6 Pertanyaan Sederhana untuk Mendeteksi Kondisi Autisme pada Anak
“Gejala yang timbul dapat timbul dalam tahap perkembangan awal. Jadi tidak perlu menunggu usia untuk mendiagnosis seseorang mengalami autisme,” ucap Dr. Setyo Handryastuti, dokter spesialis anak dan konsultan neurologi anak di Rumah Sakit EMC Tangerang.
Mendiagnosis apakah seorang anak mengalami autisme ternyata bisa dilakukan sendiri oleh orang tua. Terdapat sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh orangtua untuk mengetahui apakah anak mengalami autisme atau tidak.
Autisme Spektrum Disorder (ASD) pada dasarnya adalah gangguan perkembangan kognitif yang berkelanjutan. Gangguan tersebut dapat mempengaruhi cara berpikir, berbahasa, keterampilan motorik, dan juga sosial. Akibatnya hubungan sosial-emosional, komunikasi non-verbal, aktivitas, pengembangan bakat dan minat seseorang dapat terhambat.
-
Bagaimana cara menangani anak autis? Menurutnya, penanganan yang diberikan pun harus sesuai dengan kondisi masalah, usia, dan kebutuhan. Dia mencontohkan, untuk anak autis dengan tipikal anak yang masih belum bisa duduk tenang, belum bisa bicara, dan tantrum, kemungkinan anak itu ada masalah di sensoriknya, dan dapat diberikan terapi sensory.
-
Bagaimana cara menangani anak yang mengalami autisme? “Biasanya pada anak autis kita enggak mencari pasti penyebabnya. Pemeriksaan darah, CT Scan, biasanya tidak kita lakukan, kita langsung masuk ke intervensi untuk penanganannya,” katanya.
-
Apa yang bisa menjadi salah satu tanda autisme pada anak? Salah satu ciri khas autisme adalah variasi dalam perilaku anak-anak yang terpengaruh. Siapa sangka, tanda autisme pada anak ini ternyata bisa ditandai dengan perilaku sederhana seperti kebiasaan berjalan.
-
Kenapa intervensi dini penting bagi anak autis? Periode bayi dan batita adalah waktu perkembangan otak yang cepat, dan bantuan kepada anak yang mengalami keterlambatan atau kesulitan selama periode ini dapat membantu mereka membuat kemajuan yang lebih besar daripada pada periode kehidupan lainnya.
-
Apa yang menyebabkan anak autis? Dia menjelaskan, dalam ilmu psikiatri, kedokteran maupun di psikologi, belum ada yang bisa menjelaskan secara pasti apa penyebabnya, karena banyak yang dapat menjadi faktor risiko. Dia mencontohkan seperti kelainan DNA karena mutasi gen, kehamilan di usia-usia yang berisiko, atau stres dan kecemasan saat hamil.
-
Kapan orang tua harus memperhatikan perkembangan anak terkait autisme? Tanda-tanda autisme pada bayi mungkin sulit dideteksi. Biasanya, tanda-tanda tersebut tidak begitu jelas, terutama bagi orang awam, hingga anak-anak lebih tua.
“Gejala yang timbul dapat timbul dalam tahap perkembangan awal. Jadi tidak perlu menunggu usia untuk mendiagnosis seseorang mengalami autisme,” ucap Dr. Setyo Handryastuti, dokter spesialis anak dan konsultan neurologi anak di Rumah Sakit EMC Tangerang.
Mendeteksi ASD dapat dilakukan dengan mempertanyakan beberapa hal saat orangtua mengobservasi perilaku anak. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat dijawab oleh orangtua untuk mendeteksi autisme.
1. Apakah anak Anda merespons ketika dipanggil?
Pertanyaan ini biasanya menjadi pertanyaan awal yang diberikan dokter kepada orangtua. Anak dengan autisme cenderung acuh dan tidak memberikan respons ketika dipanggil. Ia bahkan tidak menoleh atau memberikan kontak mata.
2. Apakah anak Anda tertarik dengan anak lain?
Anak dengan autisme biasanya akan sibuk dengan dunianya dan tidak tertarik pada anak lain. Hal tersebut yang membuat anak dengan autisme asik sendiri.
3. Apakah anak Anda menunjuk ke sesuatu atau benda yang menarik perhatiannya?
Seringkali, anak dengan autisme akan mengacungkan tangan atau menarik tangan orangtuanya jika menginginkan sesuatu, bukan menunjuk. Jika terapi berjalan dengan baik, sang anak akan mampu untuk menunjuk atau mengatakan sesuatu yang ia inginkan.
4. Apakah anak Anda dapat meniru apa yang Anda lakukan, baik ekspresi dan perilaku?
Anak usia di bawah 3 tahun biasanya dapat menirukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Seperti bercanda mengedip-ngedipkan mata atau tepuk tangan. Anak dengan autisme biasanya tidak bisa menirukan sesuatu yang dilakukan oleh orang sekitarnya.
5. Apakah anak Anda sensitif pada suara?
Anak dengan autisme biasanya akan memberikan respon yang berlebihan ketika mendengar suara. Misalnya ketika mendengar suara hairdryer atau blender, sang anak bisa menangis bahkan guling-gulingan.
6. Apakah anak Anda mengerti ketika diperintah?
Anak dengan autisme sulit untuk mengerti apa yang Anda perintahkan. Namun, bukan berarti Anda tidak perlu melatih mereka untuk mengikuti perintah. Karena perkembangan otak anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
“Anak kurang dari usia 2 tahun tidak boleh sama sekali berhadapan dengan gadget atau screentime. Sedangkan, anak usia 2-5 tahun hanya boleh 1 jam. Maka mereka harus diajarkan untuk menuruti perintah tersebut,” tutup Dr. Handry.
Reporter: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com