Kenali Apa yang Disebut Sebagai Gangguan Psikosomatik sebagai Masalah Medis
Psikosomatik secara definisi ada istilah psiko dan soma yaitu psikologi atau jiwa dan soma. Dalam kehidpuan sehari-hari psikosomatik dapat dijabarkan sebagai adanya keluhan-keluhan fisik yang diakibatkan faktor psikologi.
Ketika kita membaca atau medengar mengenai gejala suatu penyakit, kerap kali tanpa sadar kita merasa mengaku mengalami gejala tersebut. Hal ini merupakan sebuah kondisi psikologis yang kerap disebut sebagai psikosomatik.
Dokter Psikiater di Omni Hospital Alam Sutera dr. Andri, Sp.KJ, FAPM menerangkan tentang definisi psikosomatik.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Siapa yang bisa mengalami masalah kesehatan mental? Kesehatan mental adalah keadaan psikologis dan emosional seseorang yang memungkinkannya untuk berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana kesehatan mental memengaruhi kesehatan fisik? Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa penyakit mental dapat mempercepat penuaan biologis, bermanifestasi sebagai peningkatan tingkat penyakit kardiovaskular dan penyakit terkait usia lainnya.
-
Apa definisi dari mental health? Mental health adalah kondisi kesehatan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Hal ini mencakup bagaimana seseorang merasakan, berpikir, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, psikosomatik secara definisi ada istilah psiko dan soma yaitu psikologi atau jiwa dan soma. Dalam kehidpuan sehari-hari psikosomatik dapat dijabarkan sebagai adanya keluhan-keluhan fisik yang diakibatkan faktor psikologi.
“Jadi ada keluhan misalnya jantung berdebar-debar, sesak napas, lambung tidak nyaman, pegal-pegal, ngilu, tapi ketika diperiksa sama dokter penyakit dalam atau dokter saraf gak ada apa-apa tuh, semuanya berada dalam fungsi yang dianggap normal-normal aja,” kata Andri dalam webinar Omni Hospital, beberapa waktu lalu.
Gejala-gejala tersebut lah yang dikatakan psikosomatik, tambahnya. Psikosomatik termasuk ke dalam masalah medis, hanya saja sebagian orang sering memisahkan dan tidak memahami secara keseluruhan sehingga dianggap gangguan non medis seperti guna-guna, gangguan setan, karena adanya gangguan di sistem saraf pusat.
Orang yang Paling Rentan
Menurut Andri, siapa pun bisa mengalami gejala psikosomatik, bahkan anak-anak kecil pun tidak menutup kemungkinan bisa mengalaminya.
“Kita semua pernah kok mengalami gejala psikosomatik. Makanya saya juga sering melakukan relaksasi sebentar sebelum kegiatan supaya gak pengen buang air kecil di tengah-tengah, itu sebenarnya bagian dari gejala-gejala psikosomatik,” terangnya.
Ia mencontohkan, ketika orang hendak menghadiri acara dan dia akan menjadi pusat perhatian maka orang tersebut merasakan tegang dan berdebar-debar, itu adalah contoh gejala psikosomatik.
“Sebetulnya gejala itu umum dialami tetapi menjadi penyakit dan gangguan ketika gejalanya datang setiap hari dan tidak ada pemicu yang jelas. Jadi bisa datang kapan aja dengan pemicu yang tidak jelas dapat disebit gejala psikosomatik yang termasuk pada masalah medis,” jelasnya.
Andri menambahkan, menurut pengalamannya ketika kuliah di Amerika pada 2010 silam, kelompok umur yang paling banyak mengalami psikosomatik adalah remaja usia 16 sampai 17 tahun.
“Tapi sekarang, sepertinya kalau di Indonesia yang paling banyak di usia 20 sampai 30-an atau usia produktif. Makanya kalau orang yang mengalami gangguan psikosomatik dan tidak diobati maka akan mengganggu kualitas hidupnya,” tandas Andri.
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori
Sumber: Liputan6.com