Kenali Jenis Gula yang Tepat Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes
Pada penderita diabetes, gula masih bisa dikonsumsi asal dengan cara dan pilihan yang tepat.
Kenali Jenis Gula yang Tepat Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes melitus (DM), pemilihan jenis gula yang tepat sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dr. Rozana Nurfitri Yulia, M.Gizi, Sp.GK, seorang dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, menekankan pentingnya perhatian khusus dalam memilih jenis gula yang dikonsumsi oleh penderita diabetes.
-
Makanan apa yang baik untuk penderita diabetes? Penting untuk memprioritaskan makanan utuh dalam diet Anda. Gantilah nasi putih dengan nasi coklat, pasta biasa dengan pasta gandum utuh, serta roti dengan tepung gandum utuh.
-
Makanan apa yang bagus untuk diabetes? Nah, camilan sehat apa yang cocok untuk penderita diabetes? Menurut WebMd dan Healthline, berikut adalah beberapa pilihan camilan yang bisa kamu coba.
-
Makanan apa yang harus diutamakan untuk diabetes? Pilihlah karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah, yaitu jenis karbohidrat yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan tinggi. Contoh karbohidrat sehat adalah biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan produk susu tanpa pemanis.
-
Gimana cara pasien diabetes konsumsi gula pasir? 'Gula pasir dalam satu hari itu sampai 5 persen dari total kebutuhan kalori, itu masih diperbolehkan. Itu biasanya kita menggunakannya untuk bumbu masakan, bukan untuk minum teh atau minum sirup,' terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara memilih karbohidrat sehat untuk diabetes? Sumber karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes meliputi beberapa jenis makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan kandungan serat yang tinggi.
-
Bagaimana cara makan buah yang baik untuk penderita diabetes? Christopher merekomendasikan agar buah lebih baik dikunyah daripada dijus.
“Yang harus kita perhatikan pertama adalah apakah ada diabetes atau tidak, gula darahnya tinggi atau tidak. Kalau orang dengan diabetes, saya sarankan hanya menggunakan gula pengganti. Namun, jika tidak ada diabetes, gula masih boleh dikonsumsi maksimal empat sendok makan per hari,” jelas Rozana dilansir dari Antara.
Jenis Gula yang Umum Dikonsumsi
Gula putih, yang sering kita temui di pasaran, mengandung sukrosa—sejenis gula yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Bagi penderita diabetes, konsumsi sukrosa masih diperbolehkan dalam jumlah yang terbatas. Namun, risiko terbesar terjadi ketika sukrosa menjadi pemanis dalam minuman kemasan, yang dapat menyebabkan lonjakan asam urat yang berbahaya.
"Yang bahaya adalah sukrosa yang dimasukkan ke dalam kemasan, itu menyebabkan peningkatan asam urat," tegas Rozana.
Selain gula putih, gula merah juga menjadi pilihan bagi banyak orang. Meski kedua jenis gula ini sama-sama mengandung sukrosa, gula merah memiliki keunggulan karena masih mengandung mineral yang tidak terdapat dalam gula putih. Mineral ini membantu mencegah lonjakan drastis kadar gula darah, sehingga dianggap lebih aman bagi penderita diabetes.
Waspadai Konsumsi Madu
Banyak yang menganggap madu sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula. Namun, menurut Rozana, hal ini tidak berlaku bagi penderita diabetes.
“Yang sering disalahgunakan menjadi pemanis adalah madu. Itu juga tidak boleh untuk orang DM, karena dari penelitiannya di semua institusi, madu kita hampir 50 persen mengandung sukrosa. Kalau saya, tidak pernah menyarankan konsumsi madu,” ujarnya.
Penderita diabetes sering kali memiliki kebiasaan mengonsumsi rasa manis yang berlebihan, sehingga reseptor manis di lidah menjadi kurang sensitif. Hal ini dapat menyebabkan konsumsi gula yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, sangat penting untuk melatih diri dengan mengurangi asupan gula secara bertahap dalam makanan dan minuman sehari-hari.
Pilihan Gula Pengganti
Sebagai solusi, Rozana menyarankan penggunaan gula pengganti, seperti gula saset yang memang dirancang khusus untuk penderita diabetes. Namun, ia mengingatkan agar konsumsi gula pengganti ini juga dibatasi, hanya satu saset per hari.
“Kita latih hanya satu saset. Kalau kita latih karena dia terbiasa rasa manis, itu bisa menurun. Saran saya konsumsi satu saja per hari kalau orang diabetes melitus,” tutup Rozana.