3 Kesalahan Parenting yang Bisa Buat Anak Jadi Berperilaku Agresif
Munculnya perilaku agresif pada seorang anak bisa terjadi karena sejumlah kesalahan parenting yang dilakukan orangtua.
Munculnya perilaku agresif pada seorang anak bisa terjadi karena sejumlah kesalahan parenting yang dilakukan orangtua.
-
Kenapa parenting penting bagi perkembangan anak? Parenting adalah cara orang tua dalam mendidik anak. Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
-
Bagaimana cara orang tua mendukung anak selama percepatan pertumbuhan? Bagi orang tua, mendukung anak selama percepatan pertumbuhan mereka adalah kunci. Pada bayi, memberikan makanan tambahan dan mengatur waktu tidur dapat membantu mengelola gejala. Anak sekolah dan remaja membutuhkan pemahaman dan kesabaran dalam menangani perubahan pola makan, tidur, dan perilaku yang terjadi selama periode ini.
-
Apa sebenarnya percepatan pertumbuhan pada anak? Percepatan pertumbuhan, suatu periode di mana anak mengalami pertumbuhan fisik yang cepat dalam tinggi dan berat badan, merupakan bagian alami dari perkembangan anak.
-
Bagaimana cara melatih anak untuk menjaga postur tubuh agar mendukung pertumbuhan tinggi? Menjaga postur tubuh yang baik sangat penting untuk pertumbuhan tinggi. Anak-anak harus diajarkan untuk duduk dan berdiri dengan tegak, tidak membungkuk, karena ini dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang belakang mereka.
-
Mengapa parenting begitu penting untuk perkembangan anak? Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
-
Bagaimana keluarga memastikan anak berkembang dengan baik? Melalui lingkungan keluarga yang aman dan suportif, anggota keluarga merasa dilindungi dan dapat berkembang dengan baik.
3 Kesalahan Parenting yang Bisa Buat Anak Jadi Berperilaku Agresif
Ketika seorang anak secara konsisten menunjukkan perilaku bermusuhan melalui kata-kata dan tindakan mereka seperti menggigit, memukul, atau berteriak keras, hal ini bisa membuat orang dewasa di sekitarnya dihadapkan pada situasi yang sulit.
Terlebih lagi, melihat begitu banyak kemarahan dan agresivitas keluar dari anak kecil bisa membuat orang tua merasa takut dan tidak mampu. Perilaku agresif yang ditunjukkan anak ini bisa membuat banyak orang dewasa serba salah.
Namun, penting untuk diingat bahwa sejumlah kecil agresi pada anak-anak adalah hal yang wajar. Menurut Pusat Studi Anak Yale, "tidak jarang bagi seorang anak yang berusia kurang dari 4 tahun untuk memiliki hingga sembilan tantrum per minggu."
- 5 Kesalahan Orangtua yang Rentan Terjadi saat Melakukan Parenting pada Anak Remaja
- Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan
- Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak
- Tips Parenting untuk Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan dari Anak Remaja
Meskipun tantrum dan agresi ini merupakan bagian dari perkembangan anak, bagi sebagian anak, perilaku agresif bisa menjadi lebih parah. Sekitar 3 persen hingga 7 persen anak-anak dan remaja menunjukkan agresi yang jauh di luar batas normal untuk usia mereka.
Ada banyak alasan yang mendasari perilaku agresif pada anak-anak, dan setiap penyebab memerlukan pendekatan yang berbeda untuk ditangani. Namun, langkah pertama yang penting bagi orang tua adalah membangun hubungan yang kuat dengan anak mereka.
"Mulailah dengan membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak yang kesulitan dengan perilaku agresif," kata psikolog klinis Anjaili Ferguson, Ph.D.
"Ini mungkin terasa kontraproduktif, tetapi perilaku agresif sering kali berasal dari kurangnya koneksi dan strategi koping emosional yang buruk," sambungnya.
Meskipun banyak orang tua ingin membantu anak mereka mengatasi agresivitas, beberapa kesalahan umum dalam pengasuhan dapat memperburuk situasi. DIlansir dari Fatherly, berikut adalah tiga kesalahan yang harus dihindari:
Terlalu Cepat Bertindak Saat Anak Bertindak Agresif
Ketika anak-anak bertengkar, orang tua sering kali langsung turun tangan untuk menyelesaikan masalah dengan marah dan memberikan konsekuensi.
Hal ini dapat membuat anak merasa tidak didengar dan tidak dipahami, dan justru memperbesar kemungkinan mereka menggunakan agresi di masa depan.
Sebaiknya, orang tua mengambil napas dalam-dalam dan mencoba memahami situasi sebelum bertindak. Biarkan anak-anak bergiliran menjelaskan apa yang terjadi dengan tenang, dan dengarkan dengan penuh perhatian. Gunakan momen ini untuk memperkuat nilai-nilai keluarga seperti saling menghormati dan menyelesaikan masalah dengan baik.
Memberikan Hukuman yang Terlalu Keras
Menerapkan hukuman yang keras seperti memukul, meneriaki, atau membatasi waktu bermain anak mungkin terlihat seperti solusi untuk menghentikan perilaku agresif.
Namun, strategi ini terbukti tidak efektif dan bahkan dapat memperburuk situasi. Hukuman yang keras dapat membuat anak merasa takut, cemas, dan semakin marah, sehingga mendorong mereka untuk berperilaku lebih agresif.
Sebagai gantinya, fokuslah pada strategi disiplin yang positif dan konstruktif. Berikan anak-anak konsekuensi yang logis dan sesuai dengan usia mereka, dan jelaskan dengan jelas mengapa mereka menerima konsekuensi tersebut. Bantulah mereka untuk memahami bagaimana tindakan mereka berdampak pada orang lain dan ajarkan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan emosi mereka.
Mengabaikan Peran Impulsivitas
Beberapa anak, terutama anak-anak dengan ADHD, mungkin mengalami kesulitan mengendalikan impuls mereka. Hal ini dapat menyebabkan mereka bertindak agresif secara impulsif, tanpa memikirkan konsekuensi.
Jika Anda menduga anak Anda mengalami masalah kontrol impuls, penting untuk mencari bantuan profesional. Seorang terapis atau psikolog dapat membantu anak Anda mengembangkan strategi untuk mengelola emosinya dan mengendalikan perilakunya.
Pendekatan yang Lebih Baik untuk Membantu Anak-Anak yang Agresif
Membangun hubungan yang kuat dengan anak adalah kunci untuk membantu mereka mengatasi agresivitas. Luangkan waktu setiap hari untuk terhubung dengan anak Anda tanpa gangguan, dengarkan dengan penuh perhatian, dan tunjukkan kasih sayang Anda.
Bantu anak Anda untuk belajar mengidentifikasi dan menamai emosinya, dan ajarkan mereka cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaan mereka. Berikan anak Anda pujian dan penguatan positif ketika mereka menunjukkan perilaku yang baik, dan konsistenlah dalam menerapkan disiplin yang positif.
Jika Anda merasa kewalahan dalam menangani perilaku agresif anak Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Seorang psikolog atau terapis dapat membantu Anda memahami akar masalahnya dan mengembangkan strategi yang efektif untuk membantu anak Anda.
Ingatlah bahwa setiap anak berbeda, dan tidak ada solusi yang cocok untuk semua orang. Penting untuk bersabar, konsisten, dan penuh kasih sayang saat Anda membantu anak Anda belajar mengelola emosinya dan mengatasi perilaku agresif.