momentum bagi Bawaslu membuktikan Pemilu 2024 bisa berjalan jujur, adil dan bermartabat.
"Apabila nantinya peristiwa ini terbukti melanggar aturan pemilu, maka harus diberikan sanksi tegas dan keras," tegas Luqman.
Jika terbukti politik uang, Luqman menilai masalah tersebut merupakan pelanggaran berat kampanye Pilpres 2024. Untuk itu, sikap tegas Bawaslu sangat ditunggu oleh rakyat.
"Menurut saya, tindakan mempengaruhi pemilih dengan membagi-bagi uang (money politic) agar memilih capres-cawapres adalah pelanggaran serius terhadap aturan kampanye, menghina akal sehat dan harga diri rakyat dan bertentangan dengan hukum Islam,"
kata dia.
merdeka.com
Fungsionaris PKB ini mengajak semua peserta Pilpres 2024 mematuhi aturan kampanye agar kualitas Pemilu bisa terjaga dengan baik. Dia juga berharap, tidak ada capres-cawapres melakukan politik identitas demi persatuan bangsa.
"Pemilu yang berkualitas dan terpercaya harus bisa kita wujudkan, agar nanti kekuasaan hasil pemilu 2024 memiliki legitimasi kuat dari rakyat pemilik kedaulatan," tutup Luqman.
Beredar video memperlihatkan pendakwah kondangan Gus Miftah membagi-bagikan uang kepada masyarakat. Gus Miftah tampak memegang segepok uang Rp50 ribu di tangannya.
Masyarakat terlihat secara bergantian mengantre mengambil uang yang dibagikan Gus Miftah. Setelah mengambil uang mereka tampak mencium tangannya.Di belakangnya tampak masyarakat yang memamerkan kaos hitam bergambar capres nomor urut 2 Presiden Subianto. Terdengar juga kata teriakan Prabowo.
Gus Miftah mengklarifikasi video yang menampilkannya sedang bagi-bagi uang di Pamekasan, Madura tersebut.
"Itu acara saya di Pamekasan atas undangan Haji Her, pengusaha tembakau di Pamekasan," katanya dalam keterangan melalui vidio di Jakarta, dikutip Sabtu (30/12).
Gus Miftah mengungkapkan Haji Her mempunyai kebiasaan sedekah tiap hari. Bahkan Haji Her membangun rumah sederhana untuk orang miskin lebih dari 1.000 unit.
"Kebetulan saya dapat undangan bertepatan dengan jadwal bagi-bagi duit. Saya diminta ikut bagi duit, masa saya tolak, kan minimal saya dapat pahalanya, ikut bagi-bagi," kata Gus Miftah.
Gus Miftah menegaskan pembagian duit itu murni sedekah dan tidak ada kaitan dengan apa pun, apalagi politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Selain itu, Gus Miftah juga mengklarifikasi, jika dirinya bukan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. "Saya klarifikasi, saya bukan TKN, bukan tim kampanye, saya tidak tertulis sebagai TKN," kata Gus Miftah.