Perut Terasa Kencang hingga Sebabkan Kram? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Perut terasa kencang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Perut Terasa Kencang hingga Sebabkan Kram? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Perut terasa kencang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Apalagi, perut terasa kencang itu disertai dengan sensasi kram.
-
Apa penyebab kram perut? Kondisi ini sebenarnya dapat terjadi karena adanya kontraksi otot berlebihan pada area perut, lambung, dan usus.
-
Apa penyebab utama kram perut? Secara medis, kram perut saat menstruasi disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim yang berfungsi untuk membantu melepaskan lapisan dinding rahim yang tidak dibutuhkan tubuh.
-
Apa yang menyebabkan perut kembung? Perut kembung adalah kondisi di mana perut terasa penuh, penuh, dan terasa seperti ada gas yang terperangkap di dalam perut.
-
Apa penyebab perut terasa keras? Perut kembung seringkali terasa kencang dan terdistensi karena penumpukan gas atau cairan di dalamnya. Di sisi lain, perut yang semakin besar akibat peningkatan berat badan cenderung memiliki tekstur yang lebih lembut ketika ditekan.
-
Apa penyebab utama perut kembung? Perut kembung biasanya terjadi karena adanya penumpukan gas berlebihan di saluran pencernaan.
-
Bagaimana cara mengatasi perut kembung? Cara mengeluarkan angin dalam perut dengan cepat bisa dilakukan dengan berjalan kaki, ubah posisi tubuh, minum air hangat, hingga melakukan pijatan pada perut.
Selain itu, seseorang dengan perut terasa kencang mungkin merasa kembung atau perut seperti kenyang.
Tak hanya itu, rasa yang muncul tersebut akan menimbulkan rasa sesak di dada, namun akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab Perut Terasa Kencang
Ada banyak kemungkinan penyebab perut kencang dan berikut ini beberapa penyebab paling umum dari perut terasa kencang.
1. Gas
Gejala gas seperti bersendawa dan kembung dapat terjadi jika seseorang menelan terlalu banyak udara saat makan dan minum atau ketika bakteri di usus besar memecah karbohidrat yang tidak tercerna.
Lebih dari Biasanya
Meski kembung hal yang normal, kondisi tertentu seperti sindrom iritasi usus besar, pertumbuhan bakteri usus kecil yang berlebihan, dan intoleransi makanan dapat menyebabkan kamu mengalami lebih banyak gas atau gejala lebih dari biasanya.
2. Sembelit
Sembelit terjadi ketika kontraksi otot yang mendorong tinja melalui usus besar ke rektum melambat, sehingga menyebabkan terlalu banyak air yang diserap oleh usus besar.
Timbulnya Sembelit
Gejala sembelit antara lain buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu atau tinja keras, kering, dan sulit dikeluarkan.
Beberapa penyebab paling umum dari sembelit termasuk kurang makan serat atau minum cukup cairan, kurang olahraga, obat-obatan tertentu, iritasi usus besar.
3. Stres
Sistem pencernaan berbagi banyak koneksi saraf dengan otak dan dikenal “koneksi otak-usus.”
Hormon stres dan bahan kimia dapat memengaruhi saraf di sistem pencernaan dan mengganggu pencernaan, sehingga menyebabkan masalah seperti gangguan pencernaan dan kram.
Stres Sebabkan Perut Terasa Kencang
Stres dan kecemasan juga dapat menyebabkan perut terasa kencang karena mengganggu keseimbangan bakteri di usus.
Jika stres kamu bersifat sementara, perut terasa kencang dan gejala pencernaan lainnya akan hilang begitu stres hilang.
4. PMS
Sindrom PMS terjadi ketika perubahan hormonal yang menyebabkan gejala fisik dan mental pada hari-hari menjelang menstruasi. Perubahan fisik ini berupa kembung dan perut terasa kencang.
5. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan biasanya berupa nyeri, rasa terbakar, kembung, perut terasa kencang, dan rasa kenyang setelah makan.
Penyebab Lainnya
Gangguan pencernaan bisa terjadi karena makan atau minum terlalu cepat, makanan tertentu seperti makanan pedas, atau obat-obatan tertentu. Kondisi pencernaan seperti refluks asam, IBS, atau intoleransi makanan juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
6. Keracunan Makanan
Keracunan makanan terjadi ketika sistem pencernaan terinfeksi atau teriritasi oleh virus, bakteri, parasit, atau racun yang menyebar melalui makanan atau minuman.
Hilang Sendirinya
Gejala keracunan makanan mungkin termasuk sakit perut, muntah, serta diare dan iasanya hilang dengan sendirinya tanpa komplikasi serius.
7. Iritasi Usus Besar
Sindrom iritasi usus besar disebabkan oleh hipersensitivitas saraf pada sistem pencernaan.
Penyebab IBS
IBS dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri perut, bersamaan dengan sembelit atau diare. Perawatan biasanya berfokus pada pengelolaan gejala melalui perubahan pola makan, pengobatan, dan psikoterapi.
8. Hiatal Hernia
Hiatal hernia adalah suatu kondisi di mana bagian lambung menonjol melalui bukaan diafragma hingga ke dada.
Penyebabnya
Hiatal hernia dapat mengakibatkan asam lambung mengalir ke atas sehingga menimbulkan gejala seperti nyeri perut dan dada, serta nyeri ulu hati.
Perubahan gaya hidup seperti makan lebih kecil, lebih sering, atau obat-obatan dapat digunakan untuk menangani hiatal hernia, namun terkadang diperlukan pembedahan.
9. Hamil
Perut terasa kencang sering terjadi selama kehamilan dan bisa disebabkan oleh gas, sembelit, atau perubahan ligamen.
Perut terasa kencang saat hamil juga bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih atau penyebab yang lebih serius seperti kehamilan ektopik atau keguguran.
10. Asites
Asites terjadi ketika cairan menumpuk di rongga perut dan hal ini paling sering disebabkan oleh sirosis hati, infeksi, kanker, atau gagal jantung atau hati.
Selain nyeri dan sesak di perut, asites juga bisa menyebabkan kesulitan bernapas. Untuk itu, penting membatasi asupan natrium.
Cara Mengatasinya
Meredakan perut terasa kencang bisa dilakukan dengan merubah pola makan seperti asupan serat yang cukup dan latihan aerobik seperti jalan cepat, bersepeda, joging.
Selain itu, meredakan stres juga perlu dilakukan untuk mengatasi perut terasa kencang.
Dan yang terpenting, selalu terhidrasi, makan makanan yang sehat, dan olahraga secara teratur.
Hal yang Wajar
Perut terasa kencang adalah hal yang wajar dari waktu ke waktu dan ada banyak kemungkinan penyebabnya.
Beberapa penyebabnya kecil akan hilang dengan sendirinya atau dengan perubahan pola makan sertagaya hidup dan pengobatan.
Penting untuk menemui penyedia layanan kesehatan jika gejala sangat mengganggu, berubah tiba-tiba, atau sangat menyakitkan.