Benarkah Manusia Benar-benar Bisa Tertawa Hingga Mati?
Salah satu pertanyaan yang mungkin pernah terpikir di benak banyak orang adalah apakah seseorang benar-benar bisa tertawa hingga mati?
Benarkah Manusia Benar-benar Bisa Tertawa Hingga Mati?
Tertawa merupakan salah satu reaksi alami manusia ketika menemui hal yang lucu atau menghibur. Tawa ini juga merupakan salah satu mekanisme yang dimiliki oleh manusia terhadap kondisi tertentu.
Pernahkah Anda mengetahui bahwa ada buku berjudul "Mati Ketawa ala Rusia". Pada titik ini, tentu kita akan menanyakan bahwa bisakah kita benar-benar tertawa hingga mati?
Ketika salah satu aktornya terlibat dalam adegan yang sangat lucu, Mitchell mulai tertawa dengan keras. Tawa itu terus berlanjut, dan bahkan istrinya, Nessie, memperkirakan bahwa Mitchell tertawa seperti ini selama sekitar 25 menit. Namun, apa yang terjadi kemudian adalah hal yang tak terduga. Dengan satu tawa perut yang sangat kuat, Mitchell tiba-tiba ambruk di kursinya dan meninggal dunia.
Istri Mitchell, Nessie, terkejut dengan kejadian tersebut. Ia mengungkapkan, "Dokter memberitahu saya bahwa dia mengalami gagal jantung akibat terlalu banyak tertawa. Dokter memberitahu saya bahwa ini bisa terjadi pada siapa saja."
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa serat penting buat kesehatan pencernaan? Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah atau mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, karena serat menambah volume tinja dan mempercepat proses pengeluarannya.
-
Apa manfaat utama temulawak bagi kesehatan? Salah satu manfaat utama temulawak adalah sifat anti-inflamasi dan antioksidannya.
-
Kenapa keringat berlebih bisa menjadi tanda masalah kesehatan? Namun, jika keringat yang dihasilkan berlebihan, hal ini dapat menjadi tanda akan adanya masalah.
-
Bagaimana terong membantu menjaga kesehatan pencernaan? Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Gastroenterology, serat dalam terong juga berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh, pencernaan, dan bahkan kesehatan mental. Pertumbuhan bakteri baik di usus dapat didukung dengan mengonsumsi makanan kaya serat seperti terong.
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
Tetapi apakah benar-benar mungkin seseorang mati karena tertawa terlalu keras?
Menurut para ahli, jawabannya tidak benar-benar. Namun, tertawa bisa memperburuk kondisi yang sudah ada dan berpotensi berakibat fatal.
This is descripDr. Jorge Antonio Gutierrez, seorang asisten profesor kardiologi di Duke University School of Medicine, menjelaskan bahwa tertawa dapat meningkatkan tekanan di dalam dada. Jika seseorang memiliki aneurisma aorta (pelebaran abnormal pada arteri utama yang membawa darah dari jantung), tekanan tersebut dapat menyebabkan arteri tersebut pecah. tion
Dr. Gutierrez menyatakan bahwa dia hanya mengetahui satu kasus kematian akibat tawa dalam literatur medis. Kasus itu melibatkan seorang wanita berusia 50 tahun yang sedang minum obat yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur. Kondisi tertawa yang berkepanjangan menyebabkan aritmia fatal pada wanita tersebut.
Tertawa juga dapat menyebabkan disfungsi tubuh lainnya, seperti pita suara yang mengeras dan menghalangi aliran oksigen atau bahkan menyebabkan seseorang menghirup makanan ke dalam saluran napas. Walau begitu, kondisi seperti ini sangat jarang terjadi.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi pada Alex Mitchell yang meninggal karena tertawa? Pada tahun 2012, BBC melaporkan bahwa Mitchell mungkin menderita Sindrom Long QT, sebuah kelainan dalam sistem listrik jantung. Kondisi ini bisa bersifat keturunan, dan cucu Mitchell, Lisa, juga didiagnosis dengan kondisi ini pada tahun 2012.