7 Tanda Tersembunyi Stres pada Ibu Menyusui, Tidak Boleh Diabaikan dan Harus Disadari Secepatnya
Stres pada ibu menyusui perlu disadari dengan cepat agar tidak berdampak buruk secara jangka panjang.
Menjadi seorang ibu menyusui adalah pengalaman yang dipenuhi dengan tantangan dan kebahagiaan. Proses ini tidak hanya mencakup pemberian nutrisi yang vital bagi bayi, tetapi juga membantu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, banyak ibu yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami stres.
Stres ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormon, kurang tidur, serta tekanan untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sayangnya, gejala stres pada ibu menyusui sering kali diabaikan karena perhatian lebih terfokus pada kesejahteraan anak. Stres yang tidak terdeteksi ini dapat memberikan dampak serius pada kesehatan fisik dan mental ibu.
-
Kapan ibu biasanya merasa stres? Para ibu kerap kewalahan banyaknya tugas dan tanggung jawab membuat. Dalam sehari saja, ibu harus mengurus keperluan rumah tangga, membimbing anak, hingga mengerjakan tugas-tugasnya sebagai pekerja.
-
Apa saja tanda-tanda heatstroke? Tanda-tanda heatstroke meliputi:demam tinggi (kulit terasa panas saat disentuh)keringat berlebih atau kulit kering yang tidak berkeringat (anhidrosis)kram ototdenyut nadi dan detak jantung menjadi cepattekanan darah rendahpernapasan cepathilangnya keseimbangandisorientasi perilaku yang tidak rasional atau tidak menentupusingsakit kepalamual dan muntahdehidrasi (mulut kering dan rasa haus yang intens)keluaran urin rendah atau urin berwarna gelappingsankoma
-
Mengapa stres dan kecemasan bisa menyebabkan leher belakang terasa panas? Salah satu efek dari stres dan kecemasan adalah meningkatnya produksi hormon adrenalin dalam tubuh. Hormon ini dapat mempengaruhi pembuluh darah dan mengakibatkan perasaan panas, terutama di leher belakang. Jadi, jika Anda sedang mengalami situasi yang menegangkan atau stres, bisa jadi itu adalah penyebab panas di leher belakang Anda.
-
Gimana stres ngaruh ke tubuh sampai bikin menguap? Kortisol, hormon yang meningkatkan stres, diketahui memicu orang menguap, sementara pengangkatan kelenjar adrenal atau yang menghasilkan hormon kortisol, mencegah orang menguap.
-
Apa tanda remaja sedang mengalami stres? Menurut Dr. Fransiska M. Kaligis, dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), perubahan perilaku yang terjadi pada remaja akibat stres merupakan sebuah isyarat bagi orang dewasa untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka. "Itu mungkin suatu tanda bahwa kita perlu memberikan perhatian kepada remaja tersebut. Perhatiannya dalam bentuk apa, mungkin kita dekati dan ajak komunikasi dulu,” kata Fransiska beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Siapa yang rentan mengalami stres? Setiap individu memiliki tingkat toleransi stres yang berbeda, dan faktor-faktor yang menyebabkan stres dapat bervariasi.
Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui dan orang-orang di sekitarnya untuk mengenali tanda-tanda stres yang mungkin muncul. Dengan memahami gejala-gejala tersebut, langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat dapat diambil untuk mendukung kesehatan ibu, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman menyusui dengan lebih baik, seperti yang dilaporkan oleh Liputan6.com dari berbagai sumber.
Tanda Stres pada Ibu Menyusui
1. Kelelahan Berlebihan
Ibu menyusui sering kali merasakan kelelahan akibat perubahan pola tidur dan tanggung jawab baru yang harus dihadapi. Namun, jika kelelahan yang dirasakan sudah berlebihan dan berlangsung lama, hal ini bisa menjadi tanda adanya stres. Jika Anda merasa lelah terus-menerus meskipun sudah cukup beristirahat, ini bisa jadi sinyal bahwa Anda sedang mengalami stres.
2. Perubahan Pola Makan
Stres dapat memengaruhi pola makan seseorang, baik dengan meningkatkan maupun menurunkan nafsu makan. Ibu menyusui yang mengalami stres mungkin kehilangan selera makan atau justru makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi kecemasan atau tekanan yang dirasakan.
3. Kesulitan dalam Berkonsentrasi
Stres dapat menyebabkan ibu menyusui mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi atau membuat keputusan sederhana. Jika Anda merasa sulit untuk fokus pada kegiatan sehari-hari atau sering kali lupa, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang mengalami stres.
4. Perubahan Emosional
Ibu yang menyusui dan mengalami stres mungkin akan merasakan perubahan emosi yang cukup besar, seperti meningkatnya tingkat kemarahan, perasaan sedih, atau kecemasan tanpa penyebab yang jelas. Ketidakstabilan emosi ini bisa berdampak pada hubungan antara ibu dan bayi, serta interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.
5. Masalah Tidur
Meskipun kelelahan merupakan hal yang umum, stres dapat memperburuk kualitas tidur, seperti menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak berkualitas. Kesulitan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak meskipun bayi sudah tertidur bisa menjadi tanda adanya stres.
6. Penurunan Produksi ASI
Stres dapat memengaruhi produksi ASI. Jika Anda mengalami penurunan jumlah ASI yang signifikan tanpa adanya masalah medis yang jelas, kemungkinan stres menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan dukungan dalam mengelola stres agar produksi ASI tetap optimal.
7. Rasa Bersalah atau Merasa Tidak Memadai
Banyak ibu yang menyusui merasa bersalah atau tidak cukup baik dalam perannya. Stres dapat memperburuk perasaan ini, membuat ibu merasa tertekan dan tidak puas dengan diri mereka. Mengakui perasaan tersebut dan mencari dukungan sangat penting untuk mengatasi stres. Menghadapi stres adalah hal yang biasa bagi ibu menyusui, namun dengan mengenali gejalanya, Anda dapat mencari bantuan dan dukungan yang diperlukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau bergabung dengan kelompok dukungan untuk mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan.