Dampak Polusi Udara Tinggi Tidak Hanya Terjadi pada Paru namun Juga Organ Tubuh Lain
Selama ini polusi udara disangka hanya berdampak pada paru walau ternyata bisa berdampak pada organ lainnya.
Polusi udara adalah ancaman serius yang tidak hanya berdampak pada paru-paru, tetapi juga dapat merusak organ tubuh lainnya, seperti mata, kulit, bahkan saluran pencernaan. Profesor Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, menegaskan bahwa dampak polusi udara jauh lebih luas daripada yang sering kita bayangkan.
"Dampak polusi udara ke paru itu pasti, tetapi debu yang kecil itu juga bisa nempel ke mata, makanya tadi ada yang mengeluhkan mata sakit," ujar Tjandra dalam sebuah diskusi bertajuk Climate Talk Mencari Udara Bersih di Sekitar Kita, Apa Mungkin?.
-
Apa saja dampak polusi udara bagi kesehatan? Polusi udara dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan, karena terpapar terus-menerus terhadap polutan tersebut. Berikut dampak Kesehatan bagi tubuh: 1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ISPA infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja. Data WHO menyebutkan bahwa ISPA menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia.2. AsmaJenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Bagi penderita asma, saluran pernapasannya akan lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak menderitanya.3. Paru-paru basah atau pneumoniaPenyakit akibat infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu atau bahkan kedua paru-paru. Paru-paru basah dapat disebabkan oleh serangan (infeksi) virus, jamur, atau bakteri yang menyerang sistem pernapasan. Gejalanya diawali dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas.4. BronkopneumoniaJenis pneumonia yang menyerang saluran udara (bronkus) dan alveolus di paru-paru. Gejalanya mirip dengan pneumonia, namun lebih ringan dan tidak menyebar ke seluruh paru-paru. 5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) Selanjutnya PPOK, penyakit paru-paru yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK dapat menyebabkan sesak napas, batuk kronis, dan produksi dahak berlebihan. PPOK juga meningkatkan risiko infeksi paru-paru dan gagal napas.6. Kanker paru-paruJenis kanker yang berasal dari sel-sel paru-paru yang tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Kanker paru-paru dapat menyebar ke organ lain melalui darah atau getah bening. Gejala kanker paru-paru antara lain batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, dan kelelahan.7. Hipertensi pulmonalKondisi tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru-paru. Hipertensi pulmonal dapat menyebabkan gagal jantung kanan, pembengkakan kaki, pusing, dan pingsan. Penyebab hipertensi pulmonal antara lain penyakit jantung bawaan, penyakit hati kronis, dan gangguan tidur.8. Tuberkulosis (TBC)TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menginfeksi organ lain seperti tulang, ginjal, dan otak. Gejala TBC antara lain batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam, berkeringat di malam hari, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan.
-
Mengapa polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil? Polusi udara bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan. Kehamilan adalah salah satu momen bahagia yang penuh harapan bagi seorang ibu. Namun, keberhasilan dan kesejahteraan ibu hamil serta janin yang dikandungnya dapat terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal, salah satunya adalah polusi udara.
-
Mengapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin menjadi perhatian, karena munculnya berbagai penyakit serius yang berkaitan dengan paparan terus-menerus terhadap polutan tersebut.
-
Apa aja dampak polusi udara buat kesehatan anak? Dampak polusi udara bagi kesehatan anak yang pertama adalah terkena penyakit saluran pernapasan. Perlu diketahui, paru-paru dan saluran pernapasan anak masih berkembang. Sehingga paparan udara yang tidak bersih seperti polusi udara berisiko merusak perkembangan organ paru-paru dan saluran pernapasannya.
-
Apa saja dampak utama polusi udara bagi kesehatan? Polusi udara memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan manusia. Paparan jangka panjang maupun jangka pendek terhadap polutan udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk: Gangguan Pernapasan, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Infeksi Respiratori, Kanker Paru-paru, Masalah Reproduksi dan Perkembangan, Masalah Kesehatan Mental.
Polusi udara yang terdiri dari partikel-partikel halus dapat dengan mudah menempel pada mata dan menyebabkan iritasi serta peradangan. Selain itu, partikel polusi juga menempel pada kulit dan mempengaruhi kondisi kesehatan kulit, yang merupakan lapisan pelindung terluar tubuh. Polusi udara yang mengendap di kulit dapat memicu berbagai masalah kulit seperti iritasi, peradangan, dan penuaan dini.
Tak hanya itu, polusi udara juga memiliki dampak yang lebih jauh dan berbahaya. Tjandra mengingatkan bahwa polusi udara dapat mencemari sumber air, terutama air yang berasal dari sumur-sumur terbuka. Jika air yang tercemar tersebut dikonsumsi tanpa diolah dengan benar, hal ini bisa menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
"Bila air tersebut langsung diminum atau tidak diolah dengan tepat maka bisa menyebabkan gangguan saluran cerna," tambahnya.
Dampak jangka panjang dari polusi udara juga tidak bisa dianggap remeh. Selain dapat meningkatkan risiko kanker, paparan polusi udara secara terus-menerus dapat memicu penyakit serius lainnya seperti stroke dan penyakit jantung.
"Jelek sekali ini sudah pasti untuk kesehatan," tegas Tjandra.
Berbeda dengan makanan yang dapat kita pilih berdasarkan kebersihan dan kesehatannya, udara adalah elemen yang tidak bisa kita hindari atau pilih. Jika kualitas udara di suatu tempat sedang buruk, kita tidak punya pilihan selain menghirup udara yang tercemar.
"Kita enggak bisa memilih, kalau di suatu tempat polusi ya mau enggak mau menghirupnya," ungkap Tjandra.
Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh beberapa faktor utama. Nathan Roestandy, CEO dan Co-Founder Nafas, menjelaskan bahwa transportasi dan emisi industri adalah dua penyebab terbesar polusi udara di daerah ini. Berdasarkan laporan Air Quality Life Index (AQLI) 2021, transportasi di Jakarta menyumbang sekitar 31,5% dari polusi PM2.5 di kota ini. Selain itu, emisi industri di sekitar Jakarta juga mempengaruhi kualitas udara di ibu kota.
Namun, polusi udara bukan hanya disebabkan oleh faktor-faktor besar seperti transportasi dan industri. Aktivitas harian masyarakat, seperti membakar sampah dan merokok, juga turut menyumbang polusi udara.
Tjandra menekankan pentingnya mengurangi kebiasaan-kebiasaan ini untuk menjaga kualitas udara. "Jadi ya jangan merokok juga, itu penting agar tidak polusi udara," pesannya.