Kenali Apa Itu Diabetes 1,5, Tipe yang Kerap Tidak Disadari Penderitanya
Tidak hanya tipe 1 dan 2 saja, ternyata terdapat diabetes tipe 1,5 yang sayangnya kerap tidak disadari pengidapnya.
Diabetes merupakan kondisi kesehatan yang telah dikenal luas dengan dua jenis utamanya, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Namun, ada satu jenis diabetes yang sering kali terlewatkan dari perhatian, yaitu diabetes tipe 1,5. Jenis diabetes ini, yang juga dikenal sebagai latent autoimmune diabetes in adults (LADA), memiliki karakteristik gabungan dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1,5 mulai dikenal luas setelah Lance Bass, anggota grup musik NSYNC, mengungkapkan bahwa ia mengidap kondisi ini. Meskipun demikian, banyak orang yang belum memahami apa itu diabetes tipe 1,5, bagaimana cara mendiagnosisnya, dan bagaimana penanganannya.
-
Apa itu diabetes tipe 1 pada anak? "Pada anak-anak, diabetes tipe 1 walaupun dia tidak banyak minum pemanis buatan, atau makan karbohidrat biasa saja, dia tidak bisa memetabolisme karbohidrat, jadi perlu suntik insulin,"
-
Apa perbedaan mendasar antara Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2? Meskipun keduanya melibatkan tingginya kadar gula dalam darah, perbedaan mendasar terletak pada penyebab, gejala, dan pengobatannya.
-
Apa tanda-tanda diabetes tipe 1 pada anak? Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.
-
Siapa yang lebih sering terkena Diabetes Tipe 1? Meskipun diabetes dapat memengaruhi siapa saja, diabetes tipe 1 lebih umum ditemukan pada anak-anak.
-
Mengapa kasus diabetes tipe 1 di Indonesia meningkat? "Kasus diabetes tipe 1 ini sekarang tinggi, berdasarkan data yang kami himpun prevalensinya meningkat sekitar 70 kali dalam kurun 10 tahun terakhir," kata Aman.
-
Mengapa anak mengalami diabetes tipe 1? Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Hal ini menyebabkan produksi insulin menjadi rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Perbedaan Diabetes Tipe 1, Tipe 2, dan Tipe 1,5
Dilansir dari The Conversation, diabetes mellitus adalah sekumpulan kondisi yang terjadi ketika kadar glukosa (gula) dalam darah lebih tinggi dari normal. Meskipun ada lebih dari sepuluh jenis diabetes, yang paling umum adalah tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas yang memproduksi hormon insulin. Insulin sangat penting untuk memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Karena itu, penderita diabetes tipe 1 membutuhkan obat insulin setiap hari. Penyakit ini biasanya muncul pada anak-anak atau remaja.
Diabetes tipe 2 tidak bersifat autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin seiring waktu, dan pankreas tidak mampu memproduksi cukup insulin untuk mengatasi resistensi ini. Berbeda dengan diabetes tipe 1, penderita diabetes tipe 2 masih memproduksi sebagian insulin.
Sementara itu, diabetes tipe 1,5 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, seperti pada diabetes tipe 1. Namun, perkembangan kondisi ini lebih lambat, sehingga penderita diabetes tipe 1,5 tidak selalu memerlukan insulin segera setelah diagnosis. Sebagian besar penderita diabetes tipe 1,5 akan membutuhkan insulin dalam lima tahun setelah diagnosis, sedangkan penderita diabetes tipe 1 biasanya memerlukannya sejak awal.
Gejala dan Penanganan Diabetes Tipe 1,5
Gejala diabetes tipe 1,5 sangat bervariasi antara individu. Beberapa orang tidak mengalami gejala sama sekali, sementara yang lain mungkin mengalami rasa haus berlebihan, sering buang air kecil, kelelahan, penglihatan kabur, dan penurunan berat badan yang tidak disengaja. Biasanya, diabetes tipe 1,5 awalnya diobati dengan obat oral untuk menjaga kadar glukosa darah tetap dalam kisaran normal. Seiring berjalannya waktu, jika kadar glukosa darah tidak terkendali dengan obat oral, penderita mungkin perlu beralih ke terapi insulin.
Namun, hingga saat ini, belum ada strategi manajemen atau pengobatan yang diterima secara universal untuk diabetes tipe 1,5. Hal ini menambah tantangan bagi para penderita dan tenaga medis dalam menangani kondisi ini dengan tepat.
Diabetes Tipe 1,5 Sering Salah Diagnosis
Lance Bass mengungkapkan bahwa awalnya ia didiagnosis dengan diabetes tipe 2, namun kemudian diketahui bahwa ia sebenarnya mengidap diabetes tipe 1,5. Ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Diperkirakan sekitar 5-10% kasus diabetes tipe 1,5 salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.
Beberapa faktor dapat menyebabkan kesalahan diagnosis ini. Pertama, diagnosis diabetes tipe 1,5 memerlukan tes antibodi khusus untuk mendeteksi penanda autoimun, yang mungkin tidak selalu dilakukan oleh tenaga medis karena pertimbangan biaya atau ketidaktahuan. Kedua, diabetes tipe 1,5 sering ditemukan pada orang dewasa, sehingga dokter mungkin salah mengira kondisi ini sebagai diabetes tipe 2, yang lebih umum pada kelompok usia ini.
Kesalahan diagnosis ini dapat menyebabkan penderita tidak menerima pengobatan yang tepat waktu, yang berisiko memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan kemungkinan komplikasi di masa depan. Mendapatkan diagnosis yang tepat sangat penting untuk memastikan penderita menerima perawatan yang paling sesuai, menghemat biaya, dan mengurangi stres yang berkaitan dengan diabetes.
Jika Anda mengalami gejala yang mungkin mengindikasikan diabetes, atau merasa ragu dengan diagnosis yang telah diberikan, penting untuk terus memantau gejala Anda dan berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis yang tepat adalah kunci untuk pengobatan yang efektif dan peningkatan kualitas hidup.