7 Puskesmas Bandung disiapkan khusus layani sakit kronis
Hipertensi dan diabetes tingkat kejadiannya cukup tinggi di masyarakat Kota Bandung.
Penyakit diabetes dan hipertensi menjadi penyakit kronis paling banyak menyerang masyarakat Indonesia. Jika kedua penyakit kronis ini dibiarkan, akan menimbulkan komplikasi lebih parah; mulai jantung, stroke, gagal ginjal hingga kebutaan.
Kepala Dinas Kesehatan Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, hipertensi dan diabetes tingkat kejadiannya cukup tinggi di masyarakat Kota Bandung. Untuk itu perlu penanganan yang benar agar penyakit tersebut tidak menimbulkan dampak buruk pada kesehatan masyarakat.
Saat ini ada 7 puskesmas di Bandung siap memberikan layanan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis). Tujuh puskesmas tersebut adalah Puskesmas Talagabodas, Sukajadi, Sukarasa, Salam, Kopo dan dua lagi dalam tahap persiapan yakni Puskesmas Puter dan Garuda.
Puskesmas-puskesmas tersebut sudah diperkuat dokter yang bisa memberikan layanan untuk penyakit kronis.
"Di era Jaminan Kesehatan Nasional ini masyarakat didorong lebih sehat dan mandiri. Fasilitas kesehatan memberi pelayanan komprehensif untuk preventif dan promotif. Prolanis bukan hanya mengobati tetapi menjaga kualitas hidup manusia," kata Ahyani, kepada Merdeka Bandung, Jumat (02/10).
Tujuan Puskesmas Prolanis adalah untuk meningkatkan gaya hidup sehat masyarakat. Jika puskesmas tak melaksanakan Prolanis, kata dia, maka masyarakat atau pasien dengan penyakit tersebut akan pergi ke rumah sakit dengan waktu berobat lebih lama, antre dengan pasien lain dari berbagai tempat. Selain itu, pasien akan terkendala jarak yang jauh.
"Dengan Prolanis pelayanan itu didekatkan ke puskesmas dengan standar pengobatan yang sama dengan rumah sakit. Kelebihannya bukan hanya pengobatan saja, tapi juga secara holistik dan konfresif, sampai diajarkan menu makanan, senamnya, cara minum obat," tuturnya.
Menurut dia, tenaga kesehatan di puskesmas Prolanis sudah terlatih dan terstandarisasi. Begitu juga obat diberikan sama dengan obat di rumah sakit. Di sisi pelayanan, sambung dia, program ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Bagi pasien akan menjadi lebih mudah secara akses dengan standar terjaga. Bagi fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dapat mengurangi kasus-kasus yang sebetulnya bisa ditangani di level puskesmas.
Penyakit kronis sendiri jumlahnya sangat banyak, ada sekitar 144 jenis penyakit di antaranya yang paling banyak di derita diabetes dan hipertensi.