Apa Itu Aneurisme Otak? Kenali Kondisinya dari Gejala Awal yang Khas di Mata
Kondisi aneurisma otak bisa menyebabkan munculnya gejala awal yang khas dan dapat ditandai dari kelopak mata.
Kondisi aneurisma otak bisa menyebabkan munculnya gejala awal yang khas dan dapat ditandai dari kelopak mata.
-
Apa itu aneurisma otak? Aneurisma otak adalah kondisi ketika dinding pembuluh darah mengalami pelebaran yang menyerupai balon. Seiring waktu, pelebaran ini akan semakin membesar hingga mencapai titik kritis, yang bisa berisiko pecah.
-
Kenapa aneurisma otak terjadi? Penyebab pasti dari aneurisma otak belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk: Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
-
Apa yang terjadi ketika aneurisma otak? Aneurisma otak adalah kondisi di mana terdapat pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak. Pelebaran ini menyerupai balon yang menggembung keluar dari arteri. Dr. Kusdiansah menggambarkan bahwa ketika terjadi aneurisma, dinding pembuluh darah di otak menjadi tipis dan rapuh, mirip dengan balon yang semakin tipis saat ditiup.
-
Bagaimana cara mengatasi aneurisma otak? Untuk aneurisma kecil yang belum pecah dan memiliki risiko rendah untuk pecah, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan ketat dengan pemeriksaan berkala.
-
Kapan aneurisma otak dianggap darurat medis? Jika aneurisma pecah, kondisi ini menjadi darurat medis dan bisa menyebabkan gejala seperti: Sakit kepala parah yang tiba-tiba.
Apa Itu Aneurisme Otak? Kenali Kondisinya dari Gejala Awal yang Khas di Mata
Aneurisme otak adalah kondisi medis serius yang ditandai dengan pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak, menyerupai balon.
Meski sering kali tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap kritis, ada beberapa tanda awal yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah jatuhnya satu kelopak mata secara tiba-tiba atau bertahap. Fenomena ini sering kali tidak disertai gejala lain, membuatnya kerap diabaikan oleh penderitanya.
Menurut Dr. Muhammad Kusdiansah, Sp.BS, seorang dokter bedah saraf dari RS Pusat Otak Nasional (RS PON), gejala khas aneurisme otak adalah jatuhnya satu kelopak mata.
"Kelopak matanya jatuh sebelah, bisa terjadi pelan-pelan atau tiba-tiba, tanpa ada gejala yang menyertai," ujarnya beberapa waktu lalu. Kusdiansah menjelaskan bahwa banyak pasien datang dengan keluhan tidak dapat membuka satu kelopak mata tanpa mengetahui penyebabnya.
Ada dua mekanisme yang bisa menyebabkan kondisi ini. Pertama, aneurisme yang membesar dapat menekan saraf kelopak mata, sehingga mengganggu fungsinya. Kedua, rembesan darah dari aneurisme dapat mengiritasi saraf tersebut.
"Biasanya ada dua kemungkinan, yaitu aneurismanya membesar sehingga menekan saraf kelopak mata, atau rembes darahnya. Jadi darahnya sudah mulai rembes sehingga mengiritasi saraf kelopak mata," jelas Kusdiansah. Ketika gejala ini muncul, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Tanda-Tanda Aneurisme Otak Pecah
Pecahnya aneurisme otak merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Salah satu gejala yang paling parah adalah sakit kepala hebat yang dikenal dengan istilah "thunderclap headaches".
Kusdiansah menjelaskan, "Kalau sudah pecah, itu gejalanya dibilang thunderclap headaches. Jadi saking sakitnya itu bahkan sampai pingsan."
Pasien sering menggambarkan sakit kepala ini sebagai yang terburuk dalam hidup mereka, hingga bisa menyebabkan pingsan karena tak tertahankan.
"Begitu pecah, penderitanya mengalami rasa sakit yang begitu parah hingga bisa membuat mereka pingsan, kemudian bangun lagi dalam kesakitan, menangis, teriak, saking sakit sekali kepalanya," tambahnya.
Deteksi Dini dan Pencegahan
Kusdiansah menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah aneurisme pecah. Aneurisme yang pecah masuk ke dalam spektrum stroke pendarahan, yang disebut perdarahan subarachnoid.
"Stroke pendarahan itu bermacam-macam, dan aneurisme yang pecah itu masuk ke dalam spektrum stroke pendarahan," jelasnya. Untuk mencegah terjadinya aneurisme, penting untuk menjalani gaya hidup sehat, tidak merokok, dan mengontrol tekanan darah.
"Yang paling penting adalah mencegah jangan sampai terjadi aneurisme, dengan tidak merokok, gaya hidup sehat, dan jangan hipertensi," tambah Kusdiansah.
Penanganan aneurisme memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan medis, risiko aneurisme dapat diminimalkan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti jatuhnya satu kelopak mata, segeralah mencari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.