Kenapa deodoran membuat baju putih jadi berwarna kuning?
Sebuah teori menyebutkan kalau bahan deodoran yang bereaksi dengan keringat atau kulit atau baju atau deterjen adalah penyebab noda kuning pada baju. Selain itu, berikut adalah fakta menarik lainnya tentang deodoran.
Tubuh mengeluarkan keringat karena alasan kesehatan. Anehnya, banyak orang memakai deodoran untuk mencegah keluarnya keringat dari dalam tubuh. Simak berbagai fakta unik seputar deodoran seperti yang dilansir dari Huffington Post berikut ini.
Anti bau badan bukan hal baru
Sejak zaman dahulu, ternyata masyarakat kuno Mesir sudah menciptakan wewangian demi mencegah aroma tidak enak dari tubuh menyebar ke yang lain. Sementara deodoran pertama kali dipatenkan pada tahun 1888.
Deodoran membunuh bakteri
Keringat tidak selalu menimbulkan bau. Bahkan keringat terkadang tidak berbau sama sekali. Sebenarnya bakteri yang membuat keringat jadi bau. Jadi saat menggunakan deodoran, anti bakteri di dalamnya menghentikan bau bahkan sebelum aroma tidak enak itu muncul.
Deodoran tidak menghentikan proses berkeringat
Meski iklan deodoran sering menyebutkan produknya mampu menurunkan produksi keringat sampai 100 persen. Namun sekuat apapun produk tersebut, deodoran sebenarnya hanya mampu menurunkan produksi keringat sampai 20 persen saja.
Tubuh bisa beradaptasi
Sebaiknya, setiap enam bulan sekali, ganti merek deodoran yang digunakan. Sebab tubuh ternyata bisa beradaptasi dengan deodoran yang akhirnya kebal dan membuat keringat tetap diproduksi berlebihan.
Deodoran untuk pria dan wanita sama saja
Di iklan, kebanyakan deodoran ditujukan untuk wanita. Memang wanita memiliki kelenjar keringat lebih banyak, namun produksi keringat pria justru lebih melimpah. Meskipun begitu, deodoran tidak terpengaruh dengan hal tersebut.
Tidak semua orang butuh deodoran
Deodoran bisa dibilang sebagai produk yang sukses membuat masyarakat percaya bahwa mereka bau. Tetapi tidak semua orang punya bau badan atau produksi keringat berlebih, sehingga tidak semua orang memerlukannya.
Dari mana asal noda kuning di baju?
Sebuah teori menyebutkan kalau bahan deodoran yang bereaksi dengan keringat atau kulit atau baju atau deterjen adalah penyebab noda kuning pada baju. Namun belum ada penelitian yang bisa membuktikannya.
Membuat deodoran sendiri
Sebenarnya, masyarakat bisa membuat deodoran sendiri tanpa harus membeli. Semua bahan-bahan alami pun bisa diperoleh dan diracik sendiri. Sayangnya tidak banyak orang yang mau melakukannya.
Itulah beberapa fakta unik tentang deodoran. Apakah Anda juga termasuk salah satu pengguna deodoran?
Baca juga:
5 Makanan ini sanggup singkirkan keringat berlebih yang memalukan
8 Penyakit ini akan datang saat kamu jarang berkeringat
Menarik! 6 Jenis bau keringat ini cerminkan kesehatan tubuhmu
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa saja manfaat tahu untuk kesehatan tubuh? Beragam manfaat tahu bagi kesehatan yang ternyata cukup banyak. Bisa turunkan risiko diabetes hingga lindungi ginjal.
-
Bagaimana kesurupan bisa dijelaskan dari sudut pandang kesehatan? Kesurupan adalah kondisi ketika seseorang kehilangan identitas pribadinya dan berperilaku seperti orang lain atau makhluk lain. Orang yang kesurupan biasanya tidak sadar akan apa yang ia lakukan dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Kapan hasil penelitian tentang kebiasaan sehat ini dipublikasikan? Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation pada 2018 itu menemukan bukti bahwa lima perilaku ini dapat meningkatkan harapan hidup wanita usia 50-an hingga 14 tahun dan 12 tahun pada pria usia 50-an.