3 Zat berbahaya yang tersembunyi dalam kolam renang
Dalam air kolam renang umum tak hanya terdapat zat dari air seni dan keringat manusia.
Masih sangat jarang orang yang memiliki kolam renang pribadi. Karena itu, kolam renang umum menjadi salah satu pilihan tepat jika ingin berenang. Namun sebaiknya hati-hati jika Anda gemar menggunakan kolam renang umum.
Peneliti mengungkap bahwa tak hanya air seni saja yang bisa terkandung dalam air kolam renang umum. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Encironmental Science & Technology Letters menemukan bahwa air kolam renang juga mengandung DEET (bahan aktif yang ada dalam semprotan serangga), kafein, dan TCEP (zat yang digunakan dalam bahan tahan api), seperti dilansir oleh Women's Health Mag (15/01).
Meski peneliti tak mengetahui bagaimana bahan-bahan tersebut ada di air kolam renang. Kemungkinan DEET berasal dari semprotan anti nyamuk atau serangga yang terbasuh dari kulit perenang. Sementara itu, kafein kemungkinan berasal dari keringat dan air seni orang yang berenang di sana.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dalam air kolam renang juga mengandung lotion dan tabir surya. Lantas, apa ini berarti Anda tak boleh menggunakan kolam renang umum? Jangan terburu-buru. Peneliti menjelaskan bahwa kadar zat tersebut pada tiap kolam renang umum berbeda-beda dan tak sampai kadar yang berbahaya.
Namun peneliti mengingatkan agar orang yang berenang di kolam renang umum sebaiknya membersihkan tubuh mereka sebelum berenang agar zat-zat dari produk yang mereka pakai tidak mencemari air kolam. Selain itu, jangan sampai air kolam renang terminum.
Baca juga:
8 Manfaat mengejutkan dari pijat kaki
Kurang olahraga lebih mematikan dibanding obesitas?
Ini penjelasan di balik reaksi merinding pada tubuh
Menyilangkan kaki bisa sebabkan varises?
4 Manfaat mengejutkan dari lemak tubuh
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa para peneliti melakukan penelitian tentang kematian? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.