Kenali Penyebab Terjadinya Emotional Eating dan Cara Mengatasinya
Dijelaskan bahwa semakin terikat seseorang dengan orang lain maka dia dapat menunjukkan kebiasaan yang buruk ketika muncul rasa gelisah dan kesal. Hal ini pada akhirnya dapat berakibat pada lingkar perut yang berujung pada kegemukan.
Sudah dua celana jeans yang dilempar Surya ke dalam lemari karena tak muat. Lingkar perutnya semakin menggelembung beberapa minggu terakhir terutama karena masalah percintaan dan pekerjaan.
Kondisi emosi tak stabil yang membuat surya gelisah dan kesal ini membuatnya makan lebih banyak dari kebiasaannya. Makan di kala gelisah ini menjadi salah satu pelariannya dalam mengatasi masalahnya tersebut. Lantas mengapa kebiasaan makan banyak ketika kesal dan gelisah ini bisa terjadi?
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
Dilansir dari The Conversation, sebuah penelitian lintas lembaga yang dilakukan oleh Laura Wilkinson, Angela Rowe, dan Charlotte Hardman di inggris menjelaskan mengapa munculnya perasaan ingin makan banyak ketika sedang kesal ini pada beberapa orang. Hal ini disebut kembali kepada kepribadian orang itu sendiri.
Salah satu hal yang membedakan mengapa seseorang makan banyak atau tidak ketika mengalami masalah adalah karena keterikatan orang tersebut dengan orang lain.
"Satu konsep psikologis yang membantu menjelaskan fenomena ini adalah orientasi keterikatan orang dewasa terhadap seseorang," tulis penelitian tersebut.
Dijelaskan bahwa semakin terikat seseorang dengan orang lain maka dia dapat menunjukkan kebiasaan yang buruk ketika muncul rasa gelisah dan kesal. Hal ini pada akhirnya dapat berakibat pada lingkar perut yang berujung pada kegemukan.
Pengaruh antara masalah kegemukan dengan rasa gelisah yang muncul ini juga berjalan dua arah. Ketika seseorang mengalami operasi penurunan berat badan, maka kegelisahan akan meningkat yang kembali munculnya keinginan untuk makan lebih banyak.
"Dua penelitian lainnya juga telah menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi penurunan berat badan memiliki kecenderungan untuk memiliki tingkat kegelisahan yang lebih tinggi, dan perbedaan ini bisa dijelaskan dengan kecenderungan seseorang untuk makan banyak," tulis penelitian tersebut.
Cara Mengatasi Emotional Eating
Untuk menangani kebiasaan banyak makan ketika masalah mendera ini, terdapat cara khusus yang bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Cara pertama adalah dengan menggunakan sebuah teknik psikologi yang bernama "security priming".
"Teknik ini didesain untuk membuat orang berperilaku seperti orang yang merasa bisa mengatasi semua kesulitan dalam hidup. Hal ini bisa menimbulkan dampak yang menguntungkan secara general, seperti terlibat dalam perilaku yang mengutamakan hubungan sosial," tulis penelitian tersebut.
"Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perilaku tersebut berkaitan dengan asupan cemilan. Ketika mereka ditanya untuk mengambarkan sebuah hubungan yang baik, mereka akan makan lebih sedikit dibanding ketika mereka ditanya untuk menggambarkan hubungan yang buruk dalam kehidupan mereka," sambungnya.
Cara kedua yang bisa digunakan adalah dengan mengatur emosi. Dengan mengatur emosi lebih baik, maka pola makan yang dimiliki bakal semakin membaik kemudian.
"Sebuah penelitian yang baru saja diterbitkan menjelaskan pentingnya orang-orang yang suka makan karena sedang emosi untuk fokus pada kemampuan mereka untuk mengatasi stres mereka ketimbang membatasi asupan kalori mereka," jelas penelitian ini.
Dua cara ini bisa digunakan untuk mengurangi emotional eating yang kamu lakukan agar lingkar perut tidak semakin membuncit.
(mdk/RWP)