Kemarahan ternyata benar-benar membuat kepala terasa panas!
Emosi manusia ternyata benar-benar bisa berimbas pada keadaan tubuh seseorang.
Untuk menyebut kemarahan, orang biasanya menggunakan kata kiasan "kepala yang panas," "kepala yang mengepul," dan lainnya. Ternyata hal ini tak sepenuhnya kiasan. Penelitian terbaru mengungkap bahwa emosi memang benar-benar bisa mempengaruhi keadaan fisik seseorang.
Mereka menemukan bahwa kemarahan memang bisa membuat kepala seseorang terasa panas, karena emosi yang negatif secara tak sadar menyiapkan diri untuk melakukan perkelahian. Selain itu, peneliti juga mengungkap bahwa ketika merasa sedih atau depresi orang merasa tungkai mereka lemas dan tak bertenaga.
Peneliti dari University of Turku memutuskan untuk melakukan pengamatan terhadap emosi manusia yang berbeda-beda, serta pengaruhnya terhadap keadaan tubuh mereka. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini menemukan bahwa orang yang marah bisa merasakan kepala dan tangan mereka lebih jelas.
Menurut peneliti, hal ini bisa jadi karena tubuh mereka secara tak sadar tengah mempersiapkan diri untuk berkelahi. Ketika kepala dan tangan lebih terasa, tubuh bisa bereaksi dengan cepat, seperti dilansir oleh Genius Beauty (19/02).
Sementara itu, di sisi lain, kesedihan dan depresi memicu rasa lemah pada tungkai dan kaki. Selain itu, rasa depresi mempengaruhi kesehatan dada dan jantung. Ketika seseorang merasa jijik, mereka lebih bisa merasakan bagian tenggorokan dan sistem pencernaan. Dan rasa cinta biasanya terasa pada bagian jempol kaki.
Peneliti menemukan bahwa hanya orang yang benar-benar bahagia yang bisa merasakan semua bagian tubuh mereka secara merata. Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati keadaan tubuh pria dan wanita dari kebudayaan yang berbeda.
Mereka menemukan adanya sensasi tertentu pada beberapa bagian tubuh berbeda ketika seseorang merasakan emosi. Masing-masing emosi mempengaruhi bagian tubuh yang berlainan. Hasil penelitian ini bisa digunakan oleh semua orang untuk mengamati efek emosi terhadap tubuh mereka.