Apa itu Anhedonia? Kenali Penyebab dan Ciri-Cirinya, Berbeda dengan Introvert
Anhedonia adalah ketidakmampuan merasakan kebahagiaan saat melakukan kegiatan yang umumnya dinikmati oleh kebanyakan orang.
Anhedonia adalah ketidakmampuan merasakan kebahagiaan saat melakukan kegiatan yang umumnya dinikmati oleh kebanyakan individu.
Apa itu Anhedonia? Kenali Penyebab dan Ciri-Cirinya, Berbeda dengan Introvert
Biasanya dianggap sebagai salah satu tanda utama gangguan depresi mayor (MDD), anhedonia juga bisa diamati dalam berbagai kondisi kesehatan mental lainnya seperti skizofrenia, serta pada individu yang mengidap penyakit Parkinson atau mengalami nyeri kronis.
Namun, anhedonia cenderung lebih sering dan lebih nyata pada individu yang menderita depresi.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai anhedonia, mulai dari pengertian, jenis, ciri-ciri, penyebab, dan perawatannya yang dikutip dari health.com pada (04/04).
-
Apa itu anhedonia? Anhedonia adalah sebuah istilah yang menunjukkan pada hilangnya kemampuan untuk merasakan kesenangan atau kenikmatan dari aktivitas yang biasanya memberikan kegembiraan.
-
Kapan anhedonia dianggap serius? Jika tidak segera ditangani dengan tepat, anhedonia dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, di antaranya sebagai berikut.
-
Siapa yang bisa mengalami anhedonia? Anhedonia adalah kondisi psikologis yang mengakibatkan seseorang tidak mampu menikmati atau merasakan kesenangan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa anhedonia bisa berbahaya? Meskipun seringkali dianggap sebagai tanda dari kondisi kesehatan mental yang lebih luas, anhedonia memiliki dampak yang merusak pada kualitas hidup seseorang.
-
Bagaimana anhedonia berpengaruh pada kehidupan sehari-hari? Aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan, seperti bersosialisasi dengan teman atau mengejar hobi, dapat menjadi beban yang menyiksa.
-
Apa itu Alexithymia? Alexithymia merupakan kesulitan atau ketidakmampuan seseorang untuk mengenali, mengidentifikasi, serta menggambarkan perasaan atau emosinya.
Apa itu Anhedonia?
Anhedonia adalah ketidakmampuan merasakan kebahagiaan saat melakukan kegiatan yang umumnya dinikmati oleh kebanyakan individu.
Orang yang mengalami anhedonia sering kali kehilangan minat, merasa terisolasi atau terasing dari lingkungan sosial mereka, serta memiliki sedikit dorongan untuk berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Terdapat dua tipe anhedonia yang dikenal, yaitu anhedonia sosial dan anhedonia fisik. Di bawah ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai kedua jenis tersebut serta dampaknya terhadap individu.
Jenis Anhedonia
Anhedonia Sosial
Individu yang mengalami anhedonia sosial cenderung kehilangan minat atau dorongan untuk berinteraksi dengan anggota keluarga maupun teman-temannya.
Mereka juga tidak merasa senang sama sekali saat berada di lingkungan sosial atau terlibat dalam aktivitas bersama orang lain.
Anhedonia sosial berbeda dari gangguan kecemasan sosial, di mana individu cenderung menghindari interaksi sosial karena takut akan dihakimi.
Pada anhedonia sosial, sebaliknya, individu tidak merasa mendapatkan kepuasan dari berinteraksi dengan orang lain.
Anhedonia Fisik
Apabila seseorang mengalami anhedonia fisik, mereka tidak merasakan kesenangan atau kepuasan dari aktivitas fisik atau sensorik seperti makan, menyentuh, atau berhubungan seks.
Selain itu, mereka mungkin juga tidak menyadari perubahan-perubahan dalam suhu, gerakan, aroma, dan suara.
Ciri utama dari anhedonia adalah kekurangan rasa senang dan minat terhadap hal-hal yang umumnya memberikan kegembiraan kepada orang lain.
- Perbedaan Orang Asosial, Antisosial, dan Introvert, Kenali Perbedaannya Walau Kerap Dianggap Serupa
- Anhedonia Adalah Salah Satu Gejala Gangguan Mental, Ini Penjelasan Selengkapnya
- Begini Cara Bedakan Apakah Anak Introvert atau Pendiam
- 4 Tipe Introvert Menurut Psikologi dan 7 Pendapat Salah Kaprah tentang Kepribadian Mereka
Ciri-Ciri Anhedonia
Gejala anhedonia meliputi:- Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan dunia sekitar: Individu yang mengalami anhedonia cenderung kehilangan motivasi untuk terlibat dalam kegiatan yang biasanya mereka anggap menyenangkan atau disukai oleh orang lain.
- Kehilangan minat terhadap orang, hobi, atau aktivitas: Orang yang mengalami anhedonia mungkin kehilangan minat dalam mencoba hal baru. Sebagai akibatnya, mereka mungkin lebih memilih untuk menyendiri dan hubungan interpersonal mereka bisa terganggu.
- Penampilan emosi yang tidak sesuai: Anhedonia dapat menjadi masalah yang signifikan sehingga beberapa individu mungkin mencoba menyembunyikan perasaan sebenarnya dengan berpura-pura bahagia.
- Kesulitan dalam menemukan motivasi: Meskipun ada potensi untuk mendapatkan imbalan dari suatu tugas, seseorang yang mengalami anhedonia mungkin mengalami kesulitan untuk memotivasi diri sendiri.
Anhedonia disebabkan oleh gangguan dalam pengolahan hadiah di dalam otak. Proses pengolahan ini memiliki dampak pada dorongan, upaya, motivasi, dan kesenangan seseorang.
Pengolahan hadiah ini dimungkinkan berkat jalur penghargaan dalam otak, yang menghubungkan berbagai struktur otak yang mengendalikan kemampuan seseorang untuk merasakan kesenangan.
Penyebab Anhedonia
Jalur penghargaan ini bertanggung jawab atas pelepasan dopamin, zat kimia utama yang terlibat dalam pengalaman kesenangan.
Anhedonia diyakini memiliki komponen genetik yang cukup signifikan, dan para peneliti memperkirakan bahwa kondisi ini dapat diwarisi melalui garis keturunan.
Anhedonia sering kali terkait dengan gangguan kesehatan mental yang mendasarinya, meskipun juga bisa terkait dengan kondisi neurologis.
Tujuan dari pengobatan anhedonia adalah untuk meningkatkan perasaan sukacita, kebahagiaan, dan motivasi. Pengobatan umumnya melibatkan kombinasi terapi dan obat-obatan.
Oleh karena itu, para penyedia layanan kesehatan terus mencari alternatif pengobatan untuk mengatasi anhedonia, termasuk opsi sebagai berikut:
Perawatan Anhedonia
Ketamin
Ketamin merupakan obat bius yang diberikan melalui suntikan dengan efek singkat yang mampu membuat individu merasakan kelonggaran dari sensasi sakitnya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa pemberian suntikan ketamin pada partisipan yang menderita gangguan bipolar dan tidak responsif terhadap pengobatan secara cepat mengurangi tingkat anhedonia.
Terapi Stimulasi Magnetik Transkranial (TMS)
Terapi Stimulasi Magnet Transkranial (TMS) sering digunakan untuk mengatasi depresi serta kondisi lain seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), PTSD, nyeri kronis, dan masalah penggunaan narkoba.
Metode ini juga terbukti berhasil mengurangi gejala anhedonia secara signifikan.
Pengobatan Pengaruh Positif (PAT)
PAT merupakan jenis terapi yang fokus pada peningkatan sensitivitas terhadap penghargaan dengan melakukan berbagai kegiatan, seperti berbagi atau melakukan hal-hal yang menyenangkan, yang mampu merangsang sistem penghargaan di dalam otak.
Stimulasi Saraf Vagus (VNS)
Vagus Nerve Stimulation (VNS) secara luas dimanfaatkan dalam merawat gangguan kejang serta depresi yang sulit diatasi melalui terapi obat.
Oleh karena itu, dapat dipertimbangkan apabila VNS mampu mengatasi anhedonia.