Buat kecanduan, ini bahaya tersembunyi hand sanitizer bagi anak-anak
Orang tua diminta sangat hati-hati dalam menggunakan hand sanitizer pada anak-anak.
Hand sanitizer adalah cairan yang sering kita gunakan untuk membersihkan tangan. Namun, siapa sangka bahwa cairan itu ternyata memiliki efek memabukkan.
Kasus tak biasa itu terjadi pada bocah enam tahun bernama Nhaijah Russell. Dia kedapatan menelan beberapa tetes cairan pembersih tangan, yang membuatnya melayang seperti orang mabuk.
Bocah itu mengaku cairan tersebut punya aroma dan rasa buah yang lezat, sehingga kemudian dia menelannya. Kasus ini tentu bukan yang pertama. Menurut data yang dilansir Georgia Poison Center, pada tahun 2010, ada 3266 kasus keracunan pembersih tangan pada anak-anak. Pada tahun 2014, jumlahnya membengkak menjadi 16.117 kasus.
"Kadar alkohol dalam hand sanitizer berkisar antara 45-95 persen. Sehingga mengonsumsi itu dalam jumlah kecil saja sudah dapat menyebabkan keracunan alkohol," jelas Dr Gaylord Lopez, direktur Georgia Poison Center,"Sebagai perbandingan, wine dan bir mengandung sekitar 12-15 persen alkohol."
Kepada CNN, ibu Nhaijah, Ortoria Scott, mengaku sangat takut pada kejadian yang menimpa anaknya. "Itu bisa saja membunuh anak saya," akunya.
Karena kasus ini, Dr Gaylord langsung memperingatkan pihak sekolah untuk lebih waspada terhadap penggunaan hand sanitizer pada anak-anak. Sebab menurut dia, beberapa anak sengaja menelan hand sanitizer untuk mabuk.
Melihat kasus di atas, para orang tua sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan hand sanitizer pada anak-anak. Mereka bisa saja tertarik dengan aromanya yang lezat dan kemudian memakannya.
-
Apa tujuan utama dari tes kesehatan yang dilakukan kepada bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? “Ini bukan sehat atau tidak sehat ya, tapi mampu atau tidak mampu secara jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Siapa yang lebih sering dikaitkan dengan kesehatan anak di Indonesia? Selama ini, di Indonesia, tanggung jawab terkait kesehatan anak sering kali hanya dikaitkan dengan ibu.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.
Baca juga:
Cegah rabun jauh? Biarkan anak main di luar rumah!
Ikuti 5 tips agar anak tidak gampang sakit!
Yuk ajarkan kebiasaan sehat ini pada anak!
Jangan sembarang jajan pinggir jalan
Benarkah makan suplemen minyak ikan bisa bikin lebih pintar?