Bagaimana Cara Menerapkan Positive Parenting pada Anak Balita dan Usia Pra-Sekolah
Penerapan positive parenting pada anak balita dan usia pra-sekolah bisa berbeda dibanding pada usia lainnya.
Mengasuh anak balita dan usia pra-sekolah bisa menjadi tantangan besar bagi banyak orang tua. Tahap perkembangan ini sering kali dijuluki sebagai 'terrible two's'. Meski kerap mendapat reputasi buruk, anak-anak di usia ini sebenarnya menunjukkan tingkah laku yang khas, penuh semangat, energi, dan kebutuhan besar akan kemandirian.
Pada usia dua hingga tiga tahun, anak-anak mulai menyadari banyak hal di sekitarnya yang bisa membuat mereka merasa cemas. Ketakutan pada orang asing, mimpi buruk, suara keras, atau situasi baru adalah hal yang normal. Menurut Durant (2016), ketakutan ini adalah tanda kematangan karena anak mulai memahami konsep bahaya dan berusaha menghindarinya. Meskipun ini membuat hidup orang tua lebih sulit, khususnya ketika anak menolak tidur sendiri karena "takut monster," reaksi ini merupakan bagian dari naluri bertahan hidup.
-
Bagaimana cara orang tua menerapkan parenting yang baik? Parenting juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk berkembang. Proses ini melibatkan penekanan pada komunikasi, disiplin, dan pendidikan yang tepat.
-
Apa pengertian dari parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
-
Kenapa parenting penting bagi perkembangan anak? Parenting adalah cara orang tua dalam mendidik anak. Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
-
Apa saja tips parenting yang bisa diterapkan orang tua untuk membesarkan anak laki-laki yang baik? Anak laki-laki bisa dibesarkan dengan baik tanpa terjebak toxic masculinity. Begini tips parenting yang bisa diterapkan orangtua.
-
Kapan kebiasaan positif sebaiknya ditanamkan pada anak? Dilansir dari Parent Circle, berikut 20 kebiasaan positif yang sebenarnya perlu ditanamkan oleh orangtua sejak usia dini.
-
Mengapa parenting begitu penting untuk perkembangan anak? Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
Durant dalam bukunya Positive Discipline menekankan pentingnya menghargai ketakutan anak dan tidak menghukumnya atas perasaan tersebut. Orang tua disarankan untuk berbicara dengan anak dengan empati, membantu mereka mengungkapkan perasaan secara verbal. “Kunci dari disiplin yang efektif,” ujar Durant, adalah “…melihat tantangan jangka pendek sebagai peluang untuk mencapai tujuan jangka panjang” (Durant, 2016, p. 21). Dengan kata lain, setiap respons orang tua harus memperhatikan dampak jangka panjang pada perkembangan anak.
Strategi Mengelola Perilaku Anak
Penting bagi orang tua untuk konsisten dalam menegakkan aturan. Durant menekankan bahwa jika orang tua tidak konsisten, anak akan belajar bahwa mereka bisa lolos dengan perilaku buruk dari waktu ke waktu, yang justru memperkuat perilaku negatif tersebut.
Untuk mencegah insiden serupa di masa depan, orang tua sebaiknya memberikan instruksi yang jelas sebelum memulai aktivitas yang berpotensi menimbulkan masalah. Misalnya, sebelum pergi ke toko, sang ayah bisa menjelaskan aturan kepada anaknya: “Di toko, kamu harus menggunakan suara pelan, duduk tenang di kereta belanja, dan membantu ayah menyerahkan barang ke kasir.” Instruksi yang jelas membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka.
Orang tua juga dapat memberi pilihan kepada anak untuk membuat mereka merasa memiliki kendali, seperti, “Kamu mau membantu memasukkan barang ke keranjang atau menyerahkannya ke kasir?” Strategi ini memberikan rasa tanggung jawab kepada anak dan mencegah timbulnya rasa frustrasi.
Selain itu, penghargaan atas perilaku positif sangat penting. Ketika anak berperilaku baik di toko, orang tua sebaiknya memberikan pujian seperti, “Kamu sangat membantu ayah hari ini. Terima kasih sudah menjadi anak yang baik.” Penghargaan ini tidak harus berupa makanan, melainkan bisa berupa kegiatan yang menyenangkan bersama, seperti bermain di taman atau membantu memasak di rumah.
- Perbedaan Parenting dan Tumbuh Kembang Anak Laki-laki dan Perempuan yang Perlu Diketahui Orangtua
- 3 Kesalahan Parenting yang Bisa Buat Anak Jadi Berperilaku Agresif
- Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan
- Begini Bentuk Parenting yang Baik di Masa Prasejarah Menurut Antropolog, Masih Diterapkan Hingga Kini
Mengatasi Tantangan Sehari-Hari
Positive parenting tidak hanya berguna untuk situasi di toko kelontong. Prinsip ini bisa diterapkan di berbagai aspek kehidupan sehari-hari anak usia balita dan pra-sekolah. Durant menyarankan agar orang tua selalu mempersiapkan diri dengan baik, baik itu sebelum keluar rumah atau saat menghadapi waktu tidur yang sulit. Misalnya, orang tua bisa memastikan anak cukup makan, tidur, dan merasa nyaman sebelum melakukan aktivitas yang berpotensi memicu stres.
Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat mengubah situasi yang menantang menjadi peluang untuk mengajari anak nilai-nilai penting seperti tanggung jawab, rasa hormat, dan kemandirian. Ingatlah, anak balita dan pra-sekolah tidak berniat untuk menyulitkan orang tua; mereka hanya bereaksi sesuai dengan tahap perkembangan yang sedang mereka jalani.
Positive parenting adalah tentang memahami perilaku anak sebagai bagian dari proses belajar dan perkembangan, bukan sebagai tantangan terhadap otoritas orang tua. Jadi, tetaplah sabar, tenang, dan ingat bahwa masa-masa ini akan berlalu dengan cepat. Apa yang anak pelajari sekarang akan membentuk kepribadiannya di masa depan.