Ingin hidup sehat lebih lama? Hormon ini bisa bantu kamu
Penelitian ungkap hormon ini bantu kamu bertahan sehat lebih lama. Lacak di sini!
Semua orang tentu saja ingin hidup sehat lebih lama, kan? Hanya saja masih banyak orang yang belum menemukan rahasia hidup sehat yang sebenarnya. Para peneliti menemukan sebuah rahasia baru dari hati, di mana hati memproduksi sebuah hormon yang mengontrol kelenjar thymus.
Dalam uji coba yang dilakukan studi tersebut, para peneliti dari Yale School of Medicine menunjukkan bahwa sebuah hormon yang disebut FGF21 mampu memperpanjang usia tikus percobaan. Melansir dari medicaldaily.com, hasil penelitian menyarankan bahwa peningkatan jumlah hormon FGF21 dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi orang dengan usia lanjut.
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
Timus adalah organ limfoid dalam sistem kekebalan tubuh yang mengembangkan sel T, yang merupakan agen dalam tubuh yang berfungsi melawan infeksi dalam tubuh. Ini berarti bahwa keberadaan sel T cukup penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Tetapi, seiring dengan pertambahan usia, kita kehilangan kemampuan untuk memproduksinya. Tingkat sel T yang rendah dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh kita melemah , terutama pada orang dengan usia lanjut. Banyak di antara mereka yang bahkan memiliki risiko tinggi mengembangkan infeksi seperti pneumonia.
Selain membantu menghasilkan sel T, FGF21 juga dikenal sebagai hormon endoktrin yang mengelola metabolisme, penurunan berat badan, dan kadar glukosa. Hormon ini bahkan telah dikaitkan dengan pembakaran lemak cokelat (lemak baik) dan berperan dalam memerangi obesitas.
Studi ini menemukan bahwa FGF21 memiliki kemampuan untuk menekan nafsu makan yang berperan dalam mengendalikan asupan kalori. Oleh karena itu, FGF21 juga diduga mampu melindungi tubuh dari ancaman obesitas. Tak hanya itu, studi sebelumnya juga menemukan peran FGF21 untuk melindungi sistem kardiovaskular.
Hasil studi yang dilakukan menemukan bahwa tingkat FGF21 dalam sel epitel thymus jauh lebih tinggi dibandingkan yang terdapat dalam hati. Meningkatkan FGF21 pada orang usia lanjut dan pasien kanker yang sedang menjalani transplantasi sumsum tulang belakang diprediksi dapat menjadi strategi yang mendukung peningkatan produksi sel T. Dengan demikian mereka mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuhnya.
Para peneliti berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai fungsi FGF21 dan mempelajari bagaimana hormon ini dapat digunakan untuk melawan penuaan. Dengan fungsinya sebagai pengurang asupan kalori dan pencegah obesitas, memungkinkan FGF21 dapat menjadi alat berharga untuk memelihara tubuh untuk sehat lebih lama.
Baca juga:
Cokelat, obat lezat untuk atasi batuk kamu
Kenali 6 jenis perut buncit kamu dan cara mengatasinya
Terlihat sehat, 7 makanan ini simpan efek buruk bagi tubuh
Ingin sehat? Ganti minuman berenergi kamu dengan 6 makanan ini