Cacar Air Bisa Menyebabkan Pneumonia, Vaksin Tetap Jadi Cara Pencegahan yang Paling Efektif
Anak-anak yang terjangkit cacar dapat menghadapi komplikasi serius, seperti pneumonia yang bisa dihindari dengan vaksin.
Belakangan ini, kasus varisela atau cacar air meningkat di sejumlah daerah, bahkan memaksa sekolah-sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel) untuk menerapkan lockdown selama 14 hari. Menanggapi situasi ini, Prof. Soedjatmiko, anggota Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) periode 2004-2024, menyatakan bahwa pencegahan cacar air sangat penting dilakukan melalui imunisasi.
Ia menjelaskan bahwa banyak orang yang menganggap cacar air adalah penyakit yang sepele. Namun, kondisi ini dapat berakibat serius bagi sebagian anak. "Beberapa anak yang terinfeksi cacar dapat menghadapi komplikasi serius, seperti infeksi bakteri pada kulit, bahkan dapat menyebabkan radang paru-paru (pneumonia)," ungkap Soedjatmiko dalam keterangan pers MSD yang dirilis pada Rabu (20/11/2024).
-
Bagaimana Pneumonia menyebar? Penyakit ini berawal dari penyebaran berbagai jenis organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur yang dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang terdampak.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, atau bahkan parasit.
-
Bagaimana cara mencegah anak terkena pneumonia? Berikut adalah beberapa cara mencegah pneumonia pada anak: Memberikan ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi. ASI eksklusif dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak dan melindunginya dari infeksi bakteri, virus, atau jamur yang dapat menyebabkan pneumonia. MPASI yang bergizi juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan mencegah malnutrisi yang dapat melemahkan sistem imun.
-
Di mana bayi dapat terpapar kuman penyebab pneumonia? Balita dan anak-anak bisa terkena pneumonia melalui beberapa cara. Seperti tidak sengaja menghirup tetesan liur atau droplet berisi kuman, yang dikeluarkan ke udara saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Kedua, menyentuh barang yang terkontaminasi atau air liur atau lendir pengidapnya, kemudian tangan bayi atau anak yang kotor memegang mata, hidung, atau mulut mereka sendiri.
-
Apa itu Pneumonia pada anak? Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di satu atau kedua paru-paru.
-
Kenapa Pneumonia berbahaya untuk anak? Hal ini akan berdampak signifikan pada kesehatan anak.
Oleh karena itu, Soedjatmiko mendorong orang tua untuk segera mengambil langkah pencegahan agar anak-anak mereka terhindar dari penularan cacar air. Salah satu cara yang mudah dan efektif untuk melindungi anak dari penyakit ini adalah melalui imunisasi.
"Pencegahan yang paling sederhana dan efektif adalah dengan melakukan imunisasi cacar sejak anak berusia 1 tahun. Dengan satu kali suntikan, kekebalan terhadap cacar akan mulai terbentuk dalam waktu dua minggu. Untuk mendapatkan kekebalan yang lebih optimal, sebaiknya dilengkapi dengan vaksinasi dosis kedua, yang bisa menggunakan vaksin kombinasi varisela dan MMR," jelasnya.
Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Kontak dengan Pasien Cacar
Soedjatmiko menekankan pentingnya bagi teman atau anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien cacar untuk segera melakukan vaksinasi. Ia menyatakan, "Jika belum mendapatkan imunisasi varisela, disarankan untuk segera divaksinasi secepat mungkin, kurang dari 5 hari setelah terpapar."
Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
IDAI Rekomendasikan Vaksin Varisella untuk Anak
Mengetahui pentingnya vaksinasi varisela bagi anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah memberikan rekomendasi agar vaksin ini dimasukkan ke dalam jadwal imunisasi anak. Sesuai dengan rekomendasi terbaru, vaksin varisela sebaiknya disuntikkan secara subkutan mulai dari usia 12 bulan. Untuk anak berusia antara 1 hingga 12 tahun, vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan jeda waktu antara 6 minggu hingga 3 bulan. Sedangkan untuk anak yang berusia 13 tahun ke atas, dosis kedua dapat diberikan dengan interval 4 hingga 6 minggu.
- Panduan Imunisasi dari IDAI untuk Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vaksin PCV
- Mengetahui Penyakit Pneumonia Bisa Akibatkan Kematian, Kenali Tanda-Tandanya
- Sering Disebut Akibat Mandi Malam dan Kipas Angin, Ini Penyebab Sebenarnya Pneumonia dan Paru-paru Basah
- Waspadai Ciri Pneumonia pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Bagi anak yang berusia 2 tahun ke atas dan belum mendapatkan vaksin MR/MMR serta varisela, vaksin MMRV dapat diberikan sebagai dosis primer. Sementara itu, untuk anak di bawah 2 tahun yang sudah menerima vaksin MR/MMR atau varisela sebelumnya, MMRV dapat diberikan sebagai dosis booster. "Oleh karena itu, anak-anak dan orang dewasa sebaiknya mencegah penyakit cacar dengan langkah-langkah di atas, terutama melalui imunisasi varisela sejak usia 1 tahun, diikuti dengan dosis kedua enam bulan kemudian," saran Soedjatmiko.
Imunisasi Varisela Terbukti Aman
Soedjatmiko menegaskan kepada orangtua bahwa vaksinasi varisela telah terbukti aman. Oleh karena itu, orangtua tidak perlu merasa khawatir untuk memberikan imunisasi ini kepada anak-anak mereka. "Imunisasi varisela terbukti aman dan bermanfaat dalam mencegah cacar yang parah, sehingga digunakan di semua negara. Di Indonesia, vaksin varisela telah lama mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujarnya. "Serta direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi IDAI dan Satgas Imunisasi Dewasa Persatuan Ahli Penyakit Dalam (PAPDI)," tutup Soedjatmiko.