Ahli Gizi Ungkap Bahwa Daging Kambing Bisa Langsung Sebabkan Hipertensi Hanya Mitos
Selama ini, daging kambing selalu dianggap sebagai biang keladi masalah kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun hal ini ternyata tak benar.
Selama ini, daging kambing selalu dianggap sebagai biang keladi masalah kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun hal ini ternyata tak benar.
-
Kenapa konsumsi daging kambing dan sapi bisa meningkatkan kolesterol? Namun, kedua jenis daging tersebut dikenal memiliki kolesterol cukup tinggi.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kolesterol saat mengonsumsi daging kambing? Untuk mengurangi risiko tersebut, penting untuk memasak daging kambing dengan cara yang sehat. Berikut adalah beberapa tips untuk mengolah daging kurban agar tetap sehat dan rendah kolesterol.
-
Apa yang lebih rendah, kadar kolesterol daging kambing atau sapi? Faktanya, kadar kolesterol daging kambing relatif lebih rendah daripada daging sapi.
-
Kenapa kadar kolesterol daging kambing lebih rendah dari sapi? Kandungan lemak total, protein, dan kalori daging kambing juga lebih rendah dibandingkan daging sapi, domba, dan ayam.
-
Bagaimana cara mencegah lonjakan kolesterol saat makan daging? Untuk mencegah lonjakan kolesterol saat mengonsumsi daging, ada baiknya dibarengi dengan beberapa makanan ini.
-
Bagaimana kolang-kaling membantu menurunkan kadar asam urat dan kolesterol? Kolang-kaling kaya akan serat, yang efektif membantu mengeluarkan kelebihan asam urat dan kolesterol dari tubuh.
Ahli Gizi Ungkap Bahwa Daging Kambing Bisa Langsung Sebabkan Hipertensi Hanya Mitos
Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta telah membantah mitos yang mengatakan bahwa mengonsumsi daging kambing dapat secara langsung menyebabkan hipertensi. Fitri Hudayani SST, M.Gz, seorang ahli gizi di RSCM, menyatakan bahwa klaim tersebut tidak berdasar dan memberikan penjelasan rinci mengenai hal ini.
"Daging kambing masuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan lemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan," kata Fitri Hudayani beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Fitri menambahkan bahwa daging kambing sebenarnya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh jika dikonsumsi dengan benar. Konsumsi makanan secara benar ini sangat penting untuk memastikan nutrisinya tetap terjaga.
- Konsumsi Daging Kambing Darah Tinggi, Ketahui Efek Samping Gejalanya
- Ahli Gizi Beberkan Cara Mengelola Daging Kurban yang Benar dan Aman
- 7 Sajian Pendamping Olahan Daging Kurban, Tak Hanya Sederhana Tapi juga Cegah Kolesterol
- Jaga Kolesterol Usai Masa Libur Lebaran dengan Hindari Daging dan Gorengan Berlebih
Sebagai salah satu sumber protein hewani, daging kambing memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik. Dalam 40 gram atau setara dengan satu potong daging kambing berukuran sedang, terdapat energi sebesar 75 Kkal, protein tujuh gram, dan lemak lima gram.
"Daging kambing tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah selama masyarakat mengonsumsinya dalam batas wajar," jelas Fitri.
Oleh karena itu, daging kambing sebenarnya bisa menjadi bagian dari diet sehat jika dikonsumsi dengan bijak.
Fitri mengungkapkan bahwa yang sebenarnya dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam masakan yang tinggi natrium. Penggunaan garam dapur, kecap, atau bumbu lainnya dalam jumlah besar dapat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah.
"Adapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak," ujarnya.
Untuk menjaga agar konsumsi daging kambing tetap sehat, Fitri menyarankan agar daging kambing dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan dalam kondisi yang bersih tanpa lemak berlebih.
"Maka dari itu konsumsinya harus dibatasi dengan bijak," kata Fitri. Dengan demikian, risiko kambuhnya penyakit yang terkait dengan kolesterol dan hipertensi dapat dicegah.
Fitri juga membantah mitos yang mengatakan bahwa daging kambing tidak boleh dicuci sebelum dimasak. Menurutnya, sangat penting untuk mencuci daging guna menghindari kontaminasi silang bakteri yang ada pada daging.
"Sangat penting untuk mencuci daging guna menghindari terjadinya kontaminasi silang bakteri yang ada pada daging," jelasnya.
Selain itu, memasak daging kambing hingga matang sempurna juga dapat mencegah terjadinya kontaminasi tersebut.
Mengenai penyimpanan daging kambing, Fitri menekankan pentingnya penyimpanan yang baik untuk menjaga kualitas dan keamanan daging. Daging kambing yang baru dipotong dari rumah potong hewan (RPH) harus disimpan dengan baik, tidak di tempat terbuka, dan jika disimpan di lemari pendingin, sebaiknya tidak diletakkan dekat dengan makanan lain untuk mencegah kontaminasi silang.
"Penyimpanan daging kambing setelah dari rumah potong hewan (RPH) atau tempat pemotongan harus disimpan dengan baik, tidak dengan tempat terbuka dan jika disimpan di lemari pendingin jangan dekat dengan makanan lain," katanya.