Berkeringat Hanya Mampu Membuang Racun dari Tubuh dalam Jumlah Sangat Sedikit
Keringat sendiri merupakan mekanisme di dalam tubuh yang terjadi secara alami. Hal ini menjadi penanda bahwa fungsi tubuh sedang normal dan membantu mendinginkan tubuh setelah melakukan sejumlah aktivitas fisik.
Banyak orang menyebut bahwa berolahraga dan berkeringat bisa membantu menghilangkan racun di tubuh. Bahkan sejumlah orang sering merasa lebih sehat usai mereka berkeringat dalam jumlah banyak. Benarkah hal tersebut bisa terjadi?
Keringat sendiri merupakan mekanisme di dalam tubuh yang terjadi secara alami. Hal ini menjadi penanda bahwa fungsi tubuh sedang normal dan membantu mendinginkan tubuh setelah melakukan sejumlah aktivitas fisik.
-
Bagaimana penelitian tersebut mengukur aktivitas fisik para peserta? Penelitian ini menggunakan data dari 75.629 peserta yang dikumpulkan dari UK Biobank, di mana aktivitas fisik mereka diukur menggunakan akselerometer.
-
Apa yang diteliti oleh para ilmuwan tentang olahraga dan perempuan? Meskipun studi sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan umumnya berolahraga lebih sedikit daripada pria, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa perempuan mungkin hanya membutuhkan lebih sedikit olahraga untuk mendapatkan manfaat yang setara dengan pria.
-
Kenapa olahraga bisa mencegah masalah kesehatan? Meskipun olahraga tidak menyembuhkan penyakit, tetapi dapat membantu mengelola kondisi dan mencegahnya semakin memburuk.
-
Apa nama ilmiah dari badan pegal setelah berolahraga? Fenomena ini bahkan memiliki nama resmi, yakni Delayed Onset of Muscle Soreness (DOMS) atau nyeri otot yang tertunda.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga kekuatan? Latihan ini membantu membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, dan memperbaiki postur tubuh. Selain itu, olahraga kekuatan juga berkontribusi pada peningkatan metabolisme tubuh, menjaga berat badan, dan mengontrol kadar gula darah.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa dicegah dengan berolahraga? Berolahraga secara rutin bisa menjadi penangkal bagi sejumlah masalah kesehatan berikut: Penyakit Kardiovaskular Obesitas Diabetes Tipe 2 Osteoporosis Gangguan Kesehatan Mental Kanker Penyakit Pernapasan Kronis Gangguan Tidur Nyeri Sendi dan Arthritis Masalah Kesehatan Terkait Penuaan
Dilansir dari Times of India, sebuah penelitian mematahkan mitos yang menyebut bahwa berkeringat bisa membantu menghilangkan racun di tubuh. Hal ini diungkap dari penelitian yang diterbitkan pada jurnal Environment International.
Hasil penelitian tersebut bahwa jumlah polutan yang dilepaskan oleh tubuh melalui keringat sesungguhnya sangat sedikit. Alasan utama di balik hal ini adalah karena keringat sebagian besar hanya berupa air dan mineral yang sangat sedikit memiliki kandungan racun.
Ketika kamu membandingkan jumlah polutan yang dikeluarkan dari kulit melalui keringat, hal ini jauh lebih sedikit dibanding racun yang keluar melalui hati dan ginjal. Sebagian besar zat racun dalam tubuh ini larut dalam lemak sehingga tidak terurai pada keringat yang terdiri dari 99 persen air.
Berdasar temuan tersebut, ketika seseorang berolahraga selama 45 menit setiap hari, tubuh mengeluarkan sekitar 1-2 liter keringat. Walau begitu, jumlah racun yang keluar tidak sampai 1/10 nanogram. Hal ini berarti bahwa walau kamu berkeringat mati-matian, racun yang keluar dari tubuhmu tidak sampai satu persen.
Hal ini memecahkan anggapan yang ada bahwa ketika seseorang usai berkeringat karena olahraga atau sauna maka racun juga akan ikut menguap. Oleh karena itu, sebaiknya luruskan kembali motivasimu berolahraga yaitu bukan untuk membuang racun namun untuk meningkatkan kebugaran.
Baca juga:
Kebiasaan Konsumsi Makanan Olahan Bisa Menimbulkan Masalah Kesuburan pada Pria
Ilmuwan Temukan Cara Unik untuk Membuat Seseorang Lebih Kuat Ketika Berolahraga
Ini Batasan Berat Maksimal Ransel Sekolah yang Sebaiknya Dibawa Oleh Anak
Penelitian Membuktikan Bahwa Susu Memang Minuman Terbaik untuk Hilangkan Rasa Pedas
Duduk Menonton Televisi Bisa Timbulkan Bahaya Lebih Besar Dibanding Duduk di Kantor
Jenjang Pendidikan dan Kecerdasan Bisa Bantu Perlambat Dampak Masalah Otak