Begini Cara Mengatasi Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang Bisa Berdampak Fatal
Sayangnya, aritmia kerap tidak terdeteksi sebagai penyakit jantung, padahal akibatnya fatal. Riset dari New England Medical Journal (2001) menyebutkan bahwa PJK merupakan penyebab 80° 0 gangguan irama jantung dan dapat berakhir dengan kematian mendadak.
Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling mematikan. Hal ini juga cukup banyak dialami di seluruh dunia. Data statistik dunia menyatakan bahwa terdapat 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45 persen kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK).
PJK ini jika tidak tertangani dengan baik dapat memicu beberapa komplikasi yang berakibat fatal, di antaranya serangan jantung, gagal jantung, nyeri dada (angina), gangguan irama jantung (aritmia), henti jantung, penyakit penyempitan pembuluh darah (arteri perifer), emboli paru, pembengkakan arteri (aneurisma), dan henti jantung.
-
Apa itu aritmia jantung? Aritmia jantung atau gangguan ritme jantung adalah kondisi medis yang berdampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
-
Kenapa Aritmia jantung berbahaya? Aritmia dapat mengganggu aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan kematian mendadak akibat jantung.
-
Bagaimana cara mendeteksi Aritmia jantung? Elektrokardiogram (EKG) adalah alat utama untuk mendiagnosis aritmia dengan merekam aktivitas listrik jantung dan mendeteksi ketidaknormalan ritme.
-
Apa yang dapat memicu gangguan irama jantung? Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menyatakan bahwa stres dan konsumsi kafein merupakan dua faktor utama yang dapat memicu aritmia.
-
Bagaimana cara mengatasi lemah jantung secara umum? Mengidentifikasi penyebab lemah jantung dapat membantu dalam mencegah dan mengelola kondisi ini. Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan dan menjaga tekanan darah serta kadar kolesterol dalam batas normal. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika Anda mengalami gejala yang mungkin terkait dengan lemah jantung.
-
Apa itu senam jantung? Senam jantung, atau yang sering disebut juga kardio, adalah jenis latihan fisik yang meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
Sayangnya, aritmia kerap tidak terdeteksi sebagai penyakit jantung, padahal akibatnya fatal. Riset dari New England Medical Journal (2001) menyebutkan bahwa PJK merupakan penyebab 80° 0 gangguan irama jantung dan dapat berakhir dengan kematian mendadak.
Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), Dokter Spesialz's Kardiovaskular dari RS MMC menjelaskan bahwa normalnya, jantung berdenyut sebanyak 50-90 kali per menit. Saat denyut jantung berdenyut cepat dia akan berdetak hingga 200 kali per menit. Sementara itu, denyut jantung melambat ketika denyut irama jantung terhitung 40 kali per menit.
“Gangguan irama jantung (aritmia) terjadi akibat pembentukan dan atau penjalaran impuls listrik sehingga memunculkan denyut jantung yang tidak beraturan. Denyut jantung berdetak cepat disebut takiaritmia, sebaliknya denyut jantung yang melambat dikenal sebagai bradiaritma. Bila aritmia tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen hingga kematian mendadak,” jelas Prof. Yoga.
Penanganan Aritmia
Prof. Yoga mengatakan cara untuk menangani aritmia ini dengan metode pemasangan Left Atrial Appcndage (LAA) Closure, strategi penanganan terbaik untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penggumpalan (pembekuan) darah di serambi jantung kiri di serambi jantung kiri (left atrial appendage sac) kantung di kiri jantung di mana sering terjadi pembekuan darah memasuki arteri darah atau pembuluh darah otak dengan melakukan penutupan serambi kantung jantung kiri (qu! atrial appendage sac) menggunakan alat kecil bernama watchman/amplatzer cardiac plug atau lariat.
Selain menangani kasus aritmia dengan metode LAA Closure, dr. Sunu Budhi Raharjo, PhD, SpJP (K) dokter spesialis Kardiovaskular RS MMC mengatakan bahwa aritmia dapat ditangani dengan metode Ablasi Kateter Elektronis, yang lebih ampuh untuk menyembuhkan total dan tidak hanya meringankan gejala dengan tingkat keberhasilan sekitar 97 persen.
Ablasi merupakan tindakan medis dengan minim invasif (tanpa operasi) bagi penderita aritmia. Dengan menggunakan kateter elektroda yang akan dipasang di pembuluh darah vena atau arteri di lipatan pangkal paha ditujukan untuk ke jantung, ujung kateter elektroda akan menghancurkan sebagian kecil jaringan sistem hantaran listrik yang menganggu irama di jantung hingga normal kembali. alat ini akan secara akurat mengidentifikasi sumber utama penyakit aritmia secara kasat mata, ujar dr. Sunu.
Reporter: Anisha Saktian Putri
Sumber: Fimela.com