Bolehkah Vaksin Dosis Kedua Dilakukan Walau Sudah Terlambat?
Khusus untuk Sinovac, praktisi kesehatan sekaligus dokter relawan COVID-19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan, saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan berapa lama waktu vaksin memberikan efektivitas yang optimal bila dosis duanya diberikan terlambat.
Ada beragam alasan yang memungkinkan seseorang terlambat disuntik dosis kedua seperti terpapar COVID-19 dan belum tersedianya vaksin. Bila begini, apakah vaksin masih efektif pada mereka yang terlambat disuntik dosis kedua?
Kementerian Kesehatan sudah menyatakan, keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama sehingga antibodi Anda masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus SARS-CoV-2. Untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis pertama ke dosis kedua yakni 28 hari, sementara vaksin AstraZeneca 2 sampai 3 bulan. Lalu bagaimana bila melewati interval?
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Khusus untuk Sinovac, praktisi kesehatan sekaligus dokter relawan COVID-19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan, saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan berapa lama waktu vaksin memberikan efektivitas yang optimal bila dosis duanya diberikan terlambat. Walau begitu, kemungkinan perlu waktu lebih lama bagi vaksin yang memberikan efektivitasnya tetap ada.
Di sisi lain, penelitian juga belum tersedia mengenai kadar antibodi yang terbentuk apakah lebih baik atau justru buruk pada mereka yang terlambat disuntik dosis kedua.
"Pada prinsipnya vaksin Sinovac diberikan jaraknya 0-14 hari atau 28 hari, pada penelitiannya. Jadi kalau diberikan lebih dari itu, kita tidak tahu apakah lebih bagus atau lebih jelek pembentukan kadar antibodi yang dihasilkan," terang Fajri dilansir dari Antara beberapa waktu lalu.
Selisih Waktu Tentukan Lama Efektivitas Vaksin
Dosis kedua vaksin sebaiknya tidak terlambat diperoleh untuk pembentukan antibodi yang lebih optimal. Kalaupun harus melewati interval misalnya tiga bulan sejak dosis pertama untuk Sinovac, maka segeralah mendapatkan suntikan kedua.
"Masih tetap lebih baik disuntikkan dalam rentang 3 bulan dibandingkan hanya dapat satu dosis saja atau tidak disuntikkan sama sekali untuk dosis kedua. Tetapi lebih bagus taat waktunya, 28 hari," jelas Fajri.
Sementara itu, saat dihubungi dalam kesempatan berbeda, ahli patologis klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, dr. Tonang Ari Dwi Ardyanto, Sp.PK., PhD berpendapat, semakin terlambat Anda disuntik dosis kedua, maka perlu waktu yang lebih lama bagi vaksin memberikan efektivitas optimal.
"Semakin lama mundurnya, maka perlu waktu lebih lama lagi untuk memberikan efektivitas yang optimal. Maka sebaiknya kalaupun tidak benar-benar tepat sesuai jadwal, harus secepatnya diberikan," ujarnya.
(mdk/RWP)