Hati-hati, pemakaian lensa kontak bisa sebabkan kebutaan
Awas, pemakaian lensa kontak yang kotor bisa menyebabkan Anda mengalami kebutaan
Bagi Anda yang berkaca mata, seringkali pemakaian alat bantu penglihatan ini terasa merepotkan. Terutama bagi Anda yang aktif dalam beraktivitas di luar ruangan. Kaca mata yang Anda gunakan bisa saja jatuh saat Anda berlari-lari. Untuk itulah Anda pun memilih untuk mengenakan lensa kontak. Cukup dengan menempelkannya di bola mata, maka Anda pun bisa melihat dengan jelas tanpa merasa kerepotan.
Jika Anda seorang pengguna lensa kontak, sebaiknya berhati-hatilah dalam merawatnya serta selalu jaga kebersihan lensa kontak. Sebab pemakaian lensa kontak yang sembarang mampu menyebabkan kebutaan.
Dalam sebuah penelitian yang dilansir dari healthmeup.co, disebutkan bahwa pemakai lensa kontak seringkali terkena penyakit bernama keratisis. Penyakit ini adalah kondisi di mana kornea mata Anda terinfeksi dengan mikroba, jamur, dan bakteri lainnya.
"Walaupun terlihat bersih dari luar, lensa kontak mampu menjadi tempat bersarangnya kuman. Untuk itulah Anda disarankan agar sering-sering mencucinya dan melepas lensa kontak setiap 4 jam dan maksimal 8 jam sekali. Hal ini untuk meminimalkan paparan bakteri yang kemudian terperangkap di bola mata Anda," jelas Dr Jennifer R. Cope, seorang ahli epidemiologi di National Center for Emerging, Zoonotic and Infectious Diseases.
"Keratisis bisa diobati jika telah dideteksi secara dini. Jika tidak diobati, maka keratisis dapat menyebabkan peradangan dan bahkan kebutaan," ujarnya. "Tingkat kebersihan yang buruk menjadi salah satu penyebab utamanya."
Baca juga:
Rawat kesehatan mata dengan 5 nutrisi penting ini!
Mata merah? Mungkin karena kebanyakan nonton televisi
4 Cara paling mudah jaga kesehatan mata
Perhatikan 6 hal ini saat membersihkan lensa kontak
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.