Bibir kebiruan tanda jantung tak sehat?
Benarkah hal tersebut?
Bibir tak hanya menjadi alat untuk makan saja. Sebab bibir juga bisa menjadi daya tarik bagi wanita. Apalagi jika bibir tersebut dipoles dengan lipstik dengan warna yang cocok dengan kulit. Maka penampilan wanita pun akan terlihat maksimal.
Namun, ketika lipstik itu dihapus maka muncullah warna asli bibir. Selain berwarna merah alami, ada pula bibir yang memiliki warna kebiruan yang cenderung gelap. Tak banyak yang tahu bahwa warna bibir dengan semburat kebiruan bisa menjadi indikasi dari adanya masalah dengan jantungmu yang tidak terdiagnosis.
Menurut penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk, bibir yang kebiruan merupakan pertanda bahwa jantung tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh termasuk ke bibir. Sehingga bibir yang seharusnya berwarna kemerahan menjadi tampak membiru.
Selain dilihat dari bibir, kondisi jantung yang tidak sehat juga terlihat dari kondisi atau warna wajah yang cenderung keunguan atau merah menjadi tanda dari adanya masalah jantung mitral stenosis dimana katup mitral atau katup sebelah kiri jantung tidak terbuka sepenuhnya.
Jadi, ingin memeriksa apakah kondisi jantungmu cukup sehat? Coba cek saja warna bibirmu.
Baca juga:
Nonton bola, cara seru hindarkan stroke
Awas, serangan jantung kini mengincar generasi muda di usia 25-an!
Duh, jomblo kelamaan bisa tingkatkan risiko sakit jantung dan stroke
Ini dia efek buruk alkohol untuk jantung
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian tentang tes darah untuk gagal jantung? Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Heart Failure ini dipimpin oleh Profesor Neil Herring, Profesor Kedokteran Kardiovaskular dan Konsultan Kardiologi di DPAG, bekerja sama dengan Profesor Pardeep Jhund dari University of Glasgow.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.