Busui Perlu Tahu, Ini 7 Rekomendasi Terbaru WHO terkait MPASI
WHO baru saja mengeluarkan panduan rekomendasi terkait pemberian MPASI pada anak.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO baru saja mengeluarkan pedoman terbaru yang berisi 7 rekomendasi terkait pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).
Busui Perlu Tahu, Ini 7 Rekomendasi Terbaru WHO terkait MPASI
Menyusui adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi kepada bayi. ASI (Air Susu Ibu) telah terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan mengurangi risiko penyakit.
Saat bayi tumbuh, ada saatnya ketika ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. Inilah saat yang tepat untuk memulai Makanan Pendamping ASI (MPASI).
-
Apa yang diharapkan bisa terpenuhi dengan pemberian MPASI? Pemberian MPASI diharapkan bisa penuhi kebutuhan gizi seimbang anak sejak awal.
-
Kapan MPASI diberikan untuk anak? MPASI mulai diperkenalkan pada usia 6 bulan. MPASI yang bergizi dapat membantu menambah berat badan balita. Pilihlah MPASI yang mengandung berbagai macam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Anda juga dapat menambahkan minyak atau lemak sehat ke dalam MPASI untuk menambah kalori.
-
Buah apa yang bagus untuk MPASI? Sejumlah buah yang ada di sekitar kita bisa jadi bahan MPASI yang tepat bagi buah hati.
-
Apa saja kandungan utama yang dibutuhkan dalam MPASI? MPASI itu harus berupa makanan-makanan yang mengandung protein, zat besi, dan zinc," terangnya. Ia menggarisbawahi bahwa MPASI harus mengandung mikronutrien.
-
Kapan sebaiknya MPASI diberikan kepada bayi? MPASI atau Makanan Pendamping ASI, adalah makanan yang diberikan kepada bayi selain air susu ibu. MPASI ini biasanya diberikan ketika bayi sudah menginjak usia sekitar 6 bulan.
-
Kenapa MPASI penting untuk kecerdasan anak? Tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, MPASI juga berperan dalam mendukung perkembangan kecerdasan otak bayi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan pedoman terbaru mengenai MPASI yang penting untuk diketahui oleh ibu yang sedang menyusui. Berikut 7 rekomendasi terbaru dari WHO tentang MPASI.
1. Pemberian ASI Hingga 2 Tahun
Rekomendasi pertama adalah mengenai pemberian ASI yang terus menerus. WHO sangat menekankan pentingnya melanjutkan pemberian ASI hingga minimal 2 tahun atau lebih.
Rekomendasi ini didukung oleh bukti yang kuat, meskipun tingkat keyakinan bukti tersebut rendah. Namun, untuk melaksanakan rekomendasi ini, semua ibu yang menyusui memerlukan lingkungan yang mendukung dan layanan pendukung. Ini mencakup dukungan seperti penitipan anak di tempat kerja, ruang menyusui di tempat kerja, dan jadwal kerja yang fleksibel. Dukungan konseling menyusui juga penting untuk membantu ibu mengatasi pertanyaan dan tantangan yang muncul saat menyusui.
2. Pilihan Susu untuk Bayi
Rekomendasi kedua membahas pilihan susu untuk bayi. Untuk bayi usia 6-11 bulan yang diberi susu selain ASI, baik susu formula atau susu hewani dapat diberikan.
Namun, untuk anak-anak usia 12-23 bulan yang diberi susu selain ASI, sebaiknya diberikan susu hewani. Penting untuk diingat bahwa pilihan susu ini harus sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi. Asupan susu harus juga memenuhi standar kebersihan dan keamanan.
3. Usia Pengenalan Makanan Pendamping
Rekomendasi ketiga adalah tentang usia pengenalan makanan pendamping. WHO merekomendasikan pengenalan makanan pendamping pada usia 6 bulan, sambil tetap menyusui. Dalam beberapa kasus, beberapa bayi mungkin memerlukan pengenalan makanan pendamping lebih awal. Hal ini sejalan dengan pentingnya ASI sebagai sumber gizi utama bagi bayi.
4. Pola Makan yang Beragam
Rekomendasi keempat menekankan pentingnya keragaman makanan untuk bayi dan balita usia 6-23 bulan. Produk hewani seperti daging, ikan, atau telur harus dikonsumsi setiap hari.
Selain itu, buah-buahan dan sayuran juga harus dikonsumsi setiap hari. Penting untuk memasukkan makanan-makanan ini dalam diet bayi untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang.
5. Menghindari Makanan dan Minuman Tidak Sehat
Rekomendasi kelima mengingatkan kita untuk menghindari makanan dan minuman tidak sehat. Makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak trans tidak boleh dikonsumsi.
Larangan ini juga berlaku untuk minuman yang diberi gula. Meskipun tingkat keyakinan bukti yang mendukung rekomendasi ini masih rendah, kita harus berhati-hati dengan asupan makanan dan minuman yang dapat berdampak buruk pada kesehatan bayi.
6. Nutrisi dan Produk Makanan yang Diperkaya Zat Gizi
Rekomendasi keenam membahas penggunaan nutrisi dan produk makanan yang diperkaya zat gizi.
Dalam beberapa kasus di mana kebutuhan zat gizi tidak dapat dipenuhi dengan makanan yang tidak diperkaya, anak usia 6-23 bulan dapat mendapat manfaat dari suplemen zat gizi atau produk makanan yang diperkaya zat gizi. Produk seperti serbuk mikronutrien ganda (MNP) atau produk makanan yang diperkaya dapat memberikan jumlah tambahan vitamin dan mineral tanpa menggantikan makanan lain dalam diet.
7. Pemberian Makan yang Responsif atau Responsive Feeding
Rekomendasi terakhir adalah mengenai pemberian makan yang responsif. Responsive feedings adalah praktik pemberian makan yang mendorong anak untuk makan secara mandiri dan merespons kebutuhan fisiologis dan perkembangan mereka. Penting bagi ibu dan pengasuh untuk memberikan makanan dengan perhatian pada kebutuhan dan perkembangan anak, yang akan mendukung perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka.