3 Penyebab Perut Berbunyi Setelah Makan yang Harus Diwaspadai oleh Penderita GERD
Apakah perut Anda masih mengeluarkan suara meskipun sudah makan? Bagi Anda yang berjuang melawan GERD, mari kita cek informasi berikut ini!
Suara perut yang berbunyi setelah makan merupakan hal yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, bagi individu yang menderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), fenomena ini bisa terjadi lebih sering dan menimbulkan rasa cemas. GERD adalah kondisi jangka panjang di mana asam lambung kembali mengalir ke esofagus, yang dapat menyebabkan iritasi serta berbagai gejala tidak nyaman, termasuk suara gemuruh di perut. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dari suara perut berbunyi setelah makan, terutama bagi mereka yang mengalami GERD, agar dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu suara gemuruh di perut meskipun telah mengonsumsi makanan. Pada penderita GERD, suara tersebut sering kali terkait dengan masalah pencernaan yang disebabkan oleh refluks asam. Dengan mengetahui penyebab-penyebab ini, penderita GERD dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai tiga penyebab utama suara perut berbunyi setelah makan pada penderita GERD, seperti yang dilansir oleh Liputan6.com dari berbagai sumber (3/11/2024).
-
Bagaimana mengatasi sakit perut karena GERD? "Jika kamu mengalami berbagai gejala ini, kamu bisa mengonsumsi produk penurun asam," terang dr. Omino.
-
Apa yang dimaksud dengan penyakit GERD? Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu gangguan kesehatan umum yang kerap dialami di masyarakat. Ini merupakan kondisi di mana kandungan asam pada lambung mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman.
-
Kenapa GERD bisa terjadi? GERD terjadi ketika asam dari perut naik ke esofagus—saluran yang menghubungkan mulut ke perut. Biasanya, ada otot seperti karet gelang yang menjaga agar isi perut tidak kembali ke esofagus. Namun, jika otot ini melemah atau tekanan di perut terlalu tinggi, isi perut bisa masuk ke esofagus.
-
Apa itu GERD? GERD disebabkan oleh lemahnya katup antara lambung dan esofagus, yang dikenal sebagai lower esophageal sphincter (LES). Katup yang tidak berfungsi dengan baik ini memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan berbagai gejala.
-
Kapan makanan pedas dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderita GERD? Makanan pedas seperti bubuk cabai dan merica dapat menyebabkan iritasi pada mukosa esofagus, meniru gejala GERD. Menurut laporan di Journal of Thoracic Disease pada Agustus 2019, konsumsi makanan pedas dapat memicu ketidaknyamanan yang signifikan pada penderita GERD.
Tubuh Masih Membutuhkan Nutrisi
Suara gemuruh yang terdengar di perut bisa menjadi indikasi bahwa tubuh belum menerima asupan nutrisi yang cukup. Salah satu faktor penyebab utama dari kondisi ini adalah ketidakseimbangan bakteri usus. Ketika mikrobiota usus tidak berada dalam keadaan seimbang, penyerapan nutrisi menjadi tidak optimal, dan akibatnya tubuh akan merasa kekurangan nutrisi, meskipun sudah mengonsumsi makanan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, sangat penting untuk memulihkan keseimbangan bakteri baik di dalam usus.
Untuk mencapai keseimbangan tersebut, mengonsumsi makanan yang kaya akan probiotik, seperti yogurt, kefir, atau kimchi, dapat sangat membantu dalam menyeimbangkan mikrobiota usus. Selain itu, penggunaan suplemen probiotik juga bisa menjadi pilihan yang efektif untuk meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masalah ketidakseimbangan bakteri usus dapat diatasi dan kesehatan pencernaan dapat terjaga dengan baik.
Pengosongan Lambung yang Lambat
Situasi ini terjadi ketika lambung mengalami keterlambatan dalam proses pengosongan, yang berujung pada peningkatan produksi asam lambung. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain ketidakseimbangan bakteri di dalam usus, penggunaan obat-obatan tertentu, atau infeksi. Sebagai akibatnya, meskipun lambung sudah terisi makanan, proses pencernaan menjadi tidak optimal dan menimbulkan rasa tidak nyaman di area perut.
Untuk mempercepat proses pengosongan lambung, disarankan agar Anda mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering. Selain itu, hindarilah makanan yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak, pedas, atau yang digoreng. Memastikan asupan cairan yang cukup di antara waktu makan juga dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Jika perlu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat yang dapat mempercepat pengosongan lambung.
Tidak Cocok Terhadap Makanan yang Baru Dikonsumsi
Banyak individu yang menderita GERD mengalami kesulitan dalam mengenali intoleransi terhadap makanan, karena gejala yang muncul sering kali mirip dengan masalah pencernaan lainnya. Ketidakseimbangan mikroba dalam usus dapat memperburuk intoleransi ini, sehingga makanan yang sebelumnya tidak menimbulkan masalah dapat tiba-tiba menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan.
- 6 Makanan Kekinian Ternyata Jadi Penyebab Perut Buncit, Apa Saja?
- Penyebab Cegukan setelah Makan, Konsumsi Makanan Pedas hingga Menelan Terlalu Cepat
- 4 Penyebab Sakit Perut saat Bangun Tidur Pagi Hari yang Tak Nyaman dan Mengganggu
- 11 Makanan yang Bisa Berdampak Buruk dan Harus Dihindari Penderita GERD
Untuk menangani masalah ini, dapat dilakukan tes intoleransi makanan atau menerapkan pola makan eliminasi yang melibatkan penghindaran makanan pemicu, seperti produk susu dan makanan pedas. Selain itu, mengonsumsi makanan yang mendukung kesehatan usus juga dapat berkontribusi dalam mengurangi gejala yang dirasakan. Jika gejala seperti suara gemuruh di perut terus berlanjut, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang sesuai.