Diabetes yang Tak Tertangani Bisa Tingkatkan Risiko Gangguan Penglihatan
Risiko gangguan pengelihatan bisa muncul pada diri seseorang saat kondisi diabetes yang dimilikinya tak tertangani dengan baik.
Diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak serius pada berbagai organ tubuh, termasuk mata. Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, Ph.D, M.Epid, Sp.M(K), Ahli Retina sekaligus Kepala Departemen Oftalmologi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan bahwa diabetes yang tidak terkontrol secara tepat dapat memicu retinopati diabetik, sebuah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina dan berujung pada gangguan penglihatan.
Pada sebuah telewicara daring, Prof. Bayu menjelaskan bahwa kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes tidak hanya merusak pembuluh darah di organ-organ utama, tetapi juga pada retina mata.
-
Apa yang dimaksud dengan glaukoma? Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang merusak saraf optik, yang merupakan saraf utama untuk penglihatan.
-
Siapa yang berisiko terkena glaukoma? Glaukoma kebanyakan menyerang orang dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun, namun orang dewasa muda, anak-anak, dan bahkan bayi juga dapat mengidapnya.
-
Apa itu Glaukoma? Glaukoma adalah suatu kondisi mata yang dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati secara tepat.
-
Siapa yang biasanya mengalami kulit keras dan menebal akibat diabetes? Kulit keras dan menebal Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jaringan kulit, akibat komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah. Kondisi ini biasanya berkembang pada orang yang mengalami diabetes tipe 1.
-
Bagaimana cara pasien diabetes mengontrol gula darah? Pengaturan makan adalah salah satu pilar penting dalam pengelolaan diabetes, bukan hanya bagi pasien diabetes, tapi juga untuk orang yang tidak mengalami diabetes. Bagi pasien diabetes, tujuan dari pengaturan makan adalah untuk mengontrol glukosa darah dan menurunkan kadar lemak, terutama bagi mereka yang juga menderita hipertensi atau hiperkolesterol.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang glaukoma? Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengelolaan glaukoma, diharapkan dapat mengurangi tingkat kebutaan yang disebabkan oleh penyakit ini.
“Retina adalah salah satu bagian penting dari mata yang kaya akan pembuluh darah. Ketika diabetes berlanjut dan tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan pada sel-sel retina yang bertanggung jawab atas penglihatan,” jelasnya dilansir dari Antara. Lebih mengkhawatirkan lagi, ia menambahkan bahwa kerusakan ini bersifat permanen dan sulit dipulihkan jika tidak segera diatasi.
Retinopati Diabetik dan Komplikasinya
Retinopati diabetik adalah salah satu komplikasi serius dari diabetes melitus. Kondisi ini terjadi karena tingginya kadar gula darah yang terus-menerus merusak pembuluh darah di retina. Retina adalah jaringan sensitif terhadap cahaya yang sangat penting dalam proses penglihatan. Kerusakan pembuluh darah di retina dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang semakin parah seiring berjalannya waktu. Pasien yang mengalami retinopati diabetik seringkali mengalami gejala seperti penglihatan kabur, serta peningkatan risiko katarak dan glaukoma.
“Katarak bisa muncul lebih cepat pada penderita diabetes, terutama jika retinanya masih dalam kondisi relatif baik. Namun, jika glaukoma terjadi, yang biasanya pada tahap lanjut, penglihatan akan semakin memburuk dan tidak bisa disembuhkan lagi,” papar Prof. Bayu.
Glaukoma adalah kondisi lain yang juga sering muncul pada pasien diabetes tahap lanjut, dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen jika tidak segera ditangani.
Pentingnya Kontrol Gula Darah dan Deteksi Dini
Prof. Bayu menekankan bahwa retinopati diabetik biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda pada pasien yang telah menderita diabetes selama 10 hingga 15 tahun. Namun, ia menambahkan bahwa jika diabetes dikontrol dengan baik dan pasien rutin berkonsultasi dengan dokter, perkembangan retinopati bisa diperlambat. Pengendalian gula darah yang ketat merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada retina dan menjaga kualitas penglihatan pasien.
- Bagaimana Cara Mencegah Prediabetes Berkembang Menjadi Diabetes, Kenali Faktor Risiko dan Terapkan Langkah-langkah Pencegahan yang Tepat
- Waspadai Penyakit Mata Akibat Diabetes, Ketahui Cara Mencegahnya
- 8 Tanda-tanda Diabetes yang Bisa Dikenali dari Perubahan Fisik, Harus Diwaspadai
- Ketahui Apa Itu Pra-Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Selain itu, deteksi dini retinopati diabetik memainkan peran penting dalam mencegah gangguan penglihatan yang lebih parah.
“Kalau terdeteksi lebih awal, perawatan dapat menahan laju kerusakan dengan signifikan. Dengan demikian, meskipun retinopati sudah ada, kualitas penglihatan bisa tetap dipertahankan,” ujarnya.
Prof. Bayu mendorong pentingnya skrining dini sebagai bagian dari manajemen diabetes secara keseluruhan, agar masalah ini bisa ditangani sejak dini dan komplikasi yang lebih parah dapat dihindari.
Diabetes yang tidak tertangani dengan baik memiliki risiko besar bagi kesehatan mata, khususnya memicu retinopati diabetik yang berujung pada kebutaan permanen. Oleh karena itu, penting bagi para penderita diabetes untuk mengelola penyakit ini dengan baik melalui kontrol gula darah yang ketat dan pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang telah lama menderita penyakit ini. Deteksi dini dan perawatan yang tepat adalah kunci untuk mencegah gangguan penglihatan dan menjaga kualitas hidup penderita diabetes.