Penyebab Cegukan setelah Makan, Konsumsi Makanan Pedas hingga Menelan Terlalu Cepat
Cegukan adalah kondisi umum yang sering terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja. Meskipun cegukan biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya, kondisi ini dapat menimbulkan sensasi yang tidak nyaman.
Sensasi cegukan seringkali terasa seperti getaran atau kejang yang terjadi secara mendadak di bagian tengah tubuh, diikuti oleh bunyi "hik" khas. Gangguan ini dapat terjadi kapan saja, termasuk setelah makan.
Sebagian dari Anda mungkin pernah, atau bahkan sering mengalami cegukan setelah makan. Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai penyebab cegukan setelah makan. Dengan memahami penyebabnya, Anda bisa menghindari berbagai faktor yang dapat memicu cegukan.
Selain mengetahui penyebab cegukan setelah makan, akan dijelaskan pula komplikasi yang dapat terjadi serta cara mengatasi cegukan dengan efektif. Berikut, kami merangkum penyebab cegukan setelah makan dan penjelasan lengkapnya, bisa disimak.
Pengertian Cegukan
Sebelum dijelaskan penyebab cegukan setelah makan, perlu dipahami pengertian dan gejala cegukan.
Cegukan adalah kontraksi refleks dari diafragma, otot pernapasan utama yang terjadi secara tiba-tiba dan berulang-ulang.
Gejala yang terjadi ketika seseorang mengalami cegukan antara lain adalah suara "hik" yang terdengar saat bernapas, kontraksi otot-otot dada dan perut, serta perasaan tidak nyaman di daerah tenggorokan.
Cegukan biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yang singkat. Namun, terkadang cegukan dapat berlangsung terus-menerus dan menjadi mengganggu. Jika cegukan terus-menerus berlangsung selama lebih dari 48 jam, atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada, sulit bernapas, atau muntah darah, maka segera cari bantuan medis.
berita untuk kamu.
Pencarian bantuan medis diperlukan jika cegukan terjadi terus-menerus dan tidak kunjung hilang setelah beberapa jam, terutama jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat apakah cegukan disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang harus segera diatasi.
Penyebab Cegukan Setelah Makan
Berikutnya, akan dijelaskan faktor apa yang menjadi penyebab cegukan setelah makan.
Cegukan setelah makan adalah suatu kejadian yang umum dan biasanya bersifat sementara. Berikut adalah beberapa penyebab umum cegukan setelah makan:
1. Konsumsi Makanan atau Minuman Terlalu Cepat: Menelan makanan atau minuman terlalu cepat dapat menyebabkan udara masuk ke perut, yang dapat memicu cegukan.
2. Iritasi atau Gangguan pada Diafragma: Diafragma adalah otot di antara rongga dada dan perut yang berperan dalam proses pernapasan. Jika ada iritasi atau gangguan pada diafragma, ini bisa memicu cegukan.
3. Konsumsi Makanan Pedas atau Panas: Makan makanan pedas atau panas dapat merangsang saraf di tenggorokan dan menyebabkan reaksi cegukan.
4. Distensi Lambung: Lambung yang terdistensi atau penuh secara berlebihan bisa memberikan tekanan pada diafragma dan memicu cegukan.
5. Asam Lambung Naik (GERD): Penyakit asam lambung naik dapat menyebabkan iritasi pada esofagus dan memicu cegukan setelah makan.
6. Stimulasi Saraf Vagus: Saraf vagus adalah saraf yang berperan dalam kontrol organ dalam tubuh. Stimulasi berlebihan pada saraf vagus, misalnya oleh makanan tertentu, dapat menyebabkan cegukan.
7. Stress atau Kecemasan: Kondisi stres atau kecemasan dapat memengaruhi sistem saraf dan memicu cegukan.
8. Konsumsi Karbonasi atau Minuman Bersoda: Mengonsumsi minuman bersoda atau berkarbonasi bisa menyebabkan penumpukan gas dalam perut, yang mungkin memicu cegukan.
9. Perubahan Suhu: Perubahan suhu tiba-tiba, seperti makan makanan panas diikuti oleh minuman dingin, dapat menjadi pemicu cegukan.
10. Penyebab Lainnya: Beberapa kondisi medis seperti infeksi saluran pernapasan atas, gangguan saraf, atau gangguan pencernaan tertentu juga dapat menjadi penyebab cegukan setelah makan.
Komplikasi Cegukan
Setelah mengetahui penyebab cegukan setelah makan, selanjutnya perlu dipahami risiko komplikasi yang dapat terjadi.
Cegukan adalah kontraksi tiba-tiba dari diafragma, otot yang terlibat dalam proses pernapasan. Biasanya cegukan hanya terjadi sesaat dan menghilang dengan sendirinya, namun dalam beberapa kasus cegukan dapat menjadi kronis dan berkelanjutan.
Komplikasi yang dapat muncul akibat cegukan yang berkelanjutan antara lain adalah gangguan tidur, gangguan makan, gangguan pernapasan, kelelahan, gangguan pencernaan, dan gangguan jantung.
Gangguan tidur dapat terjadi karena cegukan yang terus-menerus mengganggu pola tidur seseorang. Sementara gangguan makan dapat terjadi karena sulitnya seseorang untuk makan dengan nyaman saat sedang cegukan. Gangguan pernapasan juga dapat terjadi karena cegukan yang terus-menerus mengganggu proses respirasi.
Kelelahan dapat muncul akibat tekanan yang ditimbulkan oleh cegukan yang tidak kunjung hilang. Gangguan pencernaan juga dapat terjadi karena cegukan dapat memengaruhi kerja otot-otot pencernaan. Terakhir, cegukan yang berkepanjangan juga dapat memengaruhi irama jantung seseorang.
Dengan demikian, cegukan yang berkelanjutan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami cegukan yang tidak kunjung reda.
Cara Mengatasi Cegukan
Setelah memahami penyebab cegukan setelah makan, terakhir akan dijelaskan cara mnegatasi cegukan, yaitu sebagai berikut:
1. Bernapas dalam-dalam dan tahan napas selama beberapa detik. Hal ini dapat membantu mengatur kembali irama pernapasan dan menghentikan cegukan.
2. Minum segelas air secara perlahan dan bertahap. Menelan air dapat merangsang saraf di tenggorokan yang bertanggung jawab atas cegukan.
3. Tekan lembut ujung hidung sambil minum air. Ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari cegukan dan menyeimbangkan pola pernapasan.
4. Tarik lidah keluar sedikit dan tarik napas perlahan. Gerakan ini dapat memengaruhi saraf vagus yang berperan dalam mengontrol cegukan.
5. Makan atau minum sesuatu yang asam atau memiliki rasa kuat. Hal ini dapat merangsang saraf yang berhubungan dengan perut dan menghentikan cegukan.
6. Tarik lutut ke dada dan tekuk tubuh ke depan. Posisi ini dapat memengaruhi diafragma dan saraf vagus, membantu menghentikan cegukan.
7. Jika cegukan tidak juga berhenti setelah mencoba langkah-langkah di atas, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
- Ayu Isti Prabandari
Keracunan makanan perlu ditangani dengan cepat dan benar.
Baca SelengkapnyaBanyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.
Baca SelengkapnyaJangan konsumsi makanan ini saat perut kembung karena dapat menyebabkan perut tidak nyaman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makan berlebih bisa terjadi pada saat berbuka puasa, hindari terjadinya hal ini terutama ketika berkembang menjadi penyimpangan makan.
Baca SelengkapnyaBanyak orang merasa lemas dan ngantuk setelah makan siang sehingga aktivitas atau pekerjaan terganggung.
Baca SelengkapnyaSangat penting untuk menghindari makanan yang buruk untuk tubuh dan yang bisa menurunkan kemampuan otak.
Baca SelengkapnyaMenurunnya nafsu makan secara tiba-tiba patut diselidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPengolahan makanan selama berpuasa yang tepat sangat penting agar tidak mengalami masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca Selengkapnya