Berkebun ampuh turunkan risiko penyakit jantung dan stroke
Lansia yang sudah pensiun dari pekerjaannya cenderung rentan terkena penyakit jantung dan stroke.
Lansia yang sudah pensiun dari pekerjaannya cenderung rentan terkena penyakit jantung dan stroke. Namun berkebun bisa menurunkan risiko kedua penyakit tersebut.
Sebuah penelitian dari Swedia tepatnya menyebutkan kalau beraktivitas fisik di kebun sama baiknya dengan berolahraga di pusat kebugaran. Sebab selain bisa menjaga kesehatan, lansia juga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
-
Apa yang dimaksud dengan stroke? Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, biasanya karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
-
Apa yang terjadi di jantung yang dapat menjadi penyebab stroke usia muda? Kelainan pada jantung menjadi salah satu penyebab stroke usia muda. Terdapat beberapa jenis kelainan yang mungkin terjadi, baik pada katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran. Jika seseorang mengalami kelainan pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu.
-
Apa itu Stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti atau terganggu. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Apa manfaat utama dari petai dalam mencegah penyakit jantung dan stroke? Kandungan kalium yang tinggi dalam petai membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi petai dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke.
-
Kapan Hari Stroke Sedunia diperingati? Setiap 29 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Stroke Sedunia.
-
Dimana kesemutan terjadi pada penderita stroke? Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi sering kali termasuk kesemutan atau mati rasa di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, dan kebingungan mendadak.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, sebanyak 4.000 lansia berusia 60 tahun terlibat dalam penelitian tersebut.
Peneliti kemudian meminta responden melakukan tes kesehatan dan menanyakan informasi seputar gaya hidup yang dilakukan, seperti diet, kebiasaan merokok atau minum alkohol, dan aktivitas fisik sehari-hari.
Responden juga ditanya apakah mereka suka berkebun, suka memperbaiki peralatan di rumah yang rusak, dan aktivitas mandiri lainnya.
Setelah itu, kesehatan kardiovaskular diperiksa untuk mengecek kadar lemak dalam darah, kadar gula, faktor pemicu penggumpalan darah, dan hal lainnya yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Hasilnya, lansia yang aktif berkebun atau sekadar melakukan kesibukan lain di rumah memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah meski tidak berolahraga di pusat kebugaran.
Baca juga:Kalori terbakar berlebihan, baik atau buruk?
Ikuti 5 tips ini agar tetap berdiet saat liburan
Lemak vs gula, mana yang lebih buruk untuk diet?
Teman adalah penyebab kegemukan, kenapa?
10 Cara ampuh hentikan kebiasaan makan berlebihan(mdk/riz)