5 Cara Mencegah Terjadinya Cabin Fever Akibat Terlalu Lama di Rumah
Cabin fever atau demam kabin secara sederhana dijelaskan sebagai rasa gelisah akibat terjebak atau terisolasi dalam suatu tempat untuk waktu yang lama. Cabin fever sebenarnya adalah istilah populer dan bukan diagnosis gangguan kejiwaan.
Terlalu lama tinggal di rumah bisa membuat seseorang mengalami kondisi yang dikenal sebagai cabin fever. Kondisi ini sebenanya bukan sebuah gangguan kejiwaan dan dapat diatasi asal dengan mengenali gejalanya terlebih dahulu.
Cabin fever atau demam kabin secara sederhana dijelaskan sebagai rasa gelisah akibat terjebak atau terisolasi dalam suatu tempat untuk waktu yang lama. Cabin fever sebenarnya adalah istilah populer dan bukan diagnosis gangguan kejiwaan.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Kenapa Hari Kesehatan Mental Sedunia penting? Kesehatan mental sendiri merupakan salah satu unsur penting yang perlu ada di setiap manusia. Jika kesehatan mantal terganggu, maka tak mustahil jika seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan lainnya. Bahkan, kesehatan mental yang mengalami gangguan dapat mendatangkan beragam permasalahan sosial hingga ekonomi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mental.
-
Kenapa menjaga mental health itu penting? Sebab, kesehatan mental pada akhirnya juga akan mempengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Selain itu, merasa terputus dari dunia luar juga bisa menyebabkan munculnya cabin fever. Menurut psikolog dari Yayasan Pulih, Nirmala Ika Kusumaningrum, cabin fever belum termasuk ke dalam gangguan psikologis.
“Perlu dipahami, cabin fever ini belum masuk ke dalam gangguan psikologis. Jadi belum bisa jadi sebuah diagnosis,” ujar Nirmala.
Gejala Cabin Fever
Berdasar tulisan yang menyebar di WhatsApp dan telah dikonfirmasi benar oleh Nirmala, gejala cabin fever bukan sekadar perasaan bosan.
Gejala cabin fever yang dapat timbul termasuk:
-Rasa gelisah.
-Turunnya motivasi.
-Mudah tersinggung.
-Mudah putus asa.
-Sulit berkonsentrasi.
-Pola tidur tidak teratur.
-Sulit bangun dari tidur.
-Lemah lesu.
-Sulit percaya pada orang di sekitar.
-Tidak sabaran.
-Merasa sedih dan depresi untuk waktu yang lama.
5 Tips Cegah Cabin Fever
Untuk mencegah terjadinya cabin fever, orang-orang biasanya bepergian ke luar rumah untuk menyegarkan pikiran. Namun, di masa COVID-19 hal tersebut bukan pilihan yang bijak.
Maka dari itu, ada cara lain untuk mencegah cabin fever tanpa harus bepergian, yakni:
Membawa Dunia Luar ke Dalam Rumah
- Membuka jendela-jendela untuk sirkulasi udara.
- Memberi makan hewan-hewan peliharaan.
- Menanam bunga yang bisa membawa wangi dunia luar ke dalam rumah.
- Bercocok tanam di dalam rumah.
Membuat Jadwal Harian
Jadwal harian dapat membantu rutinitas tetap terjaga. Seperti tetap bangun atau mandi di pagi hari agar tubuh dan pikiran tetap terjaga. Kemudian, mencari kegiatan-kegiatan layaknya bekerja depan laptop atau mencari ide-ide baru dari berita dengan sumber terpercaya.
Menjaga Komunikasi
Kekuatan komunikasi dapat membantu memperbaiki suasana hati. Sempatkan berbicara dengan teman atau keluarga melalui telepon, WhatsApp, atau panggilan video.
Ekspresikan Sisi Kreatif
Mengekspresikan diri menjadi kiat selanjutnya. Hal ini dapat dilakukan sesuai minat dan bakat seperti membuat lagu, melukis, bernyanyi, main musik, dan memasak.
Olahraga
Olahraga bisa membantu tubuh melepas hormon endorfin yang bisa memperbaiki suasana hati.
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori
Sumber: Liputan6.com