Kerap Susah Dibedakan, Ini 3 Cara Membedakan Perut Gemuk atau Sekadar Kembung
Perut gemuk dan kembung sekilas tampak sama namun terdapat cara membedakannya.
Kerap Susah Dibedakan, Ini 3 Cara Membedakan Perut Gemuk atau Sekadar Kembung
Perut yang membesar seringkali dianggap sebagai tanda peningkatan berat badan. Kita cenderung mengaitkan perut yang semakin buncit dengan akumulasi lemak.
Namun, tidak selalu perut yang membesar disebabkan oleh peningkatan berat badan. Kembung adalah kondisi lain yang dapat membuat perut terlihat membesar.Perut kembung terjadi ketika cairan atau gas menumpuk di dalam perut, yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan kenyang yang berlebihan. Hal ini tentu berbeda dengan perut gemuk yang terjadi secara lebih permanen.
Membedakan antara perut yang benar-benar gemuk dan perut yang hanya kembung adalah penting untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin Anda hadapi. Dilansir dari The Health Site, berikut beberapa cara untuk membedakan apakah perut Anda benar-benar gemuk atau hanya kembung:
-
Apa ciri perut buncit akibat lemak? Beberapa Ciri-ciri Perut Buncit Akibat Penumpukan Lemak Untuk mengetahui apakah perut buncit yang Anda alami disebabkan oleh akumulasi lemak, perhatikan beberapa tanda khas berikut:Perut tampak membesar, terutama di bagian bawah, sehingga membentuk seperti ban atau gelambir.Ketika dicubit, perut terasa empuk dan bergelambir.Lingkar pinggang melebihi batas normal (>90 cm untuk pria atau >80 cm untuk wanita).Perut membentuk lipatan saat Anda duduk.Pakaian terasa semakin ketat di area perut.Berat badan cenderung meningkat seiring dengan membesarnya perut.Perut terasa kenyal saat disentuh.Tidak ada tonjolan atau gerakan dari dalam perut seperti yang terjadi pada kehamilan.Perut buncit tetap ada meskipun dalam keadaan kosong.Bentuk tubuh cenderung menyerupai apel, dengan bagian tengah yang lebih besar.
-
Apa penyebab utama perut kembung? Perut kembung biasanya terjadi karena adanya penumpukan gas berlebihan di saluran pencernaan.
-
Apa penyebab perut buncit dan keras? Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kondisi ini adalah pola makan yang kaya akan lemak. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga berperan besar, di samping faktor genetik dan hormonal yang dapat memengaruhi kondisi perut seseorang.
-
Bagaimana cara mengatasi perut kembung? Cara mengeluarkan angin dalam perut dengan cepat bisa dilakukan dengan berjalan kaki, ubah posisi tubuh, minum air hangat, hingga melakukan pijatan pada perut.
-
Apa saja penyebab perut buncit? Beberapa kebiasaan dan faktor tertentu dapat menyebabkan perut buncit, di antaranya: 1. Pertambahan Usia Proses penuaan menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Pada pria di atas usia 40 tahun, penurunan kadar testosteron meningkatkan penumpukan lemak visceral. Akibatnya, kelebihan lemak lebih sulit dibakar dan cenderung terkumpul di area perut. 2. Fase Menopause Pada wanita, perubahan hormonal selama menopause dapat menyebabkan lemak yang sebelumnya terdistribusi di pinggul dan paha bergeser ke area perut. Studi menunjukkan wanita yang mengalami menopause dini cenderung memiliki lemak perut lebih banyak. 3. Kurang Aktivitas Fisik Gaya hidup malas bergerak menjadi salah satu penyebab utama perut buncit. Lemak dari makanan yang tidak terbakar akan menumpuk, terutama di perut. Latihan aerobik seperti jalan cepat, zumba, atau jogging dapat membantu membakar lemak visceral secara efektif. 4. Stres Berlebih Stres dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang berkontribusi pada nafsu makan tinggi, terutama makanan manis dan berlemak. 'Tingginya kadar hormon kortisol erat kaitannya dengan meningkatnya lemak perut,' menurut sebuah studi dalam jurnal Obesity. Selain itu, kortisol juga dapat memperbesar ukuran sel lemak, sehingga perut terlihat semakin buncit. 5. Kurang Tidur Kurangnya waktu tidur memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam meningkatkan risiko penumpukan lemak perut. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar, sementara hormon leptin yang mengontrol nafsu makan menurun. 6. Pengaruh Hormon Seks Hormon seks berperan besar dalam distribusi lemak tubuh. Pada wanita, hormon estrogen cenderung menyebarkan lemak di area pinggul, bokong, dan paha. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron memiliki kecenderungan menumpuk lemak di sekitar organ dalam perut atau dikenal sebagai lemak visceral. Lemak visceral inilah yang membuat pria lebih rentan mengalami perut buncit. 7. Konsumsi Alkohol Alkohol memiliki efek buruk terhadap metabolisme tubuh. Selain meningkatkan asupan kalori, alkohol juga menurunkan hormon GLP-1 dan leptin, yang membuat tubuh lebih cepat lapar dan memicu penumpukan lemak di perut. 8. Postur Tubuh yang Buruk Kebiasaan duduk atau berdiri dengan postur yang tidak benar dapat menciptakan ilusi perut buncit. Postur tubuh yang membungkuk membuat panggul menonjol ke depan, sehingga perut terlihat lebih besar dari sebenarnya.
-
Kenapa perut buncit jadi masalah? Perut yang buncit tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Perubahan Ukuran Perut
Salah satu cara untuk membedakan perut gemuk dan perut kembung adalah dengan melihat perubahan ukuran perut Anda. Perubahan ukuran perut yang terjadi setelah makan atau selama menstruasi seringkali merupakan tanda kembung.
Ketika Anda makan, perut Anda dapat terasa lebih besar karena penumpukan makanan dan gas di dalamnya. Selain itu, perubahan ukuran perut yang terjadi saat menstruasi juga dapat disebabkan oleh retensi air dan perubahan hormon. Namun, perubahan ini biasanya bersifat sementara.
Di sisi lain, jika perut Anda terus-menerus membesar secara konsisten, terlepas dari makanan atau siklus menstruasi, maka itu mungkin merupakan tanda peningkatan berat badan. Perubahan ukuran perut yang konstan dan terjadi seiring waktu adalah ciri khas dari penumpukan lemak.
Hanya Perut yang Membesar
Perhatikan dengan cermat bagian tubuh mana yang mengalami peningkatan ukuran. Ketika hanya perut Anda yang terlihat membesar dan bagian lain dari tubuh Anda tetap relatif sama, ini bisa mengindikasikan bahwa Anda mungkin mengalami kembung.
Pada dasarnya, kembung cenderung memengaruhi perut tanpa banyak memengaruhi bagian tubuh lainnya. Di sisi lain, ketika berat badan Anda meningkat, tidak hanya perut yang akan mengalami peningkatan ukuran. Biasanya, peningkatan berat badan akan memengaruhi beberapa area tubuh, termasuk lengan, kaki, pinggul, dan area lainnya. Jadi, jika hanya perut Anda yang terlihat berbeda, itu mungkin adalah tanda kembung.
Perut Terasa Keras
Tekstur perut Anda juga dapat memberikan petunjuk apakah Anda mengalami perut gemuk atau kembung. Ketika Anda menekan perut dan merasakan kekakuan atau keras, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami kembung.
Perut kembung seringkali terasa kencang dan terdistensi karena penumpukan gas atau cairan di dalamnya. Di sisi lain, perut yang semakin besar akibat peningkatan berat badan cenderung memiliki tekstur yang lebih lembut ketika ditekan. Lemak dalam perut akan memberikan perasaan lembut dan tidak keras saat Anda menekannya.
Cara Mengatasi Perut Kembung
Jika Anda mengidentifikasi bahwa masalah Anda adalah perut kembung, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi masalah ini. Pertama, penting untuk menjaga asupan air yang cukup agar pencernaan berjalan lancar. Mengurangi konsumsi garam dan karbohidrat juga dapat membantu mengurangi kembung.
Selain itu, berolahraga secara teratur dapat membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko kembung. Ingatlah bahwa setiap individu mungkin mengalami perut membesar dengan penyebab yang berbeda-beda, dan konsultasi dengan profesional medis dapat membantu menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang tepat.